⚠️ TERMASUK CERITA PEMEKOSAAN ⚠️
Nasya Ullaya,gadis duduk dibangku kuliah semester lima. Dia begitu lugu dan serius dengan jutaan rumus matematika.Baginya,cinta hangalah sebuah illusi saja. Ia tak pernah membayangkan jika dia harus dipertemukan Mahe...
Selalu dukung Akuthor dengan cara klik tanda bintang di sebelah kiri
Berikan komentar kalian di setiap paragraf yang menurut kalian paling jleb masuk ke dalam pikiran serta hati kalian
Cerita ini mengikuti kontes menulis festival bersama Elunnarpublish 💛
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kita adalah kesal yang telah berjuang mati.Termakan ego dalam perjuangan masing-masing hati."
S a d g i r l
🔐 Toska 🔐
🍒🍒🍒
Tepat saat cengkraman Mbok Iyem terlepas, Ulla lebih dahulu masuk ke dalam rumah sebelum ada tetangga yang melihat kejadian tidak bermoral itu.Jika saja dia terlambat beberapa detik, hancur sudah hargg diri keluarganya dimata para tetangga. Mau ditaruh dimana muka Ulla beserta keluarganya, pantat?
"Mbak,Ulla sudah dijebak,"Mbok Iyem mengeratkan pelukannya pada adik yang sangat ia sayangi dengan mata berkilat marah.
Hancur sudah mimpi indah yang ia bangun selama ini.Harapannya membina rumah tangga sampai kakek-nenek bersama Om Mahendra,leyap seketika. Ulla tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi. Ulla juga merasa hubungannya dengan Om Mahendra baik-baik saja. Jadi segala ucapan Om Mahendra selama ini apa? Hanya sebetas candaan kah? Tega sekali dia menghancurkan hati Ulla. Atau Om Mahendra dihasut Ibunya untuk menerima pernikahan itu?
Lalu siapa disini yang salah? Sebuah penyesalan menyeruak dalam hati Ulla. Andai saja, waktu itu Ulla tidak pernah menginyakan ajakan menjalin kasih bersama Om Mahendra.Mungkin semuanya tidak akan berakhir menyakitkan seperti ini. Namun, semunya sudah terlambat.
Dihadapanku, tutur katamu tertata rapi. Tapi, siapa sangka,dibalik itu semua, kamu hanya menjadikanku benteng atas segala kesalahan fatal yang kau pahat sendiri. Semesta memang suka sekali bercanda, memutar bahkan membolak-balikkan alur skenario sebelum menjumpai apa yang semesta terjadi, kamu bisa bersembunyi dibalik namaku. Tapi, waktu akan menjawab atas tanya yang menuntut jawab.
Ulla bangun,tidak tahu dia akan kemana, dia berjalan tanpa arah seperti mencari sesuatu. Sampai akhirnya dia terdiam dan berteriak dengan tangan yang meremas-remas perutnya,Mbok Iyem melihat itu lantas berdiri.
"Astagfirullah.Istighfar Mbak, istighfar! "Ucap Mbok Iyem sambil berusaha melepaskan cengkraman Ulla di perutnya sendiri, ia memeluk Ulla erat.
"Tenang Mbak! Tenang.Ingat Allah Mbak,"sambungnya dan mengeratkan pelukannya.Ulla menangis dipelukan Mbom Iyem.
Di saat Mbok Iyem akan melepaskan pelukan mereka, Ulla tiba-tiba merosot duduk di depan Mbok Iyem yang masih berdiri.