Grace tersenyum tipis mendengar celotehan Kinanti yang tak ada habisnya. Keduanya tengah berbincang di dalam taksi setelah pulang sekolah.
“Abis ini gue mau beli skincare yang mirip sama Puput. Tuh cewek mau nyaingin gue kali ya. Oke kalo gitu, gue saingin balik,” ucap Kinanti geram, ia mencengkram tas yang ada dipangkuannya kuat.
“Nyaingin gimana?” Grace mengernyit. Kinanti memang seperti itu, senang sekali mengubah topik pembicaraan secepat kilat.
“Lo sadar nggak, sih? Dia itu haus popularitas. Makanya tuh orang main sama most wanted macem kita,” jelas Kinanti mengibaskan rambutnya kesal.
Grace menimang, ia menilik supir taksi yang dikendarainya untuk beberapa saat. Sudah tua dan kulitnya terlihat keriput, rasa simpatik menelusup relungnya.
“Sama temen sendiri, jangan gitu,” timpal Grace setelah mengalihkan pandangannya kearah Kinanti yang memberengut.
“Emang gitu, Beb. Lagian, ya, Puput itu genit banget. Cowok gue aja diganjenin,” geram Kinanti dengan mata berapi-api.
“Terserah lo aja deh, Kin. Gue nggak mau ya ngomongin temen sendiri.” Grace menghela napas. “Kasian,” imbuhnya.
Kinanti mengerucutkan bibirnya. Kekesalannya pada Puput sedang berada di puncak teratas, menyebalkan!
“Kiri, Pak!”
Supir taksi itu segera memutar stir kemudinya, lalu menghentikan mobil yang ia kendarai di bahu jalan. Tepat di depan supermarket yang ramai pengunjung.
Seolah melupakan kekesalannya pada Puput, Kinanti segera membuka pintu mobil dengan cepat.
“Makasih, ya, Pak.” Grace ikut turun setelah membayar ongkos taksi.
“Lo mau gue beliin jajan nggak, Grace?” tawar Kinanti seraya menggaet lengan Grace untuk ia rengkuh. Keduanya berjalan santai memasuki supermarket.
“Nggak usah.” Grace menolaknya dengan halus. “Lo beliin buat Yerin aja.”
“Adek gue mah gampang, mau jajan tinggal nitip emak gue, kelar. Manja banget tuh bocil,” gerutu Kinanti dengan tangan mengambil keranjang yang tersedia di depan pintu masuk. Ia turut mengambilkan keranjang merah itu untuk sahabatnya.
Grace terkikik, ia mengedarkan pandangan. Supermarket yang tak jauh dari rumahnya ini lumayan ramai. Petugas kasir yang berjaga pun tampak kewalahan melayani pelanggan.
“Kesana, Grace. Gue mau beli roti.”
Kinanti menunjuk rak besar yang berisi berbagai macam merk benda keramat wanita. “Lo mau beli sekalian nggak?”
“Masih ada banyak di rumah,” balas Grace pelan. Kinanti mengangguk dan mengambil dua pack kebutuhan wanitanya.
“Udah, ayo beli skincare sama jajan.”
Grace dan Kinanti melanjutkan perjalanan, memilah-milah barang apa saja yang harus mereka beli.
Keranjang di genggaman Grace sudah terisi hampir penuh, ada banyak makanan kering seperti mie instan di sana. Sebagai persediaan, Grace membeli seluruh kebutuhan rumah tangga lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/245993860-288-k763322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SERGIO
Fiksi Remaja[ ENDING ] Namanya Sergio Rejandra. Pemuda yang amat sangat mencintai sosok Gracera Angeline dalam hidupnya. Rasa cintanya yang besar, semakin membuatnya jatuh terobsesi untuk memiliki gadis itu sepenuhnya. Grace sendiri pun tak tau, hidup menjadi k...