3. Berjumpa Kawan Lama

1.7K 202 4
                                    

Hallo....

Masih dikit banget nih yang baca dan komen.

Kalau mau aku lancar updatenya, mainkanlah jemari lentiknya untuk vote dan komen. Aku senang lho berinteraksi dengan kalian.

Dan semoga kalian setangguh Wina ya.

Love....


Malam ini Wina akan ke Bandung menemui Om Toni. Duit yang dikumpulkannya sedikit demi sedikit akhirnya bisa melunasi bantuan yang diberikan Om Toni saat mereka terpuruk. Om Toni memang tidak pernah meminta balasan, tetapi Wina merasa tidak enak hati, ia tidak mau berhutang budi pada seseorang.

"Bentar malam Wina ke Bandung menemui Om Toni ya Ma?"

"Hati-hati kamu bawa duitnya."

"Wina nggak bawa duitnya kok Ma, tapi akan Wina transfer ke rekening Om Toni."

"Lebih bagus begitu." Niken sangat terharu melihat betapa gigihnya Wina mengembalikan kondisi mereka. Dia sampai tidak memikirkan dirinya lagi. Lihatlah, sampai usianya menjelang 30 tahun ini, Wina masih sendiri. Belum pernah sekalipun Niken melihat Wina dekat dengan laki-laki.

"Wina sudah minta Ima sama Ana temanin Mama dan Jessy selama Wina ke Bandung." Mama mengangguk.

Wina sangat menghargai bantuan Om Toni, tetapi Wina tidak mau menerima bantuan itu begitu saja. Meski Om Toni tidak pernah meminta pengembalian, Wina merasa wajib mengembalikannya. Memang butuh lama, tetapi sejak Om Toni membantunya, ia sudah berjanji dalam hati, jika sudah punya dana yang cukup, ia pasti akan mengembalikannya. Om Toni begitu baik pada mereka, entah bagaiman Wina akan membalasnya.

***

Wina memasuki gedung yang memiliki halaman parkir yang luas, juga tanaman yang di tata dengan baik sehingga gedungnya terlihat nyaman. Pasti suasana kerja di dalam gedung ini juga senyaman tampaknya dari luar, pikir Wina.

"Selamat pagi."

"Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu Bu?" Seorang resepsionis menerima Wina dengan ramah.

"Apa saya bisa bertemu dengan Pak Toni?"

"Maaf Bu, apa sudah janji sebelumnya?" Wina memang sengaja datang tanpa memberitahu Om Toni.

"Belum, tapi bilang saja ada Wina yang ingin ketemu."

"Tunggu sebentar ya Bu. Silahkan Ibu duduk dulu." Resepsionis itu mempersilahkan Wina duduk di sofa yang ada di area lobby. Kemudian ia menelpon, lalu setelah menutup telepon kemudian mengajak Wina menuju ruangan yang berada di lantai 2. Di depan pintu, resepsionis itu mengetuk dan terdengar suara dari dalam.

"Masuk!"

Setelah pintu di buka, Wina melangkah masuk dan mendapati Om Toni yang sedang sibuk dengan beberapa berkas yang ada di meja.

"Selamat pagi Om Toni."

Toni mengalihkan perhatian dari berkas yang sedang dilihatnya dan terkejut melihat Wina sudah berada di depan mejanya.

"Eh, Wina?! Selamat pagi. Mari, silakan duduk." Toni mempersilahkan Wina duduk di sofa yang khusus di sediakan untuk tamu.

"Terima kasih Om. Maaf, pagi-pagi sudah mengganggu waktunya."

"Oh, nggak apa, Om senang kok kamu datang. Gimana kabar Mama dan Jessy?"

"Mereka baik Om."

"Wina ke sini, mewakili Mama ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan Om selama ini sama kami. Mama berharap Om nggak tersinggung karena Mama ingin mengembalikan semua biaya yang telah Om keluarkan untuk melunasi utang Papa."

Menyambung Tali Kasih (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang