🐱Selamat membaca 🐱
🐈🐈🐈
Di sebuah rumah sederhana jauh dari hiruk pikuk perkotaan, tinggal dua orang manusia yang terdiri dari mama dan anak sulungnya.
Rika, berperan sebagai ibu. Dia menikah di usia muda, namun usia pernikahannya juga se-muda itu, mereka bercerai.
Dari pernikahannya dia menghasilkan bibit manusia, anak itu diberi nama Anestasya. Si gadis mungil yang membenci hewan yang bernama kucing.
Di pagi hari yang cerah hari itu, Rika dikejutkan oleh suara anaknya yang begitu mengganggu gendang telinganya ketika ia tengah menyiapkan sarapan.
"Mahh, ada kucing!" teriak Anes.
Sementara si kucing masih diam tak bergeming.
"Syuhhh," usir Anes, menendang-nendang ke arah kucing yang berada di bawahnya.
"Dek, itu cuma kucing loh." Rika -mama Anes- berkacak pinggang, menatap anaknya heran.
Pasalnya setiap kali ada kucing yang mampir ke rumahnya pasti dia di usir atau bahkan di siksa oleh anaknya itu.
"Buang jauh-jauh, syuhh syuhhh..." Anes bersikeras mengusir kucing berwarna oranye itu.
Rika menatap heran anaknya yang berdiri di atas meja sedangkan kucing di bawahnya yang sedang menikmati remah-remah makanan.
Rumahnya yang selalu terbuka membuat hewan yang satu itu berani masuk, mencari makanan untuk mengisi perutnya.
Anes yang sangat membenci jenis kucing tak rela makanannya diembat oleh hewan yang di anggap jijik dan merepotkan olehnya, membuat dia tidak segan-segan mengusir hewan menggemaskan itu.
Gadis itu memberanikan diri turun lalu menendang kucing itu sampai terpental.
"Dek, kasian kucing nya. astagfirullah, berdosa sekali kamu, nak." Rika geleng-geleng kepala. Dia sendiri tidak berniat menghentikan anaknya itu.
"Pergi lo, cari makanan di rumah orang lain, jangan di rumah gue!" bentaknya pada kucing berwana oranye itu.
"Miawwww." Kucing itu pasrah badannya di seret oleh pemilik rumah.
Brakkk!
Setelah kucingnya berhasil dia singkirkan, gadis itu membanting pintu, menutup rapat supaya kucing itu tidak bisa masuk lagi.
Kucing oranye malang pergi seperti paham maksud bahwa manusia keji itu mengusirnya.
Keesokan harinya.
"Maaaa, ada kucing!" teriak gadis itu nyaring.
"Dek itu cuma kucing loh." Rika sudah jengah dengan anaknya yang selalu merengek menyuruhnya mengusir setiap kucing yang datang.
"Ini warnanya item, kaya siluman."
"Miawwww" Si kucing bersuara, seperti protes dirinya dikatai siluman.
Mamanya menghampiri gadis itu, berkacak pinggang, menatap Anes lebih dalam.
Kali ini Anes memegang sapu, dia siap memukul kucing berwarna hitam pekat itu. Sebelum itu terjadi mamanya langsung menggendong kucing hitam ke pangkuannya.
"Se-nggak suka itu kamu sama kucing?" tanya Rika tajam.
"Jijik mah, dia suka ngompol sembarangan, ewww" Gadis itu mergidik jijik.
"Mama bakalan rawat kucing ini, kalo kamu berani nyakitin dia... Mama potong uang jajan kamu." peringat Rika.
Anaknya itu harus dia kasih pelajaran supaya lebih menyayangi kucing. Rika juga heran kenapa anaknya itu tidak menyukai kucing, padahal kucing itu menggemaskan.
Gadis itu menganga. "Mahh, kok, gitu sih."
"Kamu nggak takut karma gara-gara nyiksa kucing?"
Anes kesal, masa gara-gara kucing uang jajannya dipotong?
Kenapa mamanya malah memelihara kucing jalanan itu, Apa dia ingin menyiksa anaknya?
Tinggal satu atap dengan kucing? Hidup Anes tidak akan tenang.
Kucing itu menggelikan, boro-boro lucu, bagi Anes kucing itu cuma menyusahkan. Harus di kasih makan, harus di mandiin, harus membersihkan kotorannya, dan tugas merepotkan lainnya.
"Gue harus menyingkirkan kucing itu," seringainya. Peduli monyet dengan karma. Anes harus menyingkirkan hewan merepotkan itu.
🐈🐈🐈
Gimana opening nya?
Jadi... Tertarik untuk membaca ke-bab selanjutnya?
Selalu tinggalkan jejak ya (;
KAMU SEDANG MEMBACA
Mister Kucing [SUDAH TERBIT]
FantasyFOLLOW JUSEYEO! Anes itu tidak suka kucing, tapi rumahnya selalu didatangi hewan satu itu. "Ma, ada kucing!" teriak gadis itu nyaring. Suaranya menggelegar di penjuru rumah. "Dek, itu cuma kucing loh." Rika --mama Anes-- sudah jengah dengan anak sem...