Akhir menyenangkan itu, seperti apa?
Renjun kembali ke dalam ruangannya. Ia merasa lega setelah berbincang dengan Haechan.
"Renjun, kita mendapat tugas dari Taeyong Hyung." ucap Yangyang, maka dengan segera pria bermata rubah itu memfokuskan pendengarannya pada ketua tim-nya tersebut.
Selepas mendengar penuturan Yangyang siang tadi, Renjun benar-benar menunjukan dirinya yang 'asli'. Pria itu masih berkutat dengan laptop dan deretan angka pada layar tersebut. Ia mengabaikan ajakan pulang Yangyang dan Yeeun. Renjun bahkan hanya bergumam singkat saat Jaemin dan Jeno mengajaknya pulang.
"Renjun, kau bisa melanjutkannya besok. Yangyang memberi kita waktu hingga tiga hari ke depan. Jangan terlalu memaksakan diri." Jaemin kembali membujuk Renjun.
"Sebentar lagi. Aku harus menyelesaikan bagianku dengan cepat supaya bisa di revisi dengan cepat pula. Semakin cepat selesai, semakin cepat istirahat." jawab Renjun.
"Keras kepala." ucap Jeno kemudian keluar dari ruangan tersebut.
Renjun mengabaikan Jeno dan kembali fokus pada pekerjaannya. Ia juga tak acuh pada Jaemin yang terus-menerus menghembuskan napas lelah menghadapi sikap keras kepala Renjun.
"Setidaknya makan malam dulu, yuk." ajak Jaemin tanpa menyerah.
"Sebentar lagi." jawab Renjun.
Akhirnya Jaemin mengalah. Ia memilih keluar dari ruangan tersebut untuk menyusul Jeno. Pria itu melihat kembarannya tengah berdiri pada salahsatu tiang penyangga.
"Jen" panggil Jaemin
"Makanannya datang, ayo masuk dan paksa rubah kecil itu makan." ucap Jeno segera melangkah masuk diikuti Jaemin.
Jaemin selalu dibuat kagum dengan cara Jeno bersikap. Jeno tidak banyak bicara, namun pria itu menunjukkannya dengan aksi.
Jaemin mengekor di belakang Renjun dan ia bisa melihat Jeno mengambil laptop Renjun dan menjauhkannya dari pria tersebut.
"Jeno!" pekik Renjun kaget sekaligus tidak terima.
"Makan dulu dan setelah itu kau bisa melanjutkan pekerjaanmu." ucap Jeno tajam yang berhasil membuat Renjun menciut takut. Akhirnya Renjun mengangguk dan mereka bertiga fokus dengan makanan masing-masing.
"Aku selesai" ucap Renjun lantas kembali mengambil laptop miliknya.
"Entah bagaimana menghancurkan keras kepalanya itu." gumam Jaemin
"Menciumnya mungkin" jawab Jeno asal.
"Atau mengurungnya di kamar" Jaemin menunjukkan senyum miringnya pada Jeno.
"Hei!! Aku bisa mendengar kalian!" teriak Renjun kesal dengan wajah memerah.
Sementara Jeno dan Jaemin malah semakin bersemangat mengerjai Renjun. Keduanya bangkit dari tempat duduk dan menghampiri Renjun.
"A-apa apa yang mau kalian lakukan? Jangan macam-macam!" ancam Renjun.
Jaemin mengangkat tubuh Renjun secara tiba-tiba yang berhasil membuat pria mungil itu memekik. Ia membawa Renjun pada pangkuannya sementara dirinya menyandarkan diri dengan nyaman pada punggung sofa. Sedangkan Jeno memeluk pinggang Renjun dari samping lantas menelusupkan wajahnya pada leher kekasih mungilnya tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVED
ФанфикHanya tentang Renjun yang menjadi semesta bagi sekitarnya. warn! bxb