part 11

5K 356 19
                                    

Malming.

Sebuah malam yang sangat ditunggu tunggu oleh para kaum bucin. Termasuk Revan salah satunya.

Tapi bagi kaum jones ataupun rebaners malming akan menjadi malam yang aesthetic dimana mereka begadang untuk menamatkan sebuah drakor ataupun cerita wp.

Para readers termasuk gak nih?

Saat ini Revan tengah bersiap siap menemui kekasihnya. Caca.

Sebenernya ia baru selesei menyelesaikan pekerjaan OSIS nya yang menumpuk karna belum ada pengganti Cecil.

Semenjak kejadian waktu lalu, gadis itu memilih untuk pindah sekolah, ia benar benar sangat menyesal atas perbuatannya.

Dan teman temannya pun juga sudah meminta maaf dengan Caca. Dan diterima senang hati oleh gadis manisnya.

Ting!

Ting!

Ting!

Bunyi ponsel milik Revan sangat terdengar brutal. Yang ia pastikan itu adalah spam dari pacarnya.

Ting!

"Ya Allah Ca, gak sabaran bet sih!" Batin Revan.

Kesal dengan itu, Revan menelpon Caca dengan tak sabarnya. Kemudian suara cempreng yang memekikkan telinganya terdengar nyaring.

"Kak Revan jadi jalan jalan nggak sih?! Caca kesel tauu nunggunya. Kasih kepastian dong! Mana chat Caca ngga dibales lagi!" Ucap Caca mengomel ngomel bak emak emak memarahi anaknya.

"Yaelah, sabar napa Ca, gua lagi siap siap nih. Otw bentar lagi."

"Jan bikin Caca badmood dong! Buruannn."

"Iya Ca iyaa, ini gua lagi pake parfum biar lo tambah klepek klepek, sabar yaa."

"Kak Revan maaahhh. Ih buruan!"

"Iy-

Tut.

Percakapan telepon itu diputus secara sepihak. Revan pun menghela nafasnya. Tak apa telepon nya di putus secara sepihak. Yang penting tidak dengan hubungannya bersama Caca.

Revan tak bisa membayangkan jika hal itu terjadi. Sepertinya dia memang benar benar sudah menjadi Bucinnya Caca.

Ia menggeleng kepalanya pelan, terkekeh kecil.

Kok gua bisa bucin bet sih ama lu Ca:'

Dilain sisi Caca kini mondar mandir tidak jelas. Kesana kemari tak tau arah tujuan.

Ia sangat kesal dengan kekasihnya, jam yang sudah menunjukan pukul setengah 8 malam, tapi pacarnya tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Bunda Caca yang melihat merasa gedekk sendiri, apakah Caca tak punya pekerjaan lain? Tidak aesthetic sekali hidupnya.

"Kamu kenapa sih Ca?" Tanya bunda

"Caca tuh kesel tau bund sama Revan, katanya mau jalan tapi jam segini belum dateng." Balasnya dengan mengerucutkan bibir pink yang menambah kesan cute diwajahnya.

Bunda memutar bola matanya malas mendengar ucapan putrinya itu. "Revann teros yang dipikirin. Bunda kapan?" Ucap bunda pura pura sedihh.

"Ishh bunda mah ga ada duanya. Harta tahta bunda tercintaaaaa." Kata Caca sembari memeluk erat bunda nya.

"Emm, sikecil bunda mulai aktiv nih."

"Ih bundaa."

(づ。◕ ◕。)づ

Revan & CacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang