"Selamat pagi, saya Min Yoongi, founder sekaligus owner dari Amethyst Tour & Travel ini." ucap pria berkulit sangat putih tersebut dan segera meletakkan bokongnya pada kursi deretan pewawancara.
Yoongi mengedarkan pandangannya dan mengamati tiga orang kandidat utama untuk posisi Business Development Officer yang akan bekerja di bawah Yoongi secara langsung bersama staf pusat Business Development Officer. Yang nantinya akan memikirkan langkah-langkah terobosan baru guna mengembangkan jangkauan bisnis perusahaannya.
Pandangan Yoongi terhenti ketika dia melihat Boyoung.
Dia? Yoongi segera meraih data-data pelamar yang berada di atas meja. Tangannya sibuk membuka lembaran demi lembaran untuk mencari tahu data wanita yang masuk dalam kandidat kuat karyawannya. Lembaran kertas berisi data tersebut berhenti bergerak ketika Yoongi menemukan data yang dicari olehnya.
Han Boyoung. Lulusan terbaik dari Universitas wanita E di Seoul 2 tahun yang lalu. Dengan nilainya, seharusnya dia cukup memiliki kemudahan untuk memulai karir di Seoul ini. Tapi resumenya justru menyatakan dia bekerja di sebuah perusahaan kecil, di Ansan.
Tak banyak yang kutahu dari wanita yang kutemui 2 tahun lalu, hanya nama Han Boyoung saja yang dia pernah singgung. Itu pun karena aku menanyakan namanya. Selebihnya tidak ada.
Meskipun kebersamaan mereka hanya sebentar dan sesaat, Yoongi masih mengingat setiap detil yang dilewatinya bersama Boyoung. Pandangan mata mereka bertemu, ketika Boyoung mengalihkan pandangannya dari dua kandidat lainnya yang sudah mulai diwawancara.
Boyoung tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya pada Yoongi. Dengan pandangan terkejut, Yoongi membalas anggukan tersebut dengan sebuah anggukan kecil.
Hmm. Reaksinya berbeda dari yang kuperkirakan. Apa mungkin dia tidak mengingatku sama sekali? Saat itu, dia memang sudah mulai mabuk. Meskipun dia menjawab semua pertanyaan dan argumenku dengan baik, tindakan dan gerak-geriknya bertolak belakang dengan lisan yang dikeluarkannya.
Malam itu, dia juga cukup meresponku dengan baik sangat kami melakukan hubungan tersebut. Apa dia tidak mengingatnya? Apakah hanya aku yang masih mengingatnya? Aku tahu dan mengerti bahwa kami melakukannya tanpa cinta, kami bahkan baru bertemu hari itu juga. Tapi bagiku dan juga baginya, itu adalah pengalaman untuk pertama kalinya, perdana. Paling tidak, seharusnya hal tersebut membekas khan?
Waah, rasanya darahku sedikit mendidih kalau memikirkan hanya aku yang masih tinggal dalam bayang-bayang tersebut. Wuaahh!! Tsk! Sepertinya pernyataan bahwa malam itu adalah pertama bagimu hanyalah sebuah kebohongan belaka.
Yoongi sedikit mengendurkan dasi yang melingkar di lehernya.
"Sajangnim, apa ada hal tambahan yang ingin ditanyakan?" Yoongi berusaha menenangkan pikirannya dan bersikap profesional, tapi nyatanya mode keprofesionalannya sedang mengalami kerusakan saat itu.
"Apakah kalian memiliki ingatan yang kuat? Apakah kalian memiliki kebiasaan buruk saat mabuk?" sebuah pertanyaan yang tidak berhubungan sama sekali dengan job description atau pengalaman bekerja dari para kandidat, justru terlontar dari pria gunung es tersebut.
Semua orang yang berada dalam ruangan saling melempar pandangan penuh tanya satu sama lain.
"Sajangnim?" tanya seorang wanita yang berada di sebelah kanan Yoongi, memastikan bahwa atasannya tersebut tidak sedang dalam pengaruh alkohol.
"Wae? Bukankah kita pasti akan mengadakan pesta perusahaan yang melibatkan konsumsi alkohol saat itu terjadi? Apakah saya tidak bisa menanyakan hal tersebut, jika mereka tidak memiliki ketahanan yang baik dalam mengkonsumsi alkohol? Saya akan mempertimbangkan untuk melarang mereka mengkonsumsi alkohol selama bekerja di bawah pengawasan saya supaya tidak mengganggu kinerja mereka, jika memang seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Resentment Love
RomanceMin Yoongi, seorang pengusaha Tour dan Travel yang baru merintis usaha, harus menerima kepahitan ketika mendapati tunangannya berkhianat di sarang yang mereka persiapkan sebagai tempat lahirnya keluarga kecil mereka. Han Boyoung, seorang mahasiswi s...