Warn! : harshword
Renjun berjalan menuju taman fakulfas dengan perasaan tidak karuan. Ia sudah bertekad untuk menceritakan semuanya kepada Heejin apapun konsekuensi yang akan dirinya hadapi nanti.
Dari jaraknya sekarang, Renjun bisa melihat Heejin yang tengan tersenyum sembari menatap ponselnya. Menghmebuskan napas panjang, pria mungil itu berjalan menghampiri gadis bergigi kelinci tersebut.
"Heejin" panggil Renjun yang langsung dibahadapkan dengan wajah berbinar milik gadis itu.
"Renjun, kemari" Heejin menepuk-nepuk pelan tempat kosong di sebelahnya.
"Sudah lama?" tanya Renjun sembari mengambil tempat disamping Heejin.
"Tidak, jadi apa yang mau kau bicarakan?" tanya Heejin.
"Heejin, ini akan terdengar aku mengkhianatimu. Karenanya aku meminta maaf padamu" Renjun berucap sembari menautkan dua jemarinya.
"Heejin, aku menyukai Lee Jeno dan begitupula dengannya. Kemarin, dia menyatakan cintanya padaku dan aku tidak bisa menolak" Renjun menundukkan kepala setelah mengatakan itu. Ia bisa merasakan bahwa Heejin tampak terkejut di sebelahnya.
"Aku sungguh minta maaf. Tadinya aku ingin menolak perasaanku terhadap Jeno, tapi aku tidak bisa. Aku menyayanginya— tidak, aku mencintainya dengan begitu besar diluar statusnya sebagai seseorang yang harus aku perlakukan seperti Raja. Aku tahu aku egois, dan aku tidak ingin membela diri. Aku sungguh minta maaf" Renjun semakin menundukkan kepalanya.
Namun hingga beberapa menit tidak ada jawaban dari Heejin hingga Renjun memilih menegakkan kepalanya.
"Heejin?" panggil Renjun pada gadis yang tengah menatap kosong pada angin di hadapannya.
"Kau sialan sekali Huang Renjun" gumam Heejin yang membuat hati Renjun terasa sakit.
"Aku pikir kau dengan tulus mendukungku bersama Jeno, tapi baru tiga hari dan kau mengatakan bahwa kalian sudah saling menyatakan cinta? Cih–" Heejin berdecih pelan tanpa melihat Renjun.
"Seharusnya dari awal aku percaya teman-temanku kalau kau memang murahan dan pengkhianat" Heejin bangkit dari tempat duduknya.
"Baik, aku akan membuat Jeno menyukaiki dengan caraku sendiri, bitch." Heejin melirik sebentar ke arah Renjun yang masih menunduk, kemudian dengan cepat gadis itu meninggalkan Renjun.
Renjun memejamkan mata sembari menghembuskan napas panjang. Ia tidak menyalahkan Heejin yang mengatainya sebab jika Renjun di posisi Heejin, ia pasti sudah memukul dengan keras wajah Renjun. Namun Heejin hanya mengumpatinya, meski tidak dipungkiri hal itu tetap membuatnya sakit hati. Renjun hanya berharap semoga ia memiliki kesempatan untuk kembali berteman dengan gadis manis itu.
"Hei"
Renjun mendongak dan menemukan Jaemin tersenyum lantas mengambil tempat duduk di sampingnya.
"Ada apa dengan wajah murung ini?" ucap Jaemin sembari menangkup dan mengangkat wajah Renjun agar menatapnya.
Namun Renjun segera melepaskan tangan Jaemin dari pipinya kemudian menatap ke arah lain. Hal itu tentu menimbulkan kerutan heran pada dahi pria dengan senyum manis tersebut.
"Renjun ada apa?" Jaemin kembali bertanya. Jemarinya meraih tangan mungil Renjun dan mengusap punggung tangan Renjun.
"Jaemin" ucap Renjun
"Ya, Sayang" jawab Jaemin masih dengan mengelus punggung tangan Renjun.
"Aku ini hanya asisten kalian, tapi kenapa dengan tidak tahu diri aku mencintai kalian? Sementara ada banyak oranglain yang lebihbaik dan sempirna untuk kalian" ucap Renjun sambil menatap Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVED
FanfictionHanya tentang Renjun yang menjadi semesta bagi sekitarnya. warn! bxb