(x+8) (x+6)

91 27 7
                                    

Happy Reading 💞

Selalu dukung Author dengan cara klik tanda bintang di sebelah kiri

Berikan komentar kalian di setiap paragraf yang menurut kalian jleb masuk ke dalam hati serta pikiran kalian

Cerita ini mengikuti Kontes Menulis Festival bersama Elunnarpublish

Ama galau nih Gengs, kan Ama ditawari penerbit tuh. Aku sih sreg aja, tapi...masalahnya harus bisa ke jual lima buku baru dapat ISBN. Jadi, aku nerima enggak nih?

Rencana Toska ini yang mau aku kirimkan ke penerbit 😇 Jadi, baca selagi update ya..takut tiba-tiba kena hapus 😁

"Jangan pernah meninggalkan seseorang hanya karena seseorang yang baru hadir di hidupmu, hanya karena alasan harta. Karena kemungkinan besar, di hari esok kamu akan menyesal."

S a d g i r l

🔐 Toska 🔐

🍒🍒🍒

"Lala... "Siti memeluk Nila erat ketika dia baru saja masuk ke dalam kafe dan menemukan Nila yang tengah memainkan ponselnya di salah satu bangku.

"Siti?Bukannya kamu ada kelas hari ini?"Heran Nila dengan kehadiran Siti yang begitu tiba-tiba.Padahal hari baru menunjukkan pukul sembilan.Berarti,masih ada kelas yang menunggunya.

"Udah selesai dari tadi! "Ucap Siti lalu menarik salah satu kursi dan duduk di hadapan Nila sambil mengambil menu yang memang terletak di meja itu.

Nila hanya memandang Siti dalam diam, karena sahabatnya itu masih sibuk
memilih-milih menu di tangannya.

"Aku pesan Nasi Goreng Sosis, Cake greentea dan strawberry,puding lava, donat kacang,terus minumnya teh aja
deh,"ucap Siti lalu tersenyum menatap
Nila yang melongo.

"Gak sekalian pesan es krimnya?Biar semua jenis menu disini kamu coba,"ucap pelayan menatap Siti tak percaya dan menulis pesanan Siti.

"Es krim juga deh,rasa vanila ya. Tapi, anterinnya nanti aja, takut meleleh,"ucap Siti sambil menyengir. Nila menatap Siti dengan pandangan tak percaya.

Sepertinya Siti memang memiliki masalah besar atau mungkin sangat besar, karena nafsu makan gadis itu akan meningkat seiring tingkat stress yang ia alaminya.

Setelah menulis pesanan Siti, pelayan itu pun mengulang apa tadi yang gadis itu pesan.Pasti pelayan tersebut mengira itu adalah pesanan mereka berdua, padahal kenyataannya itu adalah pesanan Siti seorang.

"Waffle coklatnya satu lagi,"ucap Siti yang membuat Nila seketika menoleh pada gadis itu.

"Baik Kak, waffle coklatnya satu, apa ada-"

"Cukup,itu saja! "Potong Nila segera, sebelum Siti khilaf untuk menambah pesanannya.

"Baik Kak, mohon tunggu sebentar."Ucap pelayan itu lantas pergi.

"Ihh, La! Padahal aku mau pesan es buah juga,"ucap Siti menatap pelayan yang berjalan semakin jauh itu dengan pandangan tidak rela.

"Itu pesanan kamu udah banyak, syukur kalau habis semua,"ucap Nila membuat Siti manyun seketika.

"Jadi, kenapa kamu dateng-dateng langsung pesan segitu banayknya? Udah kayak, orang ngidam."Tanya Nila membuat eskpresi wajah Siti lesu.

"Tadi tuh Pak Sandoyo ngeselin banget, karena gue telat, gue disuruh bikin
malakah,"ucap Siti.

TOSKA|Tamat ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang