"Kemarin, Hanbin nganterin Rose pulang," kata Jennie pada Jisoo.
Langsung saja air yang sedang Jisoo minum keluar kembali, tapi lewat hidung.
"Jorok, Su," komentar Jennie datar. Mengambil beberapa helai tisu dan memberinya pada Jisoo.
"Lo kalo mau ngomong sesuatu yang mengejutkan tolong liat sikon!" dumel Jisoo sambil mengurut hidungnya. Perih bos.
Hening sejenak. Jisoo sibuk mengurut hidungnya sedangkan Jennie sibuk terdiam sambil terkantuk-kantuk. Sepertinya ini sudah jadwalnya untuk tidur siang.
"T-tadi apa lo bilang?" kata Jisoo seolah kembali pada realita. Btw, hidungnya masih perih.
"Hanbin- anter- Rose- pulang," ulang Jennie sambil terkantuk-kantuk.
"Hah! Ngadi-ngadi lu," Jisoo tertawa meremehkan. Apa katanya? Hanbin? Si bucin Jennie cabang kabupaten nganterin perempuan lain balik? Gak salah denger ni kuping?
Jennie mengangkat bahunya tak peduli, "emang kenyataan."
Jisoo masih tersenyum remeh, "gak percaya gue."
Tapi- kenapa Jennie mukanya berubah jadi serius!? Kenapa matanya yang ngantuk jadi seger banget melotot!? Inikah ciri-ciri kapalnya akan karam!? oH nO OH NO oh NONONO.
"Jen.. KATAKAN PADAKU BAHWA INI HANYALAH OMONG KOSONG SAJA!!!" teriak Jisoo sambil mengguncang-guncangkan bahu Jennie.
Jennie jadi- ini orang kenapa?
"JEn!!" masih menggoyangkan bahu Jennie, tapi kini raut wajahnya terlihat depresi.
"JeN!!" tetap menggoyangkan bahu Jennie, tapi kini air matanya mengalir.
"J-"
"Berisik, bagong." Nah kan. Chanu yang duduk di depan mereka akhirnya berbalik dengan raut wajah serius.
"Heh! Anak kecil mana boleh ngomong bagong sama yang lebih tua!!" teriak Jisoo geram. Chanu cuma lebih muda satu taun dari mereka semua sih.
"Sadar juga lo udah tua," kata Chanu dengan poker face nya.
Langsung aja tuh meja yang diduduki Chanu dibombardir Jisoo.
"Ayo ikut gue!!" tarik Jisoo setelah puas menendang-nendang kursi Chanu.
"Kemana?" tanya Jennie lesu. Ini waktunya tidur siang.
"Kapal gue gak boleh karam!!" kata Jisoo sambil menghentak lantai.
**
"Emergency meeting!" teriak Lisa. Langsung saja meja strategis kaum hawa di kelas MIPA 4 penuh.
"Berita panas apaan nih?" sahut Sana sambil membawa keripik kentang sisa istirahat. Ghibah tuh enaknya sambil bawa camilan.
"Kak Irene jalan sama ketua OSIS? Dah basi itumah. Mereka dah jadian," sahut Yeri tapi tetap saja ikutan duduk melingkar di meja strategis.
"Bukan-bukan. Ini berita paling hot sih. Kalian bakal kaget- eh Sana jangan sambil makan. Gue gak tanggung jawab ya kalo lo keselek," ujar Lisa sambil menjauhi makanan dan minuman di sekitar mereka. Antisipasi.
"Rose aaak!!! Rose ceritain sendiri sana!" kebiasaan anak cewe. Belum cerita apa-apa udah jerit-jerit duluan.
Rose dengan senyum malu-malu yang udah khas banget itu bercerita, "kan gue tahu ya kalo tuh surat ternyata buatan temennya-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kucing Pemalas
Teen FictionJennie itu kurang lebih seperti kucing rumahan yang matanya bulat, rambutnya halus terawat, dan suka diam termenung di teras rumah sambil memandangi manusia yang berlalu lalang di hadapannya. Seperti kucing persia yang pemalas, Jennie selalu lemas d...