Heyyooo, apa kabar? Jangan lupa ramein lapaknya:')
__________“Buat apa good looking tapi tidak memiliki good attitude?”
'ChandraDira'
______________Malam ini, dua remaja itu akan menghabiskan waktu berdua seperti halnya pacaran. Namun tidak status pacaran di antara mereka. Siapa lagi jika bukan Chandra dan Dira. Banyak orang yang berlalu-lalang menatap mereka. Chandra mengabaikan tatapan memuja yang dilayangkan oleh beberapa gadis yang se-umuran dengannya.
Mereka berdua sedang berada di salah satu penjual es krim. Chandra sesekali menyuapi Dira. Matanya tak sengaja melihat ke arah lelaki yang kini menatap Dira penuh minat. Chandra tidak suka ada yang menatap Dira seperti itu. Chandra meletakkan es krimnya di meja. Lalu Chandra melepaskan jaket miliknya dan memasangkan pada tubuh Dira.
Padahal, pakaian yang gadis itu gunakan juga tidak terlalu mencolok. Dira hanya menggunakan kaos sedikit kebesaran yang dipadukan dengan celana pendek. Ah iya, Chandra baru ingat jika celana yang Dira gunakan terlalu pendek. Celana itu cukup mengekspos paha milik Dira.
“Chandra, jaketnya besar banget ish!” ujar Dira ketika melihat jaket yang sudah melekat di tubuhnya. Jaket itu cukup besar untuk ukuran Dira yang terlalu kecil. Memang sih, jaket milik Chandra belum sepenuhnya menutupi paha gadis itu. Tapi setidaknya jaket itu lebih panjang dari celana Dira.
“Biar nggak dingin,” balas Chandra. Ia kembali menyuapi Dira. Padahal es krim milik gadis itu masih cukup banyak.
“Siapa yang dingin coba? Dira aja gerah.” Memang cuaca malam ini cukup panas.
“Udah, nurut aja. Ada orang jahat yang dari tadi ngeliatin kamu,” celetuk Chandra memperingati.
“Mana orangnya?” Dira celingak-celinguk mencari orang yang dimaksud Chandra. Namun, Dira tidak melihat orang yang gerak-geriknya mencurigakan.
“Chandra bohongin Dira, ya?”
“Mau naik wahana nggak?” tanya Chandra berusaha mengalihkan pertanyaan gadis itu.
“Ayok. Dira mau naik kemidi putar!” sahut gadis itu bersemangat.
Chandra menggelengkan kepalanya pelan mendengar jawaban antusias dengan gadis yang merupakan sahabatnya itu.
Sebelum mengantre untuk membeli tiket wahana, Chandra lebih dulu mengajak Dira ke penjual pakaian. Cowok itu memilihkan celana yang cocok dan pas untuk gadis itu. Hingga matanya tertuju pada celana panjang namun sobek di bagian atas lutut beberapa baris. Setidaknya itu lebih baik daripada sekarang ini.
Chandra mengambil celana itu dan membayarnya. Usai membeli celana, Chandra mengajak Dira ke toilet supaya segera mengganti celananya. Dira yang memang selalu nurut dengan Chandra pun tidak membantah. Tak butuh waktu lama untuk Dira mengganti celananya.
“Udah?” tanya Chandra ketika melihat Dira keluar dari toilet sembari menenteng celana pendeknya.
Dira mengangguk seperti bocah. “Terus, ini celana yang lama gimana?”“Dibuang aja. Kalo enggak, kamu masukin tuh ke kantung plastik tadi,” jelas Chandra.
Tak sengaja, Dira melihat seorang bapak-bapak yang sedang makan makanan sisa orang-orang yang ada di pasar malam ini. Pakaiannya pun terlihat sudah lusuh. Gadis itu pun menghampiri bapak itu. Chandra mengikuti Dira serta memperhatikan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
3F • (END)
Teen Fiction"Chandra, Dira mau ke toilet. Chandra tunggu di kelas aja." "Nggak! Gue anterin." ____________________ Di mana ada Dira, di situ ada Chandra. Itulah kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan dua remaja yang selalu pergi bersama-sama itu. Menurut C...