Kucing Rumah Tangga
Di umurnya yang ke-28, Jennie memutuskan resign dari tempat kerjanya. Dia mau jadi kucing rumah tangga aja.
**
Jennie melemparkan majalahnya ketika mendengar suara pagar dibuka. Disusul suara motor Hanbin yang memasuki pekarangan rumah mereka. Ini nih yang ia tunggu-tunggu sejak tadi.
"Hanbin!!" serunya dengan gembira. Seperti episode-episode sebelumnya. Ia berlari kegirangan menuju Hanbin yang sudah memasang kuda-kuda. Takut diseruduk kucing betina. Tapi di episode kali ini, Hanbin malah berteriak stop dan menghentikan kening Jennie dengan telapak tangannya.
"Kotor, Jen. Kamu udah bersih gitu," ujar Hanbin sebelum Jennie mengamuk. Dari kejauhan aja, Hanbin sudah mencium wangi bedak bercampur minyak telon bayi. Perumpamaan saja sih. Soalnya Jennie gak pernah pake yang gituan, tapi penampilannya saat ini gak jauh beda dari balita yang baru dimandiin sama mamaknya.
Kening Jennie menyergit tak suka, "Gak apa-apa dong. Ntar kita mandi bareng lagi," teriak Jennie. Yah kurang kenceng. Gak sekalian aja pake toa. Info penting ini. Semua masyarakat harus tau.
Hanbin gelagapan. Mendorong masuk tubuh Jennie ke dalam rumah.
"Enggak gitu juga," sahut Hanbin berusaha keliatan cool walaupun pipinya merah.
"Nanti sakit kalo kebanyakan mandi," lanjut Hanbin ketika menyadari Jennie masih belum menerima perlakuan gak sopan dari suaminya sendiri.
Jennie masih belum bisa diajak kerja sama. Untuk menyelamatkan diri, Hanbin menawarkan tawaran yang menguntungkan. "Maaf, deh. Ganti cium pipi aja sini."
Dan dengan senang hati Jennie memberikan pipinya untuk dicium.
**
Cuma mau ngasih tau aja, ini ada lanjutannya. Soalnya gemes sama mereka berdua. Tapi, gak tau dilanjut kapan. Kalo gak akhir taun, berarti awal taun, okk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kucing Pemalas
Teen FictionJennie itu kurang lebih seperti kucing rumahan yang matanya bulat, rambutnya halus terawat, dan suka diam termenung di teras rumah sambil memandangi manusia yang berlalu lalang di hadapannya. Seperti kucing persia yang pemalas, Jennie selalu lemas d...