Lost Story '1 (TAMAT)

Extra Part 1

Hai semuanya, setelah menimbang-nimbang jalur ceritanya biar Saya bisa punya benang merah untuk sekuel dari Lost Story'1, Saya akhirnya membuat Extra Part ini. Kejadian di Extra Part kali ini diambil dua tahun setelah kematian Rylie, untuk tahu lebih jelas soal kelindan apa yang dimilki Lost Story'1 dengan sekuelnya, selamat membaca.

-enditawidhi-

.

.

.

.

Kemeriahan pesta perayaan dua tahun kelahiran si kembar akhirnya di gelar, ada begitu banyak orang yang diundang sangat terkejut saat mengetahui seorang Raihan Caltron Xavier yang merupakan pengusaha muda terbesar di Amerika itu kini adalah seorang Ayah. Karena memang sejak awal tidak ada pemberitaan apapun soal kehidupan percintaan ku selain dengan Rylie Anderson.

Namun kini setelah si kembar menginjak usia dua tahun, aku memilih memberikan perayaan yang besar untuk menyambut kelahiran mereka yang belum sempat ku rayakan dengan benar. Krysan dan Cameron tumbuh dengan pesat, usia mereka masih dua tahun, namun kosakata yang mereka ucapkan sudah melebihi anak-anak seusianya.

Kedua balita itu kini sedang berdiri bergandengan tangan dengan bantuan ku dan Andrea, Krysan menggunakan gaun putihnya sementara Cameron dengan jas formalnya. Aku menatap penuh cinta pada mereka berdua, "Bagaimana perasaan kalian saat ini?" Tanya ku.

Cameron yang pertama membuka mulut, "Aku sangat suka, Papa!" Pekiknya dengan suara menggemaskan khas anak kecil. Tapi berbeda dengan Cameron, saudari kembarnya justru merengut padaku, "Krysan tidak suka, Papa. Membosankan," siapa sebenarnya yang menurukan sifat ketus ini?

Aku terkekeh dan mengelus kepala putriku itu, membawanya ke dalam gendonganku. Tangan kananku menyangga tubuh Krysan yang berada dalam gendongan, dan tangan kiri ku menggandeng telapak tangan mungil milik Cameron.

Kami berjalan mengelilingi ruangan besar dengan hiasan mewah ini, semua rekan bisnisku terlibat dalam pesta malam ini, bahkan yang merupakan pemimpin mafia sekalipun ada. Mataku menangkap sosok Hugo dan Dion bersama seorang wanita, aku langsung beranjak mendekati mereka.

Sepertinya mereka sadar dan langsung berbalik menyapaku, Dion mengambil alih Krysan yang berada di gendonganku lantas bercakap-cakap dengan gadis kecil itu. Aku tersenyum sambil memeluk Hugo, "Bagaimana keadaan anak-anak?" Bukanya.

Daguku bergerak secara bergantian ke arah Krysan dan Cameron, mereka tampak baik-baik saja. Tidak lama kemudian Hugo menarik tangan seorang wanita yang sudah sejak tadi ku perhatikan bersama mereka, senyuman lebar terpatri di wajahnya.

"Perkenalkan, dia adalah Claire calon istri ku." Aku hampir saja tersedak oleh ludahku sendiri saat mendengarnya. Calon istri dia bilang? Maka sekali lagi aku memeluknya penuh penghargaan dan kebahagiaan, "Aku tidak menyangka kau akan menikah secepat ini, Hugo." Ucap ku disertai kekehan.

Claire memiliki rambut coklat keemasan sebahu, mata coklat terang, tinggi badan yang lumayan lah, dan wajah yang bisa dibilang menarik.

Ia kemudian mengelus permukaan perut Claire yang datar, aku memberikan tatapan curiga. Tidak mungkin..."Dia hamil?"

"Sudah 2 bulan usia kandungannya." Ini sungguh kabar yang mengejutkan, seorang Hugo yang merupakan orang paling lurus diantara aku dan Dion telah menghamili seorang wanita di luar pernikahan. Melihat reaksiku yang seolah tidak percaya membuatnya gelagapan, "Aku menikahinya karena memang mencintainya. Jangan salah paham, aku memang sudah berniat menikah tahun ini."