Ini adalah hari ketiga Kayla dirawat dirumah sakit, luka bekas operasinya juga sudah hampir mengering. Kayla ingin cepat-cepat pulang, karena ingin segera tidur di kasurnya yang luas.Suga duduk dikursi disamping brankar Kayla. Ia dengan telaten menyuapi Kayla dengan bubur. Walaupun harus menghadapi penolakan beberapa kali dari gadis didepannya itu. "Sudah Yoongi-oppa aku tidak mau makan lagi." Rengek Kayla menolak suapan keenam dari Suga.
"Satu suapan lagi." Kayla menggeleng keras.
"Dari tadi satu suapan lagi satu suapan lagi. Aku tidak mau makan, bubur ini tidak enak." Suga menghela nafas mendengar penolakan Kayla.
"Baiklah-baiklah," Suga menyerah, ia menaruh makanan Kayla dinakas. Tak beberapa lama kemudian dokter Kwang masuk kedalam ruang inap Kayla.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya dokter Kwang pada Kayla. Suga yang mendengar dokter Kwang berbicara hanya acuh, ia terfokus pada ponselnya.
"Sudah lebih baik dok." Ucap Kayla sambil tersenyum. Kayla mengernyitkan dahinya saat dokter Kwang mengeluarkan secarik kertas dari saku jas almamaternya.
"Ini untukmu." Ucap dokter Kwang.
"Untukku?" Tunjuk Kayla pada dirinya sendiri. Dokter Kwang hanya menganggukkan kepalanya. Akhirnya Kayla segera menerima uluran kertas tersebut dari dokter Kwang.
"Itu hasil tes DNA mu. Temanku kebetulan yang memegang hasil tes itu, jadi dia menitipkannya padaku." Jelas dokter Kwang, Suga yang tertarik dengan arah pembicaraan mereka lantas mendongakkan kepalanya.
"Kamsahamnida." Ucap Kayla.
"Yasudah kalau begitu aku pergi dulu, jangan lupa minum obatmu ya." Kayla menganggukkan kepalanya lalu dokter Kwang melenggang pergi.
Gadis itu lalu membuka surat hasil tes DNA nya dan tersenyum lega dengan hasilnya. "Apa hasilnya?"
"Positif, aku anak kandung tuan Han." Ucap Kayla bangga. Suga ikut senang melihat wajah lega gadis itu. Ada rasa ingin memeluk gadis itu tapi rasanya tidak mungkin kan. Ia sangat merindukan Kayla.
Kayla mengambil ponselnya lalu memfoto hasil tesnya dan mengirimnya pada ayahnya. Mata Kayla beralih pada Suga yang sedang memperhatikan tangan kanannya.
"Kenapa oppa?"
"Cincin apa ini?" Tanya Suga sambil menggenggam tangan Kayla. Ia memperhatikan dengan seksama cincin Kayla.
"Aku sudah bertunangan dengan Taehyung-oppa tempo hari lalu." Ungkap Kayla malu-malu, ia jadi rindu dengan Taehyung. Ia berbohong pada Taehyung kalau ia ikut tuan Han ke London.
Suga melepaskan tangan Kayla dan tersenyum paksa. Sudah sejauh itukah hubungan mereka. "Eh Kayla aku harus pergi. Ada urusan." Ucap Suga.
"Yah padahal aku sangat butuh teman. Ya sudah hati-hati ya Yoongi-oppa." Suga tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia lalu melenggang pergi.
Disisi lain kini Suga melajukan mobilnya menuju apartemennya. Ia memutuskan akan melupakan masalahnya dengan cara menenggak alkohol. Suga memarkirkan mobilnya diparkiran. Ia segera menuju ke apartemennya dengan perasaan kacau.
"Arghhh"
Brakk...
Suga melempar kursi kayu didepannya pada televisinya diruang keluarga, hingga kursi dan televisi itu hancur tak berbentuk. Ia menengguk minuman beralkohol dengan kadar tinggi, langsung dari botolnya. Tapi tetap tidak mabuk. Diantara semua member BTS, Suga lah yang sangat kuat minum alkohol dengan kadar tinggi.
"Dia menyiksaku dengan perasaan ini." Lirih Suga sambil memejamkan matanya. Ia kembali menengguk minumannya sampai habis, ia melemparkan botol kaca itu ke lantai hingga pecah berkeping-keping. Kepalanya mulai pusing dan kesadarannya mulai hilang. Namun, Suga kembali mengambil botol kedua dan menengguknya lagi.
"Jika saja aku yang lebih dulu menyatakan perasaanku, mungkin ini tak akan terjadi." Sesal Suga. Memang pria itu tidak pandai dalam mengekspresikan perasaannya. Ia terlalu kaku mengakui perasaannya sendiri.
Suga terkapar dikasurnya, matanya masih terjaga. Ia mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan pada para membernya kalau ia tidak pulang ke dorm hari ini. Tak lama kemudian kesadarannya mulai hilang dan ia terlelap.
****
Hyerin menatap nyalang sebuah foto ditangannya. Ia telah memerintahkan beberapa orang untuk membuntuti Taehyung. Dan kini ia tau siapa gadis yang menjadi saingannya.
"ARGHHH, DIA MEREBUT SEGALANYA DARIKU!" teriak Hyerin sambil melempar semua barang-barangnya. Ibunya sedang pergi, jika saja wanita itu tau kondisi Hyerin mungkin beda cerita. Dan Hyerin tidak akan pernah memberitahu ibunya tentang Kayla, jika ibunya tau mungkin Hyerin akan ditendang keluar dari keluarga Han.
"Hyerin-ah, tenangkan dirimu!" Ucap Hyunki sambil menenangkan Hyerin.
"Hyunki-oppa, aku benar-benar geram padanya. Dia merebut segalanya dariku, dia merebut appa dan Taehyung-ah aku tidak rela oppa hiks.." Hyunki memeluk Hyerin untuk menenangkannya.
"Tenanglah Hyerin, kau jangan seperti ini. Apa yang kau inginkan katakan padaku." Ucap Hyunki. Hyerin menarik sudut bibirnya sinis.
"Aku akan meminta eomma mempercepat perjodohan ini, aku tak mungkin menyakiti Kanara. Appa akan membunuhku jika dia tahu aku menyakiti anak kesayangannya. Dan, aku ingin mengundang appa dan Kanara diacaraku." Ucap Hyerin percaya diri.
"Hyerin-ah, kau bodoh sekali_
"Diam kau Hyunki-oppa, kau cukup diam saja biarkan aku menjalankan rencanaku. Setelah aku memiliki Taehyung, aku akan merebut appa," ucap Hyerin. Hyunki menghela nafasnya pasrah, adiknya itu terlalu bodoh dan keras kepala.
'aku akan menghancurkanmu Kanara.'
****
Hari ini Kayla akan kembali kerumah, ia sudah sangat merindukan masakan maidnya. Tapi mengingat dokter Kwang memberinya wejangan, tidak boleh makan dan minum sembarangan menjadi sedih. Ponsel Kayla berbunyi, itu membuyarkan lamunannya. Ia segera mengangkat teleponnya.
"Hallo Taehyung-oppa." Kayla tersenyum saat mendengar suara kekasihnya.
"Hai chagi, aku merindukanmu."
"Manja sekali." Cibir Kayla sambil tertawa, Taehyung disebrang sana mengerucutkan bibirnya.
"Kau tak merindukanku chagi?" Tanya Taehyung dengan sedikit kesal.
"Tentu saja aku sangat merindukanmu oppa," Kayla tiduran tengkurap di ranjangnya. Ia tersenyum-senyum sendiri.
"Kalau begitu, besok datanglah ke konserku chagi. Aku ingin melihatmu."
"Besok ya, em baiklah aku akan membeli tiketnya sebelum kehabisan." Ucap Kayla.
"Tidak, tidak begitu. Kau datanglah sebagai asistenku. Aku ingin kau yang merias wajahku besok."
"Tapi aku sudah keluar dari pekerjaanku," Kayla baru ingat dia sudah izin bekerja lama sekali di cafe Mina. Mungkin ia harus menuruti ayahnya agar keluar dari pekerjaannya di cafe. Apalagi kesehatannya juga menurun jika ia memaksakan bekerja.
"Khusus untuk besok saja, ya ya ya kau mau kan?" Taehyung memohon dengan nada lucu membuat Kayla gemas sendiri.
"Em baiklah, besok aku akan datang ke dorm. Aku juga merindukan para oppa ku disana." Ucap Kayla.
"Hei, oppamu hanya aku ya. Yang lainnya cuma teman." Sarkas Taehyung.
Kayla tertawa mendengar ucapan Taehyung. "Baiklah Taehyung-oppa aku tutup dulu teleponnya." Ucap Kayla lalu sambungan teleponnya tertutup.
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak:vAurora Dewi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Boss (KTH) Tamat!!
Teen FictionHan Kayla.. Gadis pertukaran pelajar antara Indonesia-Korea yang merangkak menjadi asisten sekaligus make up artist idol kpop Kim Taehyung. Karena faktor ekonomi dirinya rela menjadi asisten seorang Kim Taehyung, lelaki yang dinobatkan menjadi lelak...