Ketika Takdir Bicara

54 6 16
                                    

Yoongi terbangun dan mendapati tempat di sebelahnya sudah terasa dingin. Menandakan sosok yang semalam menemaninya tidur sudah lama meninggalkan tempatnya.

Hhhh. Perempuan itu tidak meninggalkan sedikitpun identitas tentangnya kecuali namanya, Han Boyoung.

Yoongi menghela napasnya. Tangannya bergerak mengacak-acak rambutnya. Ketika dia melakukannya, bayangan perempuan bernama Boyoung yang melarikan tangannya di rambutnya, kembali terbayang dalam pikirannya.

Dia menurunkan kakinya dari tempat tidur dan melangkahkannya menuju kamar mandi.

Meskipun tempat tidurnya sudah terasa dingin, kamar mandi hotel tersebut masih meninggalkan jejak pemakaian Boyoung. Kondisi lantai yang masih sedikit basah serta wangi shampoo dan sabun yang tertinggal, kembali memainkan potongan-potongan gambar mereka berdua semalam dalam pikiran Yoongi.

Sesudah membasuh bersih dirinya, Yoongi menutupi tubuhnya yang penuh dengan luka-luka kecil berwarna biru kehijauan dengan bajunya, hasil pergulatan semalam dan bergegas keluar dari kamar hotel tersebut. Bukan waktunya untuk berleha-leha saat ini.

Usaha tour dan travel yang baru dirilisnya, baru menandatangani perjanjian dengan beberapa perusahaan penerbangan kemarin. Dan sekarang waktunya untuk mengerahkan tenaga dan pikiran untuk kemajuan usahanya.

* * * * * * *

Dua tahun berlalu, kedua insan manusia yang pernah bersinggungan jalan tersebut, tidak pernah lagi bertemu sesudahnya.

Yoongi berusaha dan bekerja dengan keras untuk memajukan usahanya. Satu demi satu, jalinan kerjasama terbentuk antara Amethyst Tour & Travel, perusahaan yang dipimpin Yoongi dengan beberapa perusahaan penerbangan beserta tempat-tempat penginapan yang masuk dalam daftar start-up perusahaan.

Setelah melalui berbagai macam rintangan dan ujian, Amtehyst Tour & Travel mulai menancapkan pondasi usahanya dengan kuat dalam kancah pelayanan jasa. Yoongi pun mulai memikirkan untuk lebih mengembangkan usahanya tersebut.

Sebuah cabang perusahaan rencananya akan dibuka di Pulau Jeju, suatu pulau di Korea Selatan yang sering menjadi pilihan tempat wisata bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Berbagai lowongan pekerjaan pun dibuka untuk publik. Mulai dari staf hingga kepala cabang yang akan ditempatkan di Pulau Jeju.

Puluhan hingga ratusan surat lamaran masuk ke dalam email perusahaan setiap harinya. Tim HRD beserta Yoongi sebagai pucuk pimpinan perusahaan menyeleksi setiap surat pelamar bersama-sama.

Pembukaan lowongan pekerjaan pun ditutup setelah 2 minggu dibuka karena banyaknya surat lamaran yang masuk. Surat lamaran yang masuk sudah melebihi jumlah yang diharapkan, dan setelah membaca surat-surat lamaran tersebut, mereka mendapatkan kandidat-kandidat yang cocok untuk setiap posisi yang dibuka.

Setiap kandidat yang memenuhi kualifikasi diundang dalam wawancara pada minggu berikutnya.

Sementara itu, di suatu rumah loteng di pinggiran kota Seoul, seorang perempuan menerima surat panggilan wawancara dari tempatnya melamar kerja.

"Jieun-a, aku berhasil lolos tahap berikutnya. Mereka memintaku datang untuk wawancara minggu depan!"

"Benarkah?! Selamat, Boyoung-a. Aku turut senang mendengarnya!" ujar Jieun menanggapi perasaan senang sahabatnya.

"Trims, Jieun-a. Jika bukan karena kau, aku mungkin masih harus terus mencari pekerjaan kesana kemari."

"Itulah gunanya sahabat, bukan? Lagipula, perjuanganmu belum berakhir. Kau masih harus menjalani wawancara."

Resentment LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang