Diambil

501 43 0
                                    


Kayla tersenyum sambil membayangkan dimana ia bertunangan dengan Taehyung. Saat ini ia berada dikamarnya menunggu ayahnya pulang. Ia akan memberitahukan langsung pada ayahnya. Ia berguling-guling diranjang lebarnya dengan senyum terpatri diwajah cantiknya.

"Nona muda, tuan sudah pulang." Ucap maid.

Kayla tersenyum dan segera turun dari tangga. Melihat ayahnya yang sedang duduk disofa sambil membaca koran membuat senyumnya semakin mengembang.

"Appa," panggil Kayla sambil tersenyum.

"Kenapa putri appa sepertinya terlihat bahagia? Apa yang dilakukan Taehyung padamu hingga kau sangat bahagia?" Tanpa menjawab Kayla segera berlari kearah ayahnya lalu memeluk pria itu.

Kayla menggelengkan kepalanya, ia harus menyembunyikan hal ini dulu. Ia akan meminta Taehyung untuk berbicara sendiri pada ayahnya nanti. Masa iya Taehyung yang melamar Kayla yang harus bilang pada ayahnya.

"Em, bagaimana kalau kita pergi makan malam diluar? Besok appa harus ke London selama seminggu."

"Yah, appa baru pulang mau pergi lagi?"

"Maafkan aku anakku, tapi pekerjaan appa benar-benar tidak bisa ditinggal. Tapi appa janji appa akan membawakanmu oleh-oleh yang banyak. Kau mau oleh-oleh apa?"

"Aku hanya ingin agar appa pulang dengan selamat, itu saja keinginanku. Aku tidak menginginkan hal lain." Tuan Han tersenyum, ketulusan hati Kayla sama persis seperti ibu kandungnya. Yang kini entah dimana wanita itu berada.

"Baik tuan putri keinginanmu akan dikabulkan." Kayla tersenyum bahagia, ia memeluk kembali pria paruh baya itu. Sedikit demi sedikit ia mulai merasakan bahagia. Tentu saja semua karena kedua pria yang paling ia sayangi dihidupnya.

****

Kayla memeluk ayahnya yang akan berangkat ke London. Ia sebenarnya tidak mau ditinggal sendirian dirumah sebesar ini, namun tuan Han kan berkerja untuknya juga jadi mau tidak mau Kayla harus mengalah.

"Sayang, kau jaga diri dengan baik ya. Selama appa pergi kau jangan lupa makan, jangan bekerja terlalu keras, jangan kecapekan jika tidak maka appa tidak lagi memberimu izin bekerja. Kau paham?" Kayla mengangguk patuh dan melepaskan pelukannya.

"Appa jaga kesehatan juga disana, jangan cari eomma baru." Peringat Kayla, tuan Han terkekeh dan menepuk kepala anaknya itu.

"Tidak akan sayang, kalau begitu appa berangkat dulu ya. Setelah sampai akan appa kabari nanti."

"Baik appa hati-hati dijalan." Tuan Han menganggukkan kepalanya lalu masuk kedalam mobil pribadinya. Kayla melambaikan tangannya kepada tuan Han yang kini mulai menghilang dibalik pintu gerbang.

Kayla bersiap-siap untuk pergi bekerja, ia sudah izin selama dua hari tidak enak jika membebankan pekerjaannya pada Chunhee. "Bi, aku berangkat dulu jaga rumah ya."

"Baik non, hati-hati ya non." Kayla tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia berjalan keluar dari rumahnya, ia akan naik angkutan umum seperti biasanya saja. Karena jarak rumahnya dengan cafe tak terlalu jauh.

Ditengah jalan, Kayla merasakan nyeri yang teramat sakit pada pinggangnya. Ia berjongkok dan mengatur nafas agar mengurangi rasa nyerinya. "Arghh sakit sekali." Kayla berjalan tertatih menuju bangku didepannya.

Ia mendudukkan dirinya disitu. Tak ada orang yang lewat karena memang daerah ini cukup sepi. Apalagi sepagi ini, pasti belum banyak orang yang berkeliaran disini. "Sakit!" Kayla terus menekan pinggangnya agar mengurangi rasa sakitnya tapi bukannya mengurangi rasa nyeri itu malah menjadi-jadi.

"Kayla-ya, Ya Tuhan kau kenapa?" Kayla sempat kaget saat tiba-tiba Suga ada didepannya. Sepertinya ia tak menyadari jika mobil Suga berada didepannya. Entah kebetulan atau takdir yang mempertemukan mereka, Suga selalu datang diwaktu yang tepat saat Kayla sedang butuh bantuan.

"Sakit sekali oppa," Suga langsung menggendong Kayla dan memasukannya kedalam mobil. Ia langsung melenggang pergi kerumah sakit.

"Apa kau tak mengurus dirimu dengan baik?" Tanya Suga dengan wajah khawatir. Suga mengusap wajahnya kasar, karena gadis disampingnya itu masih memegangi pinggangnya.

Sesampainya di rumah sakit, Suga langsung menggendong Kayla membawanya lari kedalam ruang ICU dan memanggil dokter Kwang. "Ya Tuhan Yoongi-ah ada apa?"

"Dok, cepat periksa keadaannya." Ucap Suga tanpa basa-basi, dokter Kwang langsung memeriksa Kayla. Melakukan rontgen pada bagian pinggang Kayla.

Dokter Kwang segera memindahkan Kayla keruang operasi. Gadis itu masih meringis memegangi pinggangnya yang sakit. "Aku menyesal mengatakan ini, tapi kerusakan ginjalnya sudah tahap 100% kita harus mengambil ginjalnya jika tidak ia akan kehilangan nyawanya." Jelas dokter Kwang.

"Tapi dok, apa dia bisa hidup dengan satu ginjal saja?" Tanya Suga yang kini dirundung rasa takut dan khawatir.

"Ginjal kirinya sehat-sehat saja, dia masih bisa mempertahankan hidupnya tapi kau tau kan hidup dengan satu ginjal itu sangat sulit. Tapi aku akan berusaha mendapatkan pendonor yang tepat untuknya."

"Baiklah dok, lakukan apapun untuk menyelamatkan nyawanya." Dokter Kwang langsung bergerak cepat menuju ke ruang operasi. Suga duduk diruang tunggu dan mengacak-acak rambutnya, cemas dengan gadis itu.

"Tuhan selamatkan dia." Gumam Suga.

****

Suga kembali kerumah sakit setelah ia membersihkan diri pulang. Sudah 4 jam tapi operasinya belum juga selesai, ia tahu para dokter didalam sana juga sedang mempertahankan kehidupan gadis Han itu.

"Suster, apa operasinya masih lama?" Tanya Suga sambil memberhentikan suster yang baru keluar dari ruangan operasi.

"Sebentar lagi akan selesai, mohon anda bersabar dan selalu berdoa untuk nona Kayla." Suga menganggukkan kepalanya, ia menunggu lagi diruang tunggu.

Tak beberapa lama kemudian sang dokter keluar dari ruang operasi. Suga menatap ragu dokter itu. "Operasinya berjalan lancar, nona Han juga sudah melewati masa kritisnya." Ucap dokter Kwang sambil tersenyum.

"Syukurlah, apa dia bisa ditemui sekarang?" Tanya Suga.

"Maaf Yoongi-ah, nona Han harus diawasi 24 jam mengantisipasi adanya komplikasi, jadi ia baru boleh dijenguk besok pagi. Kau pulanglah dan kembali lagi besok, aku berjanji akan menjaga gadis itu." Ucap dokter Kwang.

"Aku khawatir padanya." Ucap Suga.

"Aku akan mengirimmu kabarnya setiap saat, kau pulanglah jika ada yang tahu kau ada disini pasti nanti akan jadi masalah."

Dengan sedikit keterpaksaan Suga menganggukkan kepalanya menuruti ucapan dokter. Ia melihat dari kaca jendela bening yang memperlihatkan gadis yang sedang terbaring lemah dengan alat-alat medis ditubuhnya.

"Arraseo, aku akan kembali besok pagi." Dokter kwang menganggukkan kepalanya dan Suga segera melenggang pergi.











TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak:v

Aurora Dewi.

My Idol Boss (KTH) Tamat!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang