Happy Reading 💞
Selalu dukung Author dengan cara klik tanda bintang di sebelah kiri
Berikan komentar kalian di setiap paragraf yang menurut kalian paling jleb masuk ke dalam hati serta pikiran kalian
Cerita ini mengikuti kontes menulis festival bersama Ellunarpublish
"Pernah bilang berharga seperti permata dan beruntung jika dimiliki tapi kenyataannya dibuang seperti sampah.
It's okay;I'm fine."s a d g i r l
🍒🍒🍒
4 Tipe kepribadian wanita :
💛 Tangguh
Dia sosok yang mentalnya kuat, tangguh, dan tahan banting. Ketika dia punya keinginan dan tidak sesuai, dia akan menyampaikan apa adanya,tentu saja dengan tujuan yang baik juga.
💛 Karir
Dia memiliki hasrat yang kuat dalam meniti karir,koseuensinya berkurangnya waktu dan tenaga untuk memikirkan soal cinta bahkan pernikahan. Dia juga akan selalu menunda pernikahannya hingga di benar-benar siap.
💛 Penurut
Dia nggak banyak mau, mudah menerima, dan ikut kata pasangannya. Jangan paksa dia untuk bisa mandiri, apalagi membantumu menyelesaikan masalah yang kamu hadapi.
💛 Rumahan
Dia sosok yang sulit sekali diajak keluar, ia lebih suka menghabiskan waktu dan tenanganya untuk rebahan di dalam rumah saja. Dia sosok yang cenderung benci keramaian, dan menjadi sosok introvert.
Jadi, menurut kalian Iyem sama Ulla itu tipe cewek yang bagaimana sih?
🍒🍒🍒
Seminggu sudah berlalu, namun Om Mahendra masih sulit untuk Ulla hubungi, semua pesan yang ia kirim hanya terlihat centang satu, panggilan juga tak pernah terhubung, bahkan gadis itu hampir setiap hari menanyakan kabar Om Mahendra kepada Nila.
Setiap Ulla merindukan Om Mahendra,ia selalu membuka beberapa foto yang terselip di galeri ponsel Ulla,dan merampalkan sebuah mantra obat rindu.
"Apa Om tahu? Hari ini Ulla masih saja rindu sama Om, kamu dimana sih Om?"Air matanya membahasi pelupuk matanya, suaramya kian terkecat setiap menanyakan kabar dan keberadaan sosok lelaki di layar.Ulla mulai berpikir, apakah Om Mahendra memang tipe lekaki ghosting? Apakah laki-laki itu memang hanya membuat dirinya sebagai pelarian semata?
"Enggak. Om Mahendra enggak mungkin seperti itu, "gumam Ulla menyakinkan dirinya meski itu menyakitkan bagi hati dan logikanya.
Ulla menarik napas, lalu menghembuskannya perlahan, makanan yang ia pesan hanya ia aduk dan mainkan dari tadi. Padahal, menu yang dipesan adalah makanan favoritnya, akan tetapi ia benar-benar tak berselera makan akhir-akhir ini. Gadis itu menaruh kembali pisau dan garpu yang ia pegang ke atas piring, ia hanya meneguk milkshakenya. Akhirnya, Ulla memutuskan untuk pulang ke rumah saja.
Dengan wajah kusutnya, Ulla mendorong gerbang rumahnya. Ia melihat Umay, Mbak Iyem serta Ayah. Ya, seseorang yang bertahun-tahun ia rindukan selain kekasihnya sendiri. Ayahnya adalah dunianya, Ulla akan siap mengorbankan apapun untuk membahagiakan Ayahnya. Mbak Iyem melambaikan lengannya, seakan ia memanggil Adiknya.
Seketika raut wajah Ulla yang kusut berubah menjadi raut wajah bahagia, ia menggangguk mantap dan melangkahkan kakinya menuju mereka yang lagi berkumpul dan sedang mencomot pisang goreng asal-asalan buatan Ibu.
Sepertinya mereka menyadari kehadiran Ulla, karena seolah adegan slow motion di film-film. Mereka berbalik dan memusatkan perhatiannya pada Ulla yang tersenyum semringah dan berlari ke arah Ayahnya. Mbok Iyem dan Umay, ia lupakan sejenak. Hohoho.
"Ayah,"Ulla langsung memeluk Adrian kencang.
"Ayah, kapan pulang?Ulla udah kangen setengah mati sama Ayah,"Ucap Ulla dengan nada manja, kalo udah sama Ayahnya mode manja sama alay langsung dihidupkan.
Galih mengeratkan pelukannya, "Ayah juga kangen sama kamu, makanya Ayah ambil cuti biar bisa sama kamu,"ucapnya dengan mencubit pelan pipi putrinya.
Galih memang sangat merindukan putri bungsunya itu, apalagi mengingat jika Ulla jarang sekali menghubungi meski hanya sekedar menayakan kabarnya. Berbeda jauh dengan Mbak Iyem, putri sulung serta putri angkatnya itu dua kali dalam seminggu menghubunginya itupun dengan durasi telpon dalam jangka waktu yang cukup lama. Maka, ia tak merindukan Iyem seperti dia merindukan Ulla.
"Kalo sama Iyem? "Sahut Mbok Iyem.
"Kangen juga sama kamu, putri
Ayah."Balas Galih sembari mengelus pucuk rambut Mbok Iyem."Seharusnya Ayah jawab enggak kangen gitu,"cibir Ulla dengan tak ingin melepaskan pelukannya.
"Oh gitu.Enggak Mbak buatin makan malam kamu,"timpal Mbok Iyem dengan menjitak pelan dahi Adiknya, Ulla pun merengut sebal tak terima.Udah segede gini masih aja suka dijitak.Hufftt.
"Ngomongin makan malam, gimana kalo hari ini kita makan malam diluar aja? "Ucap Galih menengahi kedua putrinya.
Ulla dan Mbok Iyem bersorak senang,sejenak ia melukapakan apa yang telah terjadi beberapa menit yang lalu.Ulla dan Iyem memang memiliki dua sifat yang berbeda, seperti air dan minyak tapi jika kalian amati, apakah bisa enak mie ayam dimakan tanpa kedua bahan yang tak pernah bisa bersatu itu? Maka dari itu, hubungan tidak akan enak tanpa adanya berbedaan, yang terpenting ialah melupakan perbedaan yang ada dan tak pernah meninggakan ego masing-masing.
Aku hanya memberikan nasehat sebagai seorang manusia penuh dosa, selamat melanjutkan membaca di part ini 😌
"Sudah sana kalian siap-siap.Nanti kalian heboh lagi,dan kita enggak jadi makan malam diluar,"komentar Umay dengan memakan pisang goreng.
"Iya, Bu."Ucap Ulla dan Mbok Iyem kompak, sebelum mereka pergi ke kamar mereka masing-masing, mereka berdua mencium pelan pipi Umay.
"Kalo udah masalah makanan mereka selalu saja maju nomor satu,"ucap Umay dengan kekehan kecil.
Galih hanya membalas ucapan sang istri dengan kekehan, dan melanjutkan memakan pisang goreng buatan seseorang yang saat ini duduk disampingnya.
🍒🍒🍒
Bersambung 👣
See You Next Time
Siapa nih yang perasaannya
suka ditarik-ulur ?HahahaAku nulis Toska sambil menikmati hujan lho gengs,enak banget 😌
Follow Instagram
@fentiamalia11
@sungmin_h
@inyour_joy
@leejaewookintl
Much Love,
Fenti istri paling imut dan
Sah Ong Seong Woo
KAMU SEDANG MEMBACA
TOSKA|Tamat ✔
ChickLit⚠️ TERMASUK CERITA PEMEKOSAAN ⚠️ Nasya Ullaya,gadis duduk dibangku kuliah semester lima. Dia begitu lugu dan serius dengan jutaan rumus matematika.Baginya,cinta hangalah sebuah illusi saja. Ia tak pernah membayangkan jika dia harus dipertemukan Mahe...