Kegilaan Sohee

23 2 0
                                    

"Boyoung-a!" Yoongi berteriak dari dalam mobil yang membawanya pergi melihat Boyoung yang jatuh berlutut sambil memegang perutnya.

"Lepas!! Siapa kalian?!" tanya Yoongi pada sekelompok pria yang berada di dalam mobil tersebut.

Salah seorang dari mereka menutup mulut Yoongi dengan lakban sementara yang lainnya memeganginya sambil mengikat tangan dan kakinya.

"Ap-.....hm mmmm mmmm mmmm."

Yoongi berusaha melepaskan diri sebisanya.

Aku harus melarikan diri! Aku harus ada di samping Boyoung. Dia membutuhkanku, bayiku membutuhkanku.

Tenang, Yoongi, tenang. Kau tidak bisa mencari jalan keluar kalau kau tidak bisa tenang dan menggunakan kepala dinginmu. Ponselku...

Yoongi mencoba menyentuh kantong celananya, memeriksa kalau ponselnya ada di dalam kantongnya. Dia tidak yakin, ponselnya berada di kantongnya atau ada di dalam mobil.

Tangannya berhasil menyentuh kantong celananya tapi nihil. Entah ponsel itu ada di dalam mobil atau justru terjatuh ketika tubuhnya secara alami memberontak saat ditarik paksa ke dalam mobil tersebut.

Kepalanya hanya bisa menunduk lemas. Tidak tahu apa yang harus dilakukan olehnya saat ini. Dia melihat keadaan sekeliling. Satu orang mengendarai mobil tersebut, sedangkan bersamanya, ada dua orang lainnya. Tiga pria.

Tidak ada yang bisa kulakukan saat ini. Paling tidak, coba perhatikan arah pergerakan mobil ini. Aku mungkin bisa melakukan sesuatu setelah mobil ini berhenti, dimanapun.

Sementara itu di pasar Namdaemun, Boyoung meringis kesakitan di atas aspal yang dingin.

"Nuna, ada apa?! Ayo, kubantu." Jaehyun yang berada di sekitar TKP, mengulurkan tangannya pada Boyoung.

"Oh, Jae... Jaehyun-a. Yoongi Oppa... diculik... Bantu aku... menemukannya." pinta Boyoung, bertumpu sepenuhnya pada Jaehyun untuk bangkit.

"Akan kubantu, kita ke dokter dulu. Mukamu pucat." ujar Jaehyun memberi saran pada Boyoung.

"Hhh... hhh... tidak... apa-apa... sebentar lagi... sakitnya pasti... hilang... Yoongi Oppa lebih... penting..." Boyoung berusaha mengatur nafasnya, menekan rasa sakit yang dirasa karena perutnya yang terasa tegang.

"Aku tahu. Tapi kondisi kandunganmu juga penting. Bagaimana kalo Hyeong berhasil diselamatkan tapi Nuna dan bayinya sedang dalam keadaan yang tidak baik? Kau harus mulai memikirkan kandunganmu. Kau seorang ibu sekarang, bayimu bergantung padamu."

Boyoung tersadar dengan kalimat yang mengalir keluar dari mulut Jaehyun.

"Aku mengerti. Tolong bawa aku ke rumah sakit A."

"Ok, ayo masuk."

Jaehyun segera membantu Boyoung untuk menaiki mobil dan bergegas menuju rumah sakit yang disebutkan Boyoung.

* * * * * * *

Boyoung sedang tertidur di ruang perawatan setelah menerima obat yang diberikan oleh dokter kandungannya. Kandungannya terasa tegang karena perubahan emosi yang tiba-tiba.

Sementara menunggu Boyoung, Jaehyun meraih ponselnya dan menghubungi Sohee.

"Kenapa kau bergerak sendirian? Bukankah kita sudah sepakat untuk bekerja sama?" tanya Jaehyun, tanpa basa basi begitu panggilannya telponnya tersambung.

"Auw, sorry. Tadi anak buahku mengatakan kalau Yoongi sedang keluar. Dan kesempatan mereka hanya saat Yoongi baru saja turun dari mobilnya. Mereka memperoleh izinku untuk melakukan hal seperti itu."

Resentment LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang