D I S C L A I M E R
Copyright ©️ Diamond 💎 2020
Terdapat sedikit-banyak hal maupun kata-kata dewasa secara implisit maupun eksplisit di beberapa bagian cerita. Bagi pembaca berusia di bawah 17 tahun, dimohon untuk membaca dan menanggapi cerita berikut dengan bijak. Tidak ada niat Author untuk mengajarkan hal yang tidak baik, tapi hal tersebut merupakan sebuah elemen pendukung cerita yang Author tulis. Para pembaca diharapkan bisa mengambil hal-hal positif darinya dan menjadikannya suatu pelajaran dalam bersikap di dunia nyata.
Pria berkulit seputih salju itu memainkan gelas berisi minuman keras yang dipesannya sejak hampir satu jam yang lalu. Duduk di bangku konter bar, pria tersebut tidak melakukan apa-apa, hanya memainkan gelas yang berada di tangannya.
"Kau tidak berniat untuk meminum alkoholmu, Yoongi-ya?" tanya Kihyun, sang bartender yang juga pemilik dari restoran bar itu.
"...................." tak ada jawaban dari pria tersebut. Wajahnya pun tidak menunjukkan ekspresi sama sekali.
"Kalau kau tidak mau meminum minuman itu, dan kau tidak memiliki satu hal pun yang ingin kau katakan, lebih baik kau segera pulang sekarang juga. Para pelangganku takut untuk memesan minuman, melihatmu hanya duduk diam seperti ini, expresionless."
Yang dikatakan Kihyun tidak sepenuhnya salah. Pria bernama Min Yoongi, yang berstatus sebagai sahabat dari pemilik bar dan restoran itu, memiliki kulit yang begitu putih. Di tengah lampu remang klub tersebut, kulitnya seolah bersinar terang di tengah kegelapan. Lengkap dengan wajah tanpa ekspresinya dan hanya memainkan gelas berisi alkohol, hampir semua tamu berpikir bahwa saat ini sedang ada penampakan mistis di klub tersebut.
Hingga akhirnya ada perempuan pemberani yang menempatkan dirinya di bangku sebelah Yoongi dan memesan segelas minuman keras pada sang bartender.
"Apa kau tidak mau meminumnya?" tanya perempuan tersebut, mempertanyakan status zat cair dalam gelas yang dipegang Yoongi.
"...................." lagi-lagi pria yang memiliki julukan pria es itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Hello? Oppa? Namja-nim? Ajeossi? Abeoji? Harabeoji?" perempuan tersebut berusaha menarik perhatian Yoongi yang masih tidak menunjukkan minat sekalipun.
"...................."
"Aish! Kukira dia memang adalah hantu, seperti yang ditakutkan para wanita disana. Tapi kupikir, mungkin aku yang sebenarnya adalah hantu. Aku jelas-jelas berbicara, tapi pria ini, bergidik pun tidak. Ok, fix, aku sudah mati." ceracau perempuan tersebut, yang tampaknya sudah mulai dalam pengaruh alkohol.
"Minumnya, Nona." ujar Kihyun, menyodorkan minuman pesanan perempuan itu.
"Hah, kau berbicara denganku, jadi aku bukan hantu. Kau bisa melihatku khan?" tanya perempuan itu lagi dan langsung menenggak habis minuman memabukkan itu dalam sekali teguk.
"Tentu saja bukan. Pria ini yang hantu." gumam Kihyun sambil menyeka sisa-sisa air dari gelas yang baru saja dicuci olehnya.
"Kau tidak mau meminumnya? Berikan padaku." ujar perempuan mabuk itu dan mengambil paksa gelas yang ada di tangan Yoongi.
Pria yang dari tadi bergeming di tempatnya, pada akhirnya hanya menatap si perempuan, masih dengan wajahnya yang dingin, tanpa ekspresi.
"Tolong berikan minuman yang sama sebagai ganti ini pada pria itu. Buatkan juga untukku ya." ujar perempuan tersebut, menelan habis tak bersisa, minuman keras tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Resentment Love
RomanceMin Yoongi, seorang pengusaha Tour dan Travel yang baru merintis usaha, harus menerima kepahitan ketika mendapati tunangannya berkhianat di sarang yang mereka persiapkan sebagai tempat lahirnya keluarga kecil mereka. Han Boyoung, seorang mahasiswi s...