Happy Reading 💞
Selalu dukung Author dengan cara klik tanda bintang di sebelah kiri
Berikan komentar kalian di setiap paragraf yang menurut kalian paling jleb masuk ke dalam hati serta pikiran kalian
Baca part ini secara perlahan-lahan,biar nggak kaget kalo tiba-tiba diakhir bagian
Cerita ini mengikuti kontes menulis festival bersama Ellunarpublish
Absen dulu yuk, kalian dari mana aja?
Bisa aja ada yang disekitar Kota Malang 😂⚠ Anda memasuki kawasan baper! ⚠
"Cinta tidak direstui apa bisa diperjuangkan? Bisa, karena pasti ada alasannya mengapa hubungan tidak direstui. Namun, harusnya ingat tidak memaksakan dan juga persiapkan diri dengan melepaskan."
S a d g i r l
🔐 Toska 🔐
🍒🍒🍒
Ulla yang sangat itu tengah menonton acara komedi di layar televisi,terganggu dengan suara dering ponselnya.Dengan sebal, ia mendekatkan ponselnya ke telinga dan ia mendengar suara cempreng khas sahabatnya, Nila.
"Halo? Nasya Ullaya? "Ujar suara dari seberang telfon.
"Ada apa, La? "Tanyanya.
Nila hanya menghela napasnya,"kamu kuliah tidak? Aku udah mau berangkat
nih,"jawabnya."Aku kuliah kok,"sahut Ulla singkat.
"Tapi, kata Ibumu kamu belum siap. Gimana mau ke kampus kalo gitu, Ul? "
"Oh, udahlah. Aku bakalan ke kampus tanpa kamu, "jawab Ulla sembari memijat pelipisnya.
Ia menjauhkan ponselnya dari telinganya lalu mematikan sambungan telepon secara sepihak. Kemudian ia segera mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampus. Ah, rasanya dia akan merindukan suara teriakkan Nila mulai detik ini.
"Lho, kamu belum berangkat? "Tanya Umay sembari menatap Ulla yang masih duduk di ruang tamu, sepertinya dia tengah menunggu seseorang,pikir Umay sesaat.
"Belum, Bu. Nungguin yang jemput,"jawab Ulla.
"Eh, siapa? Tadi Lala ngabarin Ibu kalo dia udah berangkat satu jam yang lalu,"Umay mengernyit dahi.
"Teman,"sahut Ulla singkat.
Dua detik sejak Ulla menjawab pertanyaan Ibunya.Sebuah Honda Jazz abu-abu berhenti di depan rumahnya. Om Mahendra keluar sembari tersenyum,kemudian berjalan masuk ke dalam halaman rumahnya.
"Assalamualaikum.Selamat siang, Bu,"sapa Om Mahendra pada Umay.
"Waalikumsalam, siang. Eh, kalian berteman?"Umay menatap Ulla dengan senyum menggoda.
"Emm iya, Bu."Sahut Ulla lirih.
"Saya izin ngajak Ulla ke kampus ya,Bu?"Ucap Om Mahendra.
Umay mengangguk, "iya, silahkan. Tapi jangan sore-sore juga pulangnya."
"Siap, Bu."Om Mahendra mengangguk mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOSKA|Tamat ✔
أدب نسائي⚠️ TERMASUK CERITA PEMEKOSAAN ⚠️ Nasya Ullaya,gadis duduk dibangku kuliah semester lima. Dia begitu lugu dan serius dengan jutaan rumus matematika.Baginya,cinta hangalah sebuah illusi saja. Ia tak pernah membayangkan jika dia harus dipertemukan Mahe...