[ SERGIO - 02 ]

54.1K 2.7K 83
                                    

Ditemani jutaan kerlipan bintang dan bulan yang memancarkan keindahannya, Grace duduk di teras rumahnya. Gadis itu mengenakan kaos hitam oversized dan celana pendek selutut.

Dengan rambut yang diikat menjadi satu, ia tampak sederhana. Membuat siapa saja kagum akan kesederhanaan gadis itu.

Bibirnya tampak berdecak kesal, ponsel pemberian Sergio juga sudah berada dalam genggamannya.

“Ish.”

Ia mengembuskan napas pasrah. Menekan rasa gengsinya untuk mengetahui kabar terkini tentang kekasihnya. Grace mengotak-atik ponselnya. Jarinya dengan lincah menari di atas keyboard.

Anda
GIO!!

Sergio tak kunjung membalas pesannya. Hingga lima menit kemudian ponsel itu berdering pendek. Tanda ada pesan masuk.

Sergio
Apa?

Anda
Lagi di mana? Lagi apa?

Sergio
Rumah,  lg mkrn km!

Anda
Ih, serius!

Sergio
Duarius, sayangku.

Anda
Terserah, aku marah.

Grace berdecak kesal, menyebalkan sekali kekasihnya itu. Selalu, Sergio selalu saja tidak peka. Pemuda itu juga sering menyingkat typing nya, kadang ia tak mengerti dengan bahasa yang Sergio gunakan saat mengiriminya pesan.

Singkat, padat, dan jelas. Ya, begitulah.

Ting!

Notifikasi kembali membuyarkan lamunannya, matanya berbinar senang. Dengan bibir yang melengkung indah. Berharap, bahwa si pengirim pesan adalah Sergio, kekasihnya.

Senyumnya memudar digantikan dengan tatapan bingung. Ia membuka roomchat dari nomor tidak dikenal.

08xxx
Hai!

Anda
Siapa?

08xxx
Gue Rivaldi, anak kelas IPS A

Anda
Oh, ya.

08xxx
Save nomor gue, ya!

Anda
Y

Rivaldi IPS A
Thanks, lagi ngapain?
Tidur?

Kok centang biru?
Yaudah, deh.
Good night!

Grace mendengkus malas, genit sekali pikirnya. Ia berpikir sejenak, darimana siswa playboy itu mendapat nomor ponselnya. Padahal, ia tidak menyebarkannya ke siswa SMA Cendrawasih.

Gadis itu memutuskan untuk masuk kedalam rumahnya. Sepi. Tak ada orang di sini. Hanya Grace, sendiri.

Kedua orangtuanya sudah tiada sejak ia masih balita. Bahkan, ia sudah tak mengingat bagaimana wajah keduanya. Miris sekali.

SERGIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang