Kotak Musik.

968 77 1
                                    

Kayla menghela nafas lelah saat Taehyung mengajaknya memasuki sebuah hotel di Jakarta. Karena liftnya sedang rusak mereka terpaksa menggunakan tangga. Taehyung sudah memesan hotel lewat asistennya tadi. Mengapa kereka tidak tinggal dirumah Kayla saja? Karena sebenarnya itu bukan rumah Kayla, karena itu kontrakan yang disewa Andita. Mengapa mereka tak menjual apartemen yang di Korea untuk membeli sebuah rumah? Itu karena Andita tak berhak menjualnya, ia membeli apartemen itu khusus untuk Kayla karena ia yakin setelah ia meninggal Kayla akan tinggal menetap di sana.

"Kau lelah Kayla-ya?" Tanya Taehyung dengan nafas ngos-ngosan. Bagaimana tidak mereka telah naik ke lantai 5 dengan tangga darurat.

"Iya Taehyung-oppa,"

"Sebentar lagi kita sampai. Kamar nomor 238." Ucap Taehyung lalu menuju ke kamar yang dimaksud.

"Oppa kita sekamar?" Taehyung menganggukkan kepalanya. Membuat Kayla membelalakan kaget.

"Aku tidak akan menyentuhmu Kay, didalam ada dua ranjang." Kayla bersyukur setidaknya ia tak harus seranjang dengan majikannya.

"Masuklah," Kayla menganggukkan kepalanya. Mereka tak membawa banyak pakaian karena besok pagi pagi sekali mereka harus terbang kembali ke Korea.

"Oppa, kau lapar? Aku akan memesankan makanan untukmu." Taehyung menganggukkan kepalanya dan ia langsung pergi ke kamar mandi untuk ritual mandi.

Tak beberapa lama kemudian makanan yang dipesan Kayla telah sampai. Ia hanya memesan pizza dan air putih. Setelah menerima orderannya ia membayarnya kepada kurir. Saat masuk kembali ke kamar matanya melotot melihat Taehyung yang keluar hanya memakai celana pendek saja membiarkan dadanya telanjang.

"Kenapa kau melotot kearah ku seperti itu?" Tanya Taehyung sambil mengerling jahil.

"Ti-tidak oppa," Kayla buru-buru meletakkan pesanannya dan gantian kini ia yang akan mandi.

Taehyung tertawa pelan melihat tingkah imut Kayla yang sedang blushing. Sangat menggemaskan!

Ia mulai menyantap pizza yang telah dipesan oleh Kayla. Rasanya cukup enak, ada cita rasa tersendiri pizza di Indonesia. Tak beberapa lama kemudian Kayla memanggilnya dengan menyembulkan kepalanya di pintu.

"Oppa!" Panggilnya pelan, Taehyung menoleh.

"Bisa tolong ambilkan aku handuk, aku lupa membawanya." Ucap Kayla kikuk.

"Baiklah," Taehyung mulai mencari handuk di tas Kayla dan ketemu. Walaupun ia harus mengacak-acak tas gadis itu.

"Ini," ucap Taehyung sambil menyodorkan handuk Kayla, dengan memunggungi gadis itu. Kayla tersenyum dan menerima uluran handuk dari Taehyung. Ternyata pemuda itu tidak suka mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apalagi mereka berada dalam satu kamar bukan, jika Taehyung pria brengsek pasti ia akan mengambil keuntungan dari keadaan ini.

Setelah memakai pakaiannya Kayla keluar dari kamar mandi. Ia memakai hotpants dan kaos kebesaran. Membuat Taehyung enggan menatap gadis itu. Ayolah Taehyung juga lelaki normal. Lihatlah sekarang, ia lebih mirip om om pedofil.

"Oppa, bisakah nanti kita pergi ke mall, aku ingin membelikan oleh oleh untuk sahabatku." Ucap Kayla yang mulai memakan pizzanya sendiri.

Taehyung tampak berfikir. "Eh tidak jadi deh, lagian aku khawatir jika banyak fansmu yang mengetahui kau ada disini pasti mereka akan berbuat anarkis."

"Tak papa, aku akan menyamar. Kita akan pergi ke mall," ucap Taehyung sambil tersenyum.

Tiba tiba ponsel Taehyung berbunyi, ia segera menggeser ke tombol hijau saat melihat siapa yang meneleponnya.

My Idol Boss (KTH) Tamat!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang