10. Kejutan

1.1K 143 6
                                    

Hai....

Update di jam yang tidak biasanya.

Untuk menghilangkan mumet mending update kan ya?

Hehehe....

Selamat membaca dan enjoy ya.


Sejak tinggal di Jakarta, Wina jadi punya banyak waktu luang. Tetapi justru itu membuatnya tidak suka karena setelah beberes dan mengantar Jessy ke sekolah, ia bingung hendak melakukan kegiatan apa lagi. Membaca saja rasanya bosan juga. Sementara urusan menjemput Jessy menjadi tanggung jawab Asyer. Akhirnya Wina mengambil kertas dan pensil kemudian duduk di balkon. Tangan mulai membuat sketsa dengan suasana kota yang dilihatnya dari balkon. Wina juga masih punya hobby lain yaitu menulis. Sayang hobbynya yang satu itu sudah bertahun-tahun tidak disentuhnya lagi.

Bunyi bel mengusik konsentrasi Wina pada sketsa yang sedang dibuatnya. Bergegas ia ke kamar, menyimpan sketsanya lalu melangkah ke pintu untuk membukanya. Sepertinya tamu, karena jika Asyer yang datang, tentu saja ia tidak perlu repot-repot menekan bel.

"Hai... Wina!" Tubuh jangkung sudah berdiri menjulang di depan Wina.

"Kok lo bisa ada di sini?" Wina heran, kok bisa-bisanya Ezra tahu tempat ini.

"Here I am." Bukannya menjawab, malah Ezra semakin membuat Wina bingung.

"Lo dari Bandung? Kapan?"

"Udah lama kok." Jawab Ezra kalem. Dia masih berdiri di depan pintu.

"Udah lama? Gimana maksud lo?"

"Win, pegel lho ini kaki berdiri di depan pintu begini."

"Oh, sorry. Masuk deh!"

Setelah duduk di sofa, barulah Ezra menjelaskan ke Wina.

"Aku tuh sudah lama banget tinggal di Jakarta. Aku kerja di sini kok."

Oke, Wina paham. Jadi Ezra bekerja di Jakarta dan bukan di Bandung, di perusahaan ayahnya. Lalu Ezra bekerja pada siapa? Atau ia punya perusahaan sendiri?

"Jessy belum pulang sekolah?"

"Belum, mungkin sebentar lagi. Jessy dijemput Asyer, sekalian Asyer balik untuk makan siang."

Begitulah Asyer, semenjak ada Wina, ia selalu kembali untuk makan siang. Kecuali jika ada meeting, ia tidak datang untuk makan siang. Tetapi hal itu sudah ia infokan ke Wina dan Jessy akan dijemput oleh driver keluarga Asyer.

"Gue boleh minta minum nggak Win?" Siang ini sangat panas dan kerongkongan Ezra rasanya mau terbakar.

"Dingin atau panas?"

"Yang dingin aja deh. Gerah banget nih Wina."

Wina ke pantry, tidak lama ia sudah kembali membawa segelas orange juice. Dalam hitungan menit atau bahkan detik, minuman itu sudah tandas. Wina hanya meringis melihatnya.

"Sorry, haus berat sih." Ezra terkekeh.

"Lanjut omongan gue yang tadi. Jadi selama ini lo nggak tinggal di Bandung?" Ezra menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Wina.

"Lo juga nggak kerja di tempat Om Toni?" Untuk kedua kalinya Ezra menggeleng.

"Terus lo kerja di mana?"

"Perusahaan asing Wina, yang bergerak di mining dan partner bisnis perusahaan Asyer."

"Jadi kalian sudah kenal sebelumnya?"

Menyambung Tali Kasih (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang