15. [Pra Beautiful Nerd] - Undangan

4.5K 664 7
                                    

Pekan ujian nasional tiba. Minggu-minggu paling dinantikan bagi siswa kelas sepuluh dan sebelas karena itu berarti kami mendapatkan jatah untuk libur selama beberapa hari sebelum dihadapkan kembali dengan rutinitas sekolah. Setelah liburan singkat ini, aku akan lebih sering berkumpul dengan klub matematika untuk mempersipakan olimpiade yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat sementara Radith juga akan lebih sering berlatih basket karena Pekan Olahraga tingkat SMA akan segera diselenggarakan di balai kota.

Pekan liburan kali ini, aku dan Radith meminta Papa untuk mengosongkan waktu. Kami berniat untuk liburan ke Bandung. Beruntungnya Papa mendapatkan jatah cuti sehingga selama tiga hari ini keluarga kami dapat menikmati pemandangan alam yang indah sambil menikmati minuman hangat di daerah Dago. Perutku juga sangat menikmati kulinernya seperti cilok, mie kocok, dan seblak. Selain itu, kami juga sempat jalan-jalan ke kampus ITB, solat di Masjid Salman, serta menikmati pemandangan bukit berbintang.

Papa sempat menyarankan kepada Radith untuk mencoba tes di kampus tersebut seandainya ia ingin mencoba perguruan tinggi di dalam negeri. Sayangnya tekad Radith sudah bulat dan hal itu terkadang masih membuatku merasa sedikit sedih.

Setelah puas jalan-jalan di Bandung, aku masih sempat beristirahat seharian di rumah untuk bersantai yang kumanfaatkan dengan membaca buku pemberian dari Kenio.

Ngomong-ngomong soal lelaki itu, sudah lumayan lama aku nggak bertemu dengannya. Menjelang pekan Ujian Nasional, Kenio hampir tak pernah berkunjung ke sini. Kalaupun dia sedang ke sini, kemungkinan aku sedang mengurung diri di kamar untuk belajar persiapan olimpiade atau bahkan sedang berkunjung ke rumah Meghan. Terakhir kali kami bertemu adalah saat Radith membicarakan masalah farewell party dan Kenio berniat untuk tidak datang di acara itu.

Sampai sekarang—entah karena sudah sibuk memikirkan pertandingan basket—Radith tak pernah lagi membahas soal menjadi pasangan farewell party Kenio di depanku. Itu lumayan melegakan karena aku tak perlu merasa pusing lagi mendengar rengekkan Radith yang memaksa agar aku setuju dengan idenya. Kelihatannya Radith sudah mendapatkan calon yang cocok untuk Kenio. Mungkin orang itu adalah Kak Naura, atau bisa jadi Stella.

Aku membolak-balik halaman buku di tanganku. Hari terakhir liburan terasa lebih pendek dari hari-hari sebelumnya. Tak terasa sudah empat hari aku tak mengenakan seragamku. Tak sadar bahwa sudah hampir seluruh buku pemberian Ken habis kubaca. Aku memutuskan untuk turun dari kasur dan berjalan menuju kamar Radith.

Di atas kursi belajarnya, Radith sedang menekuri buku. Aku terkejut melihatnya. Ini bukan kebiasaan Radith. Pemandangan ini adalah baru. Aku hampir tak pernah menemukan Radith duduk di depan meja belajarnya kecuali untuk mengerjakan PR.

Aku berjalan menghampiri Radith, mengintip apa yang sedang ia baca. Ternyata dia sedang berlatih mengerjakan soal matematika. Mengetahui kehadiranku di dekatnya, Radith melompat kaget di tempat duduknya.

"Astaga! Kupikir kamu kuntilanak!" ujar Radith histeris.

Aku memasang wajah sinis menanggapi omongannya. "Kamu lagi ngapain, sih? Tumben belajar."

Radith menganggut-anggut seraya mengangkat pensil di tangannya kembali dan mulai mencorat-coret kertas di hadapannya.

"Aku lagi mempersiapkan diri supaya bisa diterima di MIT. Kamu tahu kan, masuk sana itu nggak mudah," jelas Radith. Kemudian ia mulai menggaruk-garuk kepalanya kebingungan. "Aku juga sudah konsultasi beberapa kali dengan guru konseling."

Aku menunjuk soal yang sedang dikerjakannya. "Ini seharusnya begini," jelasku seraya memberi petunjuk kepada Radith bagaimana cara menyelesaikan soal tersebut. Dengan mudah aku dapat menyelesaikannya. Begitu aku selesai, Radith sedang memandangku dengan tatapan prihatin.

Beautiful NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang