01. Alesha Dira Aldinata

407 49 95
                                        

Sudah siap bertemu Dira? Yok cuss.
__________

'Berbicaralah dengan hati-hati. Karena mulutmu adalah harimaumu.'

'ChandraDira'
__________

Alesha Dira Aldinata. Gadis yang sering dipanggil Dira oleh keluarga serta teman-temannya. Seperti namanya, Dira adalah salah satu anggota keluarga Aldinata. Keluarga yang terpandang karena kekayaan serta sifat dermawan orang-orang di dalamnya.

Kini, gadis itu tengah menggunakan sepatunya. Di sampingnya ada kedua orangtuanya.

"Pa, Ma, Dira mau berangkat," ucap Dira setelah selesai menggunakan sepatunya. Gadis itu mencium punggung tangan milik kedua orangtuanya secara bergantian.

"Ra, bareng Abang aja," ujar seorang cowok yang baru saja turun dari tangga.

"Enggak usah, Bang. Dira mau naik sepeda aja." Setelah mengatakan itu, Dira melangkahkan kakinya keluar rumah.

Dira mengeluarkan sepedanya dari garasi. Meskipun orang kaya, Dira tidak pernah mau diantar papanya ataupun bareng abangnya.

"Dira, apa nggak sebaiknya kamu bareng Abangmu saja?" celetuk wanita paruh baya yang baru saja keluar dari rumah.

"Ayolah, Ra. Terakhir kamu naik sepeda kakimu lecet-lecet," ujar seorang cowok yang berdiri di belakang wanita paruh baya itu. Dia Alvan Gaza Aldinata, abang satu-satunya gadis itu.

"Ih, itu udah lama. Lagian Dira nggak kenapa-napa," ujar Dira meyakinkan.

"Apa susahnya sih bareng Abang? Kamu nggak perlu capek ngayuh sepeda dan irit tenaga juga," ucap Alvan yang mulai cerewet.

"Lagian, kamu hari ini MPLS. Jangan sampai terlambat," lanjutnya.

Hari ini memang sudah mulai MPLS. Dira baru akan menduduki kelas tujuh atau kelas satu SMP. Sedangkan Alvan, satu tahun di atas Dira.

"Dira nggak bakalan terlambat. Ini masih pagi. Dira mau berangkat sendiri aja. Dira nggak mau bareng bang Alvan. Pasti nanti Dira dilihatin banyak orang." Gadis itu menarik sepedanya sampai di depan gerbang rumahnya.

"Dira mau berangkat biar nggak terlambat. Assalamualaikum."

Dira mulai mengayuh sepedanya meninggalkan rumahnya. Pagi ini Dira akan mulai hal-hal baru, sekolah baru, serta teman baru.

Tak butuh waktu lama, Dira sudah hampir sampai di sekolahnya. Jarak dari rumah sampai sekolahnya memang tidak terlalu jauh.

Sedikit lagi gadis itu sudah sampai di parkiran sekolahnya. Namun, tiba-tiba ada sebuah motor yang melaju cukup kencang melewati jalan yang terdapat genangan air. Hingga membuat cipratan air tersebut mengenai baju seragam Dira.

Gadis itu menghentikan sepedanya. Ia melihat seragamnya yang kini menjadi kotor. Namun semangat gadis itu untuk belajar tidak luntur sama sekali. Ia tidak peduli dengan seragamnya. Dira membawa sepedanya ke arah parkir. Saat itulah orang-orang menertawakannya karena seragam itu.

"Heh, lo murid baru 'kan? Segitu nggak mampunya, ya, sampai baju seragam aja mulung di tong sampah," ujar salah satu siswi ketika melihat Dira. Seketika semua orang semakin tertawa mendengar ucapan orang itu.

3F • (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang