Outro: Loved

8.3K 572 40
                                    


Dicintai adalah salhsatu anugrah dalam hidup. Sebab cinta merupakan hakikat paling tinggi dalam sebuah kehidupan. Tuhan melahirkan manusia dengan alasan cinta, karenanya manusia hidup beriringan bersama cinta.


Loved.






"

Nana, aku lelah sekali. Aku ingin dipijit tapi juga ingin dipeluk dan aku ingin kau mengusap perutku juga. Bagaimana ini ... " rengek Renjun dengan mata berkaca-kaca yang membuat Jaemin tertawa geli.

"Kemarilah, suamimu ini bisa melakukan segalanya untukmu." jawab Jaemin sembari menarik pelan Renjun pada pangkuannya.

Jaemin memeluk Renjun dari belakang sembari mengusap pelan perut pria mungil tersebut, sementara satu tangannya yang lain sibuk memijit bahu Renjun.

Renjun tersenyum menikmati perlakuan Jaemin padanya hingga teriakan Haechan menggema di seluruh ruangan.

"Kesayanganku! Lihat, aku membawakanmu buah-buahan, kue, cookies, dan camilan. Mana yang akan kau makan?" tanya Haechan sembari duduk di hadapan Renjun yang tengah berada dalam pangkuan Jaemin.

"Aku mau buah, tapi bukankah akan lebih segar kalau itu menjadi sup buah?" ucap Renjun dengan mata berbinar menatap apel berwarna merah dalam keresek belanjaan Haechan.

"Tenang, aku akan menelfon Jeno dan menyuruhnya untuk membawa pesananmu. Penuh susu dan es atau tidak?" tanya Haechan dengan retina sibuk mengamati benda pipih di tangannya.

"Jangan terlalu banyak susu" jawab Renjun yang langsung dianggukki oleh Haechan.

Setelah menelfon Jeno dan mengatakan pesanan Renjun, Haechan kembali menghadap suami kecilnya kemudian menunduk singkat. Tangannya mengelus perut buncit Renjun dan menciumnya beberapa kali sebelum tersenyum.

"Apa kabar jagoan Ayah? Kau tidak nakal, kan hari ini?" tanya Haechan di depan perut Renjun yang membuat pria bermata rubah tersebut tersenyum dengan hati menghangat.

Haechan kembali mengusap perut Renjun sebelum bibirnya mendarat pada kening dan bibir merah Renjun.

"Apa hari ini melelahkan?" tanya Haechan yang dijawab gelengan oleh Renjun.

"Jaemin menjagaku dengan baik dan Baby juga tidak nakal." jawab Renjun tanpa menghilangkan senyum dari wajahnya yang setengah membengkak efek dari kehamilannya.

"Baguslah" ucap Haechan tanpa menghentikan elusan pada perut Renjun.

"Kami pulang!" teriak Mark yang berhasil menarik atensi ketiga orang di ruang bersantai tersebut.

"Mana Jeno?" tanya Haechan.

"Dia sedang memindahkan sup buah milik Renjun ke mangkuk." jawab Mark kemudian duduk di samping kiri Renjun lantas mengecup bibir pasangan hidupnya sembari menampilkan senyum.

"Apa hari ini dia nakal?" tanya Mark sambil mengusap perut Renjun.

"Tidak, dia anak pintar." jawab Renjun.

"Tentu saja, anakku." jawab Jaemin

"Kalau kau lupa kita menyumbangkan sperma juga." jawab Haechan.

LOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang