2 💟

7K 690 17
                                        

"Permisi, apa saya mengenal anda?" Tanya Seorang wanita seumuran Irene, berbicara dalam bahasa Thailand.

Irene membuka matanya perlahan, entah sudah berapa lama ia tertidur. "Saya ingin mencari orang yang tinggal di rumah ini, tuan Manoban." Jawab Irene, dalam bahasa Thailand.

Wanita itu nampak tidak suka saat Irene menyebutkan nama Manoban. "Siapa kau? Untuk apa mencari nya?" Wanita itu merubah bicara nya menjadi kasar. "Tunggu sepertinya aku pernah melihat mu tapi dimana... Umhhh... Apa kau mantan istri Mark?"

"Iya nyonya, saya Bae Irene." Irene tersenyum, masih mencoba ramah terhadap wanita itu.

"Untuk apa kau mencari orang yang telah tiada!" Kata Wanita itu lagi.

"T-tiada? Mark?" Suara Irene terdengar gemetar.

"Iya, dia adalah mantan suami ku. Mark meninggal dua puluh tahun yang lalu. Cihhh! Meninggalkan anak nya yang masih kecil. Merepotkan saja." Jawab si wanita.

"Lisa? Putri ku? Dimana dia sekarang?" Irene mulai panik.

"Aku tidak tahu. Aku mengurusnya hingga usia nya dua belas tahun. Lalu dia kabur. Anak itu tidak tahu diri." Wanita itu menyeringai.

"Nyonya tolong katakan, dimana putri ku berada sekarang?" Tanya Irene, mata nya mulai merah karena menahan air mata.

Si wanita tetap diam dan tanpa melihat ke arah Irene.

Kemudian Irene mengambil sesuatu dari tas nya, yaitu beberapa puluh lembar uang sekitar 22.000 baht (sekitar Rp 10 Jt) dan memberikan nya kepada wanita itu. "Nyonya saya ada sedikit uang, tolong beritahu dimana putri saya tinggal?"

Wanita itu melirik uang yang masih dipegang Irene lalu mengambil nya, "aku tidak tahu tempat tinggal nya tapi aku tahu dimana ia bekerja." Wanita itu mengambil secarik kertas lalu menuliskan sesuatu. "Sekitar dua jam perjalanan menggunakan taksi, jika kau berangkat sekarang mungkin dia masih di kantor nya."

Irene mengambil secarik kertas itu lalu tersenyum, "terima kasih banyak nyonya."

Tanpa menunggu lama Irene langsung menaiki taksi yang lewat lalu memberitahukan alamat tujuan. Saat ini memang sudah pukul tiga waktu Thailand. Irene berharap dia tidak terlambat.

Irene sangat bersemangat untuk bertemu putri nya kembali. Ya dia memang memiliki tujuan lain, tapi baginya saat ini seperti mendayung dua tiga pulau terlampaui. Irene memang sangat membutuhkan Lisa untuk mempertahankan status nya sebagai keluarga Jeon. Tapi dia juga memanfaatkan hal ini untuk bertemu lagi dengan putri nya. Akhir nya setelah bertahun-tahun, Suho mengijinkan nya.

.
.

Seoul, South Korea.

"Mah, yang benar saja masa aku harus menikah lagi, secepat ini?" Tanya Jungkook. Jieun baru saja memberitahu nya mengenai perjodohan nya dengan kakak Yeri. "Dan dengan kakak Yeri? Apa kata orang mah."

"Benar mah, apa ini tidak terlalu terburu-buru? Lagi pula kenapa harus kakak nya Yeri sih?" Tanya Jeon Namjoon, ayah Jungkook.

"Tidak, apa kau tidak melihat Soobin? Dia masih sangat kecil. Dia membutuhkan seorang ibu. Mama setuju dengan Jieun, jika Jungkook menikah dengan orang lain belum tentu dia bisa menyayangi Soobin dengan tulus. Berbeda dengan kakak nya Yeri, dia kan masih ada hubungan darah. Sudah lah Kook, ikuti saja apa kaya mama." Jieun bersikeras, baik Jungkook maupun Namjoon memang tidak akan bisa menentang keinginan Jieun.

Namjoon menarik nafas dalam. "Papa rasa mama mu dan Irene benar Kook. Papa setuju dengan ide ini."

Jungkook terlihat semakin kesal dengan jawaban Namjoon, karena ayah nya itu selalu mendukung Jieun. "Setidak nya biarkan kali ini aku mencari jodohku sendiri."

JEON'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang