Han Bomi & Han Bora

60 1 0
                                    

"Karena Oppa adalah milikku. Sepenuhnya milikku dan hanya milikku."

Boyoung tiba di ruangan kantor Yoongi tepat ketika Sohee mendekati Yoongi. Boyoung hanya memperhatikan dari luar ruangan, bagaimana Sohee mengeluarkan seluruh daya pikatnya untuk menarik minat Yoongi.

Sejujurnya Boyoung sedikit bertaruh. Dia menunggu dan memperhatikan Sohee mendekati Yoongi. Dia ingin mencari tahu reaksi Yoongi ketika Sohee mendekatinya.

Sohee adalah wanita yang cantik, seandainya didukung dengan kepribadian yang bagus, dapat dipastikan tidak akan ada seorang pria pun yang dapat menolak pesonanya. Ketika Yoongi menolak Sohee, disitulah Boyoung merasa yakin dengan keputusannya.

Dengan langkah pasti, Boyoung menghampiri Yoongi yang masih berada pada kursinya. Membalas perlakuan penuh rayu dari Sohee, Boyoung menempatkan dirinya di pangkuan Yoongi, melingkarkan tangannya, membungkus leher Yoongi dan menenggelamkan kepalanya di lekukan leher pria yang sedang mengenakan kacamata, menambah ketampanan misterius pemilik Tour & Travel tersebut.

Tentu saja, berbeda dengan sikapnya kepada Sohee, Yoongi tidak menolak tubuh Boyoung yang berada di atas pangkuannya. Lengannya justru melingkar secara sukarela di pinggang kekasihnya.

"Kamu mau menghabiskan weekend di Seoul?" tanya Yoongi lembut, di telinga Boyoung dan seperti biasa mendaratkan kecupan penuh cinta di kepala Boyoung.

Aura dingin Yoongi berubah semudah jentikan jari. Kehadiran Boyoung seolah menjadi kunci Pandora yang justru menunjukkan sisi lain dari Yoongi.

"Oppa, ayo menikah." bisik Boyoung di telinga Yoongi. Kedua mata Yoongi membulat, mendengar ajakan Boyoung yang tidak pernah dikira akan didengarnya dalam waktu dekat ini.

"Lihat aku." titah Yoongi dan tanpa perlu menunggu, Boyoung mengangkat kepalanya dari lekukan leher Yoongi dan menatap kekasihnya dengan lembut.

"Kamu serius?" tanya Yoongi lagi, mencari sedikit keraguan yang sekiranya ada di mata Boyoung, tapi yang ditemukan hanya keteguhan hati yang terpancar dari manik matanya.

Boyoung hanya tersenyum dan memberi anggukan kecil, menjawab pertanyaan Yoongi.

Dan tanpa pernah terpikirkan oleh siapapun, Sohee atau bahkan Yoongi sekalipun, Boyoung menangkup sisi wajah Yoongi dan mendaratkan sebuah kecupan ringan yang dengan segera menjadi sebuah pagutan kemesraan.

Sekali lagi, Boyoung berhasil membuat Yoongi terkejut dengan tindakannya. Tapi sedetik kemudian Yoongi pun tersenyum dan membalas ciuman Boyoung sambil menarik tubuh mungil tersebut lebih menempel erat pada tubuh kekar khas seorang pria milik Yoongi.

"Saranghae." ujar Boyoung di bibir Yoongi.

"Aku juga mencintaimu dan kamu tahu itu." jawab Yoongi, sedikit memberi sentuhan di bibir Boyoung yang selalu membuatnya hilang kendali, dengan ibu jarinya.

Keduanya tenggelam dalam perasaan bahagia, sepenuhnya melupakan keberadaan Sohee yang melihat keromantisan mereka dengan kedua matanya sendiri.

Tangan wanita tersebut mengepal, menahan emosinya. Harga dirinya seolah diinjak-injak dengan mudahnya oleh pasangan yang sedang mabuk kepayang tersebut.

Tidak ada satu pun yang menyadari bahwa mungkin karma sedang singgah di ruangan kantor tersebut. Seolah sedang me-reka ulang peristiwa 2 tahun yang lalu, ketika Yoongi mendapati Sohee sedang menunggangi pria lain di apartemen mereka yang sempit.

Dan sekarang, disinilah dirinya, berada pada posisi Yoongi 2 tahun yang lalu, memperhatikan adegan mesra yang ditunjukkan oleh sepasang kekasih di depan matanya. Tentu saja dengan kenyataan yang sepenuhnya berbeda.

Resentment LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang