Halo Rebahaners!
Author cuma mau ngingetin nih.
Jangan jadi siders yaa^***
Revan kini tengah disibukkan dengan persiapan camping tahunan untuk siswi kelas 10. Namun tentu saja Revan ikut. Dia adalah orang yang bertanggung jawab dalam acara ini.
Tapi kini ia benar benar pusing. Banyak sekali yang harus ia urus, terlebih saat ini masih belum ada juga sekretaris pengganti. Sepertinya mereka sangat tidak ingin terbebani.
Dan semenjak kejadian itu, Cecil memilih pindah dari sekolah ini, yang pasti ia trauma dengan peristiwa tersebut dan tak berani lagi berurusan dengan seorang Revan Kenziano Mahardika.
"Van ini proposal tinggal lo tanda tangani terus serahin ke kepala sekolah." Ucap Pandu salah satu anggota OSIS.
"Taruh Dimeja, 10 menit lagi kita rapat persiapin semuanya."
"Okey!"
Revan memimpin rapat dengan tenang hingga akhir acara. Semua terkoordinasi dengan baik olehnya. Ia tak akan membiarkan masalah besar terjadi pada organisasi yang sedang ia pimpin ini.
Hingga suara ketukan pintu terdengar, membuat fokus meraka teralih.
"Lun buka in pintu." Titah Revan
Luna salah satu anggota OSIS itu pun melaksanakan ucapan ketosnya. Ketika pintu terbuka, terpampang lah wajah Caca yang tersenyum manis.
"Kenapa dek?" Tanya Luna.
"Kak Revan nya ada?" Tanya Caca balik yang di angguki oleh Luna.
"Ada."
"Bol-
"Gak bisa. Lagi sibuk ada rapat." Ucapnya tanpa sadar Revan sudah berdiri di dekat mereka. menatap Luna dengan tidak bersahabatnya.
Luna yang merasa sudah ada aura aura negatif hanya menyengir. "Santuy cuma becanda gua Van. Selowww." Lalu segera meninggalkan mereka.
"Kenapa?" Tanya Revan pada gadisnya.
Gadis menyodorkan telapak tangannya ke arah Revan. "Caca minta uang."
"Buat?"
"Emm jajan hehe, Caca lupa bawa." Ucapnya dengan cengiran imutnya.
Revan menggeleng dengan tindakan ceroboh gadisnya. Yang kemudian menyodorkan selembar uang berwarna merah.
Dan di Terima senang hari oleh Caca.
"Makasih kak Revan." Ucapnya sembari meraih tangan kanan Revan lalu menciumnya.
Muach.
"Caca duluan, bye bye." Katanya sambil berjalan meninggalkan Revan yang sedang tersenyum karna perlakuan gadisnya tadi.
Lelaki itu pun segera masuk ke ruang OSIS, dan di suguhi dengan tatapan aneh dari anggotanya.
"Wow! Ezmezing!Seperti pesona dunia laut." Celetuk salah satu anggota OSIS seraya bertepuk tangan kompak dengan yang lain.
"Ketos kita bucin ternyata." Ujar Luna.
Sedangkan cowo itu hanya memutar bola matanya malas. Berjalan ke arah mejanya. Dan membereskan kertas kertas yang ia tumpuk menjadi satu.
"Oh iya Bim, umumin ini ya. Gua ada keperluan sama kepsek." Ucap Revan.
"Oghey!" Jawabnya sanggup dan berjalan ke arah podium. Yang di depannya sudah ada semua siswa siswi kelas 10 SMA Tunas Bangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revan & Caca
Teen Fiction"kak Revan gendong." "gak, lo punya kaki." "ih kaki caca sakit tauu." "emang sakit kenapa?" "kelamaan bobo jadi kaki Caca sakit katanya mager buat jalan. Ayoo gendong buruan." "Gaje bet sihhh. Lagian lo berat tau." "Maunya di gendong titik." Kesal...