Karena kemarin pembacanya bertambah, jadi aku update lagi nih.
Rajin-rajin baca, vote juga komennya jangan lupa ya.
Aku tunggu lho.
Wina berusaha bangkit kembali. Entah cobaan apa lagi yang akan dihadapinya nanti, Wina pasrah. Wina teringat kata-kata Ezra mengenai Jessy. Ya, mungkin saja, suatu hari nanti Jessy datang mencarinya. Tetapi kapankah itu? Wina hanya bisa berharap.
Toto tergopoh-gopoh menemui Wina.
"Bu, Pak Asyer dan Jessy datang!" serunya dengan suara terengah-engah. Mungkin saking buru-burunya ataukah Toto juga gembira melihat siapa yang datang hari ini.
"Siapa?" Wina memastikan apa yang didengarnya tadi benar.
"Pak Asyer dan Jessy." Sudah benar, pendengarannya tidak bermasalah.
Wina tidak menduga sama sekali, baru saja ia memikirkan Jessy, kini Jessy telah datang menemuinya. Tuhan, terima kasih. Tidak putus Wina bersyukur. Bergegas Wina ke depan.
Jessy turun dari mobil dan begitu melihat Wina, ia langsung berlari memeluknya.
"Tante Wina!"
"Jessy!"
Asyer hanya memperhatikan Wina melepaskan kerinduannya pada Jessy.
"Saya nggak bisa memisahkan kamu dan Jessy. Tali kasih di antara kalian begitu kuat," ucap Asyer setelah Wina melepaskan pelukannya pada Jessy.
"Jessy merepotkan kamu?"
"Nggak, tapi dia terus menerus menanyakan kapan kamu dan Mama menyusulnya. Satu dua hari di Jakarta memang dia senang, tetapi ketika kamu belum datang juga, dia mulai gelisah dan setiap saat menanyaiku. Saya berusaha mengalihkan perhatiannya, tapi hanya sebentar setelah itu dia balik lagi bertanya. Kemudian Jessy mulai malas makan dan akhirnya jatuh sakit. Beberapa dokter telah kami datangi, tapi tak satu pun yang bisa memastikan penyakit Jessy. Tiap malam ia mengigau, memanggil nama kamu. Mama dan Papa mulai khawatir melihat kondisi Jessy. Mereka menyarankan agar saya menjemput kamu. Tapi setelah kedatangan Ezra menceritakan kejadian yang kamu alami setelah kepergian kami, saya putuskan membawa Jessy kembali dan saya akan tetap bersamanya di manapun Jessy berada."
"Tunggu, kamu bilang Ezra datang menemuimu?" Wina terkejut. Setahunya, Ezra belum pernah bertemu Asyer.
"Iya. Kenapa kamu nggak ngabarin kami kalau Mama meninggal?"
"Saya nggak mau merusak kebahagian kalian."
"Jessy mau ketemu Oma dulu." Jessy berlari ke dalam rumah. Bergegas Wina dan Asyer menyusulnya.
"Oma..., Jessy pulang!" Jessy membuka kamar, tetapi tak ada siapaun di sana.
"Oma mana Tante?" Jessy berbalik, keluar dari kamar dan bertanya ke Wina.
"Oma..." Wina tidak sanggup melanjutkan ucapannya.
"Oma sudah meninggal Jess." Asyer melanjutkan ucapan Wina.
"Oma meninggal?" Asyer dan Wina mengangguk.
Jessy kembali berlari masuk kamar, memeluk bantal sambil menangis. Wina tak mampu menahan air matanya. Ia pun ikut menangis. Kemudian Wina dan Asyer bergantian menenangkan Jessy.
"Oma kok nggak nunggu Jessy? Tanyanya di sela tangisannya.
"Oma sudah senang di sana Jessy, sudah kumpul kembali dengan Opa dan Mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyambung Tali Kasih (complete)
RomanceTulisan ini salah satu winner di Wattpadindo Writing Challenge 2020. ~*~ Berjuang mengangkat kembali derajat keluarga yang terpuruk, akibat utang yang ditinggalkan oleh ayahnya, juga harus kehilangan Wilma, kakaknya yang meninggal setelah melahirka...