part 2

9.1K 595 110
                                    

"Mau tetap menahan ego dan gengsi, atau meminta maaf atas kesalahan diri sendiri?"

(ㅅ˙³˙)♡

"Kak Revann hayukk beli seblak." Rengek gadis itu dengan menggoyang goyangkan tubuhnya yang berada di dekapan kekasihnya itu.

Sedari tadi tak henti hentinya princess itu merengek minta seblak. Terhitung dari setelah pulang sekolah sampai sore ini.

Lama bet kan?

"Gak, nanti kalo sakit perut gimana?" Balas Revan dengan tangannya yang mengelus elus lembut punggung gadis itu yang kini sedang mendusel duselkan kepala pada dada bidang Revan.

"Tapi aku mau seblak! Titik, no debat!."

"Ish. Yang lain aja gimana?" Bujuk Revan

"Gamau hiks, hiks –

"Iya iya ayok beli. Tapi level 1 aja yaaa."

"Ih maunya level 5!"

"Banyak maunya lo. Iya atau gak jadi beli?!"

"Iya iya tapi nambah satu dong levelnya. Please." Ucap Caca dengan puppy eyes-nya.
Tak taukah Caca, kalo itu kelemahan Revan? Hufh

Dengan terpaksa Revan menganggukkan kepalanya. Berdiri dengan menggendong serta sang gadis dan mendudukkan di mobilnya.

Dan seperti biasa tangan mungil gadis itu bertengger manis memeluk manja lengan kekar sang cowo. Revan pun tak masalah dengan hal itu. Selagi kekasihnya nyaman kenapa tidak?

Karna bosan dengan jalanan yang itu itu aja, Caca dengan sengaja mengigit jari jari Revan. Menghisap nya pelan.

"Caa, kenapa lagi?" Tanya Revan dengan menoleh ke arah Cacanya.

"Caca cuma gabut aja hehe. Gigitnya sakit ya?" Balas Caca khawatir.

"Engga sih, lanjutin aja gapapa."

"Jari Kak Revan kok manis sih? Kek Caca dehh."

"Pd lo. "

"Orang kenyataannya gitu."

"Iyain biar lo seneng."

"Emm"

"Ngantuk? Tidur aja entar gua bangunin kalo dah sampe, atau dibungkus aja? Makan dirumah."

"Terserah Kakak."

"Hm" Balas Revan yang sedang fokus menyetir dengan satu tangannya.

Selang beberapa menit, Revan sampai pada penjual seblak langganan gadis itu. Dengan perlahan dia memarkirkan mobilnya di dekat penjual.

Namun sebelum itu Revan membenarkan posisi gadis nya. Agar lebih nyaman menikmati tidur nyenyaknya.

Kemudian mengecup singkat bibir mungil yang menggoda imannya itu.

Mumpung ada kesempatan elahhh:v

Setelahnya ia keluar membeli seblak kesukaan Caca walau sebenarnya dengan terpaksa. Karna beberapa jam setelah makan atau pada saat malam malam pasti gadisnya akan merengek sakit pada perutnya.

Tapi kalo udah suka dan udah jadi kebiasaan, pasti susah kan buat menghentikan?

Kek cintaku padamu:'

(♡´▽'♡)

"Hey.. Bangun."

"Emh."

Revan & CacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang