Kecantikan itu seperti apa dan untuk siapa?
.Renjun menapaki koridor kampus dengan wajah kuyu sebab kurang tidur. Penyebab kondisinya mengerikan adalah dua hal, berita mengenai ayahnya, dan Jeno yang sudah mengambil ciuman pertamanya. Wajah pria mungil itu bersemu saat mengingat bagaimana bibir Jeno menyentuh bibirnya dan bagaimana lengan kekar lelaki itu melingkari pinggangnya.
Menggeleng keras, Renjun berusaha menghilangkan bayangan Jeno dari kepalanya. Terlalu sibuk dengan isi kepalanya sendiri, Renjun tanpa sengaja menabrak seseorang. Pria itu segera membungkuk minta maaf saat ia melihat seorang gadis sampai terhuyung kebelakang sebab tertabrak Renjun.
"Maaf saya tidak sengaja" ucap Renjun membantu gadis di depannya berdiri.
"Tidak apa-apa, tadi saya juga bersalah karena jalan tidak memperhatikan" jawab gadis itu
Renjun tersenyum, kemudian tanpa sengaja melihat kotak makan yang sudah berceceran isinya.
"Oh! Astaga! Makananmu!" teriak Renjun yang lekas mendapati atensi dari gadis tersebut.
"Astaga!" gadis itu memungut kotak makan miliknya dan menatap sendu ke arah sandwich yang sudah tidak layak makan.
"Ya ampun itu bekal makan siang kamu, ya? Maaf aku tidak sengaja. Bagaimana kalau sebagai permintaan maaf, kita makan siang bersama?" tawar Renjun penuh penyesalan.
"Apa itu tidak merepotkan?" tanya gadis tersebut
"Tentu saja tidak!" jawab Renjun cepat
"Oh iya, namaku Renjun dan nanti kita ketemu disini lagi saat jam makan siang, setuju?" ucap Renjun sembari mengulurkan tangan yang langsung di balas uluran tangan oleh gadis tersebut.
"Heejin, Jeon Heejin" jawabnya
"Oke Heejin sampai ketemu jam makan siang nanti ya" ucap Renjun yang dibalas anggukkan dan senyum manis Heejin.
Renjun tersenyum senang, setidaknya sekarang ia memiliki seorang teman selain Lee bersaudara.
Segera masuk ke dalam kelas dan mengambil duduk di barisan kedua, Renjun segera menelungkupkan wajah dan memejamkan mata. Ia ingin tidur sebentar sebelum dosen mengisi kelasnya.
Sayangnya, ketenangan Renjun hanya bertahan sebentar sebab seseirang dengan sengaja meniup-niup telinganya membuat pria itu terusik.
"Ugh Haechan?" ucap Renjun dengan mata memicing
"Kamu mau tidur disini? Sekarang kelas sedang kosong." ucap Haechan santai
"Kosong?" Renjun mengernyit bingung
"Iya, Dosen Park tidak bisa hadir dan kita mendapat tugas tambahan" jelas Haechan
"Baguslah, setidaknya aku bisa tidur sampai jam makan siang nanti" ujar Renjun kelewat santai sebelum kembali meletakkan kepalanya di atas meja dan memejamkan mata.
Mengabaikan Haechan yang tengah memandangi wajahnya dengan senyum di bibir. Haechan mengusap kepala Renjun penuh sayang. Pria itu menyukai wajah terlelap Renjun, sebab pria di hadapannya terlihat begitu menggemaskan dengan bibir setengah mengerucut saat terlelap. Namun, Haechan adalah Haechan yang tidak akan bisa duduk diam saja sembari menatap Renjun. Jemarinya mulai bergerak usil mencubit hidung Renjun dan pergerakannya tentu membuat Renjun terusik.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVED
FanfictionHanya tentang Renjun yang menjadi semesta bagi sekitarnya. warn! bxb