Rencana Hyerin

421 36 0
                                    


Kayla menginjakkan kakinya di apartemen lamanya. Ia rindu kenangan saat bersama Siena sahabatnya yang kini merantau untuk mencari ilmu dinegeri orang itu. Wajah pucat gadis itu tertutup dengan bedak tipis. Tubuhnya menjadi kurus karena penyakit yang dideritanya. Harapannya untuk hiduppun tipis.

"Tuhan, mengapa sekian banyaknya orang yang menyayangiku tidak ada tempatku untuk pulang. Tidak ada yang bisa ku ajak berkeluh kesah atas kesedihanku." Ucap Kayla sambil mendongak menatap langit hitam yang kini memuntahkan hujannya.

"Sejak dulu aku merasa sendiri, tidak mampu mencari tempat untuk pulang. Aku lelah ya Tuhan, aku tidak bisa menyakiti orang orang yang menyayangiku dengan mengatakan penyakitku hiks"

"Aku tidak mau mereka sedih, jika saja hidupku lebih lama lagi pasti aku akan berusaha untuk membahagiakan mereka. Tapi aku tidak yakin besok masih bisa bernafas hiks"

Gadis itu kini duduk di sofanya memeluk lututnya sendiri dan membenamkan wajahnya diantara kedua lututnya. Tak lama kemudian ponsel Kayla berbunyi, gadis itu segera menghapus air matanya dan segera mengangkat teleponnya.

"Hallo!" Ucap Kayla dengan sedikit serak. Ia tidak tahu siapa yang menelepon karena hanya tertera nomor di layarnya.

"Hallo nona Han."

Gadis itu mengernyitkan dahinya sejenak. "Iya ada apa? Ini siapa?"

"Ah perkenalkan aku Adora produser diperusahaan BigHit. Apakah kita bisa berjumpa untuk membicarakan beberapa hal."

Deg. Deg.

Jantung Kayla serasa mencelos mendengar ucapan Adora. Apakah ini menyangkut hubungannya dengan Taehyung? "Em ada apa ya ingin bertemu denganku?"

"Ada beberapa hal yang harus aku bicarakan langsung denganmu, jika kau berkenan temuilah aku di cafetaria dekat kantor BigHit jam 1 nanti."

Gadis itu nampak melihat jam pergelangan tangannya yang menunjuk pukul 12, masih ada waktu satu jam lagi. "Baiklah, aku akan kesana jam 1."

"Terimakasih, kalau begitu aku akan mengakhiri teleponnya sampai jumpa nanti."

Tutt tutt..

Kayla menghela nafas saat sambungan teleponnya terputus. Apa yang akan ia katakan pada Adora nanti mengenai hubungannya dengan Tae. Pasti ini akan jadi masalah besar. Tapi mengapa Adora yang menemuinya, Adora tidak ada hubungannya dengan Tae kan? Banyak sekali pertanyaan dibenak Kayla, yang jawabannya ada di cafetaria nanti. Ia harus datang, ya Kayla akan datang.

Gadis itu lalu bangkit dari duduknya, cafetaria didekat kantor BigHit itu 30 menit dari apartemennya, ia harus segera bergegas kesana.

****

Kayla sampai di cafetaria sedikit lebih awal. Ia memesan meja nomor 4 dan mengirim pesan pada Adora. Gadis itu memesan minuman bubble drink kesukaannya. Karena Adora tak kunjung datang gadis itu memainkan ponselnya sejenak.

"Hai, menunggu lama?" Kayla lantas mendongakkan kepalanya melihat gadis yang sepertinya lebih tua darinya itu.

"Tidak juga." Ucap Kayla sambil tersenyum.

"Maaf, aku telat."

"Tidak papa, em sebenarnya ada hal apa yang ingin kau bicarakan Adora-ssi?"

"Kita langsung ke intinya saja oke, begini Kanara-ssi Bang PD-nim selaku CEO kami tak sengaja menonton videomu yang di upload oleh tuan Han ke channel YouTubenya. Bang PD-nim ingin merekrutmu bergabung ke perusahaan kami untuk mejadi seorang idola. Apakah kau menerima tawaran beliau?"

Kayla cukup terkejut dengan penuturan Adora. Itu artinya ia akan seagensi dengan kekasihnya sendiri. Kayla mengulum senyumnya, ternyata ketakutannya tidak terbukti. Tapi ia bingung harus bagaimana menerimanya, ia bahkan tidak yakin dengan dirinya sendiri. Bukan karena bakatnya, tetapi karena penyakitnya.

Gadis itu tersenyum canggung. "Maaf Adora-ssi aku tidak bisa menerima tawaran ini."

"Waeyo?" Tanya Adora terkejut.

"Aku ingin berkuliah dulu, dan aku tidak ingin menjadi seorang idola." Ucap Kayla sedikit jujur.

"Yah sayang sekali, padahal kau punya bakat yang mumpuni." Ucap Adora, terlihat sekali kekecewaan diwajah cantiknya.

"Maafkan aku Adora-ssi, mungkin jika suatu saat aku berubah pikiran pasti aku akan ikut audisi." Ucap Kayla.

Adora nampak mengulumkan senyumnya. "ini terimalah ini, kapanpun kau mau bergabung pasti kami akan menerimamu." Ucap Adora , sambil menyerahkan surat pengantar dari kantor.

"Terimakasih banyak." Kayla merasa beruntung sekaligus tak pantas menerima ini. Karena banyak sekali yang ingin menjadi idola sedangkan gadis itu ditawari tanpa harus mengikuti audisi.

Sementara disisi lain kini, Hyerin sedang berada diruang tamu. Gadis itu nampak senang dengan rencana pertunangannya dengan Taehyung minggu depan.

"Hana-ajumma apa Tae sudah tahu tentang ini?" Tanya Hyerin.

"Iya nak, Tae sudah tahu tentang ini." Gadis itu nampak semakin mengulum senyumnya.

"Eomma, kalau begitu aku akan mengundang appa oke?"

"Tapi nak,--

"Eomma, ku mohon biarkan appa datang. Aku ingin appa menjadi wali ku." Ibu Hyerin akhirnya menganggukkan kepalanya. Dan gadis itu kini berjingkrak senang. Hana hanya terkekeh melihat kelakuan calon menantunya itu.

"Kalau begitu aku akan berangkat sekarang." Setelah memberikan salam pada kedua wanita itu, Hyerin segera berangkat ke kantor sang ayah.

"Kita lihat siapa yang akan menang Kanara, kau akan kehilangan Tae di depan matamu sendiri." Gumam gadis itu.

****

Tok... Tok... Tok...

"Masuk!" Ucap tuan Han sedikit berteriak. Pria itu lantas mendongak melihat siapa yang datang.

"Appa, aku boleh duduk?" Tanya seorang gadis yang sangat ia kenal.

"Duduklah, apa yang membawamu kesini Hyerin-ah?" Tanya tuan Han to the point.

"Begini appa, aku akan bertunangan dengan orang yang sudah dijodohkan denganku minggu depan kau harus datang ya dengan Kanara." Ucap Hyerin sambil menampilkan senyumnya.

"Apa aku bisa bertemu eommamu?" Tanya tuan Han.

"Tentu saja, aku akan mempertemukan kalian berdua." Ucap Hyerin. Tuan Han nampak berfikir, ia sebenarnya tidak peduli dengan pertunangan Hyerin. Tapi untuk bertemu istrinya tuan Han akan memenuhi undangan Hyerin.

"Baiklah, saya akan datang kesana." Ucap tuan Han.

Hyerin tersenyum penuh kemenangan, mungkin tuan Han tidak tahu siapa yang akan menjadi calon suaminya. Hyerin tak peduli itu, ia akan mengejutkan mereka nanti setelah hari pertunangannya tiba.

"Gomabda appa, kau membuatku bahagia." Ucap Hyerin sambil tersenyum manis.

"Iya, jika sudah tidak ada apa apa lagi silahkan keluar. Saya masih banyak pekerjaan." Senyum Hyerin luntur seketika, tapi tak lama kemudian gadis itu tersenyum miring.

"Baiklah, jangan lupa untuk datang appa." Ucap Hyerin lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan ayahnya tak lupa membungkukkan badannya.

"Aku tidak peduli apa yang akan terjadi nanti, karena Tae akan jadi milikku. Kanara, kau merebut semua dariku, aku akan merebutnya kembali." Ucap Hyerin.












TBC.

My Idol Boss (KTH) Tamat!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang