Status

47 3 0
                                    

"Oppa, tidak apa-apa kita meninggalkan tamu tadi begitu saja? Sepertinya dia masih ingin bicara sama Oppa." tanya Boyoung pada Yoongi ketika kekasihnya sedikit menariknya untuk segera keluar dari kantor.

Kaki Boyoung melangkah dengan ragu, 2 kali melangkah ke depan, 1 langkah ingin memutar balik, 2 kali melangkah ke depan, 1 langkah ingin memutar balik. Torsonya pun sesekali menghadap ke belakang, memeriksa Sohee yang terlihat kesal.

Sohee yang berada di belakang dan mengikuti mereka meninggalkan lantai ruangan Yoongi, terus melipat wajahnya, menunjukkan kekesalannya dengan jelas. Ketiganya menaiki lift yang sama. Boyoung yang berada di tengah-tengah mereka tidak tahu harus berbuat apa, terlebih hanya dia sendiri yang tidak mengetahui hubungan di antara keduanya. Belum.

"Hati-hati, wajahmu jadi penuh lipatan dan kerutan." ceplos Yoongi seenaknya tanpa melihat ke arah Boyoung ataupun Sohee.

Sementara Sohee langsung panik dan berusaha mengatur wajahnya untuk tidak cemberut lagi, meskipun hati dan perasaannya masih luar biasa tinggi emosinya. Boyoung hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari tahu maksud ucapan kekasihnya dan memperhatikan reaksi yang akan ditunjukkan Sohee.

Yoongi tersenyum melihat tingkah kekasihnya sekaligus merasa kasihan padanya, karena menempatkannya pada situasi yang membingungkan. Lengan yang merangkul pinggang Boyoung, menariknya dengan lembut, membawa tubuh Boyoung menghadapnya dan mendekapnya dengan erat. Tindakan Yoongi tersebut memaksa Boyoung juga memeluk tubuh Yoongi secara tidak langsung.

Boyoung menatap wajah kekasihnya, mengirim telepati melalui tatapan matanya yang penuh dengan tanda tanya. Yoongi yang hanya menaruh perhatian pada Boyoung, menyadari tatapan wanita yang berada dalam pelukannya.

"Maaf, membuatmu bingung. Tapi tidak ada yang perlu kamu pikirkan." ucap Yoongi lembut dan lagi-lagi mengecup kening Boyoung, membiarkan bibirnya menempel cukup lama pada kening yang tertutup lembaran poni.

Sohee semakin merasa geram melihat apa yang dilakukan Yoongi kepada Boyoung. Wajahnya menjadi sedikit aneh karena dia berusaha untuk tidak menekuk wajahnya seperti yang disarankan Yoongi tapi dengan sendirinya wajah cantik penuh make-up tersebut menekuk, menyesuaikan suasana hatinya.

Tsk. Dia mencoba untuk membuatku marah dengan memperlihatkan sikap yang seperti itu. Hmph, padahal dulu dia tidak pernah selembut ini denganku. Dasar lelaki pembohong, pikir Sohee.

Berbeda dengan yang dipikirkan Sohee, kenyataannya Yoongi benar-benar hanya ingin memanjakan dan menunjukkan perasaannya pada Boyoung. Lelaki yang disebut pembohong oleh Sohee tersebut, terus memperlakukan Boyoung dengan lembut dan penuh perasaan, seperti yang Boyoung lakukan terhadapnya.

Dan hanya kepada Boyoung, dia memperlihatkan sikap yang hangat dan penuh cinta itu. Menunjukkan betapa istimewanya Boyoung baginya.

Lift yang membawa mereka tiba di lantai dasar, terbuka dan memperlihatkan lobby yang mulai sedikit lengang, menandakan mayoritas para karyawan sudah kembali ke rumah masing-masing. Yoongi kembali menyusupkan jari-jarinya pada genggaman Boyoung, dan membawanya ke pelataran parkir, menuju mobilnya.

"Permisi, saya duluan." ucap Boyoung pada Sohee dan kembali sedikit membungkukkan badannya. Yoongi menunggu Boyoung dengan sabar, memahami seperti inilah wanita yang menjadi kekasihnya itu. Setelah pamit pada Sohee, Boyoung menatap Yoongi dan tersenyum.

"Kamu mau makan apa? Kita pergi makan dulu ya." tanya Yoongi dengan tersenyum.

Kriuuk.

Suatu suara di belakang sepasang kekasih itu mengganggu keromantisan mereka. Keduanya menoleh dan menemukan Sohee yang memegangi perutnya.

Sh*t, kenapa juga perutku harus berbunyi di saat-saat begini.

Resentment LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang