Tigabelas

601 115 66
                                    

Mulan VS Jennie

Malam minggu itu memang rawan. Lebih rawan lagi jika Ayah dan Bundanya pergi ke luar lalu menitipkan Mulan padanya. Dan akan lebih-lebih rawan lagi jika Jennie ikut bergabung.

Dan malam minggu kali ini, Hanbin harus absen main kartu di pos ronda bersama June, Bobby, dan Jinhwan karena harus menjaga Mulan dan Jennie sekaligus.

Entah apa yang ada dipikiran Mba Yana ketika mengetuk pintu rumahnya untuk menitipkan Jennie. Bukan-bukan. Bukan Hanbin tidak mau. Jelas Hanbin mah tidak akan merasa keberatan sedikitpun. Tapi masalahnya disini ada Mulan.

Mulan dan Jennie adalah musuh sejak satu tahun lalu. Ini semua gara-gara doktrin June, Bobby, dan Jinhwan yang mengatakan bahwa Mulan akan terlupakan karena Jennie akan menyita semua perhatian Hanbin.

Thanks untuk tiga tuyul itu. Kini Hanbin jadi pusing setengah mati menghadapi mereka berdua yang seolah bersaing untuk mendapat perhatiannya.

Sudah menjadi kebiasaan, jika kumpul bertiga seperti ini pasti dia diapit Jennie dan Mulan. Masing-masing dari mereka mendapatkan satu lengannya untuk dipeluk erat-erat. Jujur Hanbin merasa sesak, tapi kalau protes nyawanya melayang.

"Jadi mau ngapain?" tanya Hanbin sambil melirik mereka berdua bergantian. Kalau hanya melirik salah satu dari mereka saja, bisa dipastikan akan pecah perang dunia ketiga.

"Nonton," jawab Mulan.

"Makan," jawab Jennie.

Jawaban yang berbeda membuat Hanbin nyengir kering. Kenapa mereka hobi sekali menempatkan dirinya pada posisi serba salah.

"Nonton aja lebih seru," kata Mulan. Bicaranya sih pada Hanbin, tapi melototnya pada Jennie.

"Makan aja. Kamu belum makan, kan?" senggol Jennie pada Hanbin.

Hanbin mengangguk.

"ABANG!" teriak Mulan membuat Hanbin menggeleng.

Jennie memutar bola matanya, "kasian banget punya adik diktator," gumamnya.

Mulan bersiap untuk kembali berteriak, buru-buru Hanbin melerai mereka.

"Kita nonton sambil makan aja ya," tawar Hanbin.

Hanbin sebenarnya tahu bahwa Mulan juga pasti ingin makan. Mereka belum sempat makan. Masakan yang Bundanya masak sebelum pergi belum mereka sentuh sama sekali. Tapi ya begitu.

Jennie dan Mulan itu sama saja. Sama-sama gengsi, tidak mau kalah, dan tidak mau mengalah. Membuat orang yang berada di sekitar mereka mampus setengah mati. Hanbin contohnya.

Hanbin beranjak. Hendak pergi ke dapur.

"Abang mau kemana? Nyalain tv dulu lah! Kita nonton dulu baru makan," ujar Mulan. Masih tidak mau kalah rupanya.

"Dimana-mana siapin makan dulu, baru nonton," sanggah Jennie. Kini mereka saling melotot satu sama lain.

Hanbin mengusap wajahnya frustasi. Seandainya saja dia bisa membelah diri menjadi dua..

**

Kini makanan sudah tersaji di meja ruang tengah. Tak lupa dengan TV sudah dinyalakan lebih dulu dari datangnya makanan.

Hanbin menunjuk rambut panjang Mulan yang terurai. Terlihat menganggu adiknya yang sedang makan, "sini iket dulu."

Mulan dengan senang hati duduk di pangkuan Hanbin. Tak lupa untuk memeletkan lidahnya pada Jennie.

"Cih," Jennie mendecih sebal.

Setelah Hanbin selesai mengikat rambut Mulan, barulah kini giliran Jennie untuk melancarkan aksinya.

Kucing PemalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang