— I don't fucking care about anything, I just focused with my own.Renjun menatap empat pintu kamar di hadapannya, kemudian masuk terlebih dulu pada pintu ber-cat abu-abu dengan papan nama One's Lee menggantung di depan pintu. Renjun menatap pria yang tengah tidur dengan wajah damainya, lantas mendekat sembari mengguncang lengan pria tersebut cukup keras.
"Mark hyung, bangun. Sudah siang dan sebentar lagi hyung harus pergi ke kampus" ucap Renjun yang hanya di balas lenguhan kecil oleh Mark.
"Hyung, bangun" Renjun menepuk-nepuk pelan pipi Mark dan berhasil membuat pria itu membuka matanya.
Setelah memastikan Mark bangun dari tidur dan berjalan ke kamar mandi, Renjun bergegas menuju kamar dengan papan Jaem's Twin dan segera masuk. Tangannya dengan cekatan mengguncang kaki pria tersebut dan menyingkirikan selimut yang melilit tubuh pria itu.
"Jeno, bangun. Sudah siang dan kau harus segera mandi kalau tidak ingin terlambat pada mata kuliah Profesor Park yang galak itu" ucap Renjun sambil terus mengguncangkan kaki Jeno.
Selepas berhasil membangunkan pria itu, Renjun segera beralih pada kamar dengan papan bertulis Jeno's Twin dan segera mengguncang tubuh pria itu. Tidak butuh waktu lama hingga pria itu terbangun dan Renjun beralih pada pintu ber-cat putih dengan papan menggantung bertulis fullsun dan sedikit berlari menghampiri kasur yang tampak berantakan tersebut.
Renjun menghela napas panjang sebab tahu bahwa pangerannya satu ini akan sedikit sulit dibangunkan dan akan berakhir merengek jika tidurnya belum puas.
"Haechan, hei, sudah siang ayo bangun" ucap Renjun mengusap pelan puncak kepala Haechan yang justru membuat pria itu memeluk pinggang Renjun erat.
"Haechan kalau kau tidak bangun, aku tidak akan menemanimu pergi ke pusat permainan lagi. Kali ini aku bersungguh-sungguh" dan ancaman Renjun tersebut berhasil membuat Haechan bangun meski dengan bibir maju beberapa centi.
Setelah melihat Haechan masuk ke dalam kamar mandi, Renjun segera berlalu ke kamarnya untuk membersihkan diri. Ia harus mengulang materi sebab hari ini ada kuis pada salahsatu mata kuliahnya, dan Renjun tidak sempat belajar semalam sebab menemani Lee bersaudara bermain game.
Renjun keluar dari kamarnya dan melihat Lee bersaudara sudah sibuk mengunyah makanannya. Ia menghembuskan napas lega sebab tidak perlu mendengar mereka berdebat lebih dulu.
Pria mungil itu bergegas ke dapur dan memasukkan air minum serta bekal berisi roti goreng yang sudah ia siapkan. Renjun meminum susu miliknya, kemudian berpamitan pada ke-empat pria yang masih sibuk mengunyah makanannya setelah berpesan supaya mereka cepat berangkat. Tanpa mendengar jawaban dari mereka, Renjun sedikit berlari menuju halte bus yang jaraknya cukup jauh dari kediaman Tuan Lee.
Renjun menunggu bis-nya datang sembari sesekali membaca materi di tangannya. Begitu bis yang membawanya menuju kampus datang, Renjun segera naik dan duduk di salahsatu bangku yang kosong sambil sibuk memahami materi di tangannya.
Renjun berlari saat menyadari kelasnya satu menit lagi dimulai. Pria itu membuka pintu kelasnya dengan kasar, lantas duduk sembari mengatur napas, dan tepat setelahnya Mis Soojin selaku pengajar segera memulai kelas pagi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVED
FanfictionHanya tentang Renjun yang menjadi semesta bagi sekitarnya. warn! bxb