10 💟

6.2K 505 38
                                    

Lisa mengambil kotak obat dan menyaiapkan kompres untuk mengobati luka Jungkook. Dengan telaten dia mengompres luka lebam di pipi suami nya itu.

"Awhh... Pelan-pelan..." Ucap Jungkook, sambil memegang tangan Lisa.

"Maaf maaf..." Lisa kembali fokus dengan luka Jungkook. Sesekali dia meniupnya agar mengurangi rasa perih nya. Setelah selesai mengompres Lisa mengoleskan salep agar tidak bengkak. "Selesai." Lisa tersenyum.

Jungkook hanya diam sambil menatap Lisa.

Menyadari hal itu Lisa balas menatap Jungkook, "Maaf... Maafkan aku Jung, aku telah melukai hati mu. Kesalahan ku sangat besar, aku tidak akan membela diri."

Jungkook memalingkan wajahnya dan menunduk.

Lisa melanjutkan, "aku dan Taehyung bertemu di Melbourne saat kami melanjutkan study master." Lisa menarik nafas dalam, "Tae adalah pria pertama yang bisa merobohkan dinding pertahanan yang aku buat. Kau masih ingat? Karena trauma itu. Namun setelah dua tahun berpacaran seperti nya Tae mulai tidak bisa mengendalikan keinginan nya untuk~ you know. Saat itu kami bertengkar hebat lalu lost kontak."

Jungkook melirik Lisa, sebagai tanda bahwa dia siap mendengarkan.

"Satu hari setelah kita kembali dari Phuket, Tae datang ke kantor. Entah lah dia tahu kantor ku dari mana. To be honest, aku sangat bahagia saat bertemu dengan nya kembali." Lisa kembali menatap Jungkook, lalu menggenggam tangan nya. "Biar bagaimana pun aku sudah menikah, i am Jeon' Wife. Dan aku janji akan menjaga martabat ku sebagai istri mu."

Jungkook tak mengatakan sepatah kata pun, hanya dia dan Tuhan yang tahu apa yang ada di benak nya saat ini. Dia sakit hati, ya, tapi dia juga merasa bersalah atas apa yang dilakukan nya terhadap Lisa tadi malam. Jungkook sadar bahwa cinta memang tidak bisa dipaksakan, karena dirinya sendiri masih sulit untuk move on dari mantan kekasih nya. Jungkook mengakui bahwa dia telah jatuh cinta kepada Lisa, tapi disaat bersamaan nama seseorang masih tersimpan di hati nya.

Biarkan cinta tumbuh dengan sendiri nya, kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk mencintai.

Lisa meminta kepada Jungkook untuk menjemput Soobin malam ini, toh mereka tidak pergi kemanapun untuk honeymoon. Irene sangat terkejut saat Lisa dan Jungkook datang. Namun sepasang suami istri itu meyakinkan bahwa mereka hanya menunda bulan madu nya karena Jungkook memiliki banyak pekerjaan.

"Ada meeting dengan klien penting besok pagi." Ucap Lisa kepada Irene.

Jungkook membawa serta Soobin bersama dua orang baby sitter yang menjaga nya. Kedua baby sitter itu ada bergantian menjaga Soobin saat malam hari.

"Kenapa Soobin masih menangis?" Tanya Lisa kepada salah satu baby sitter. "Apa sudah mengecek popok nya? Mungkin sudah penuh."

"Popok nya baru saja diganti nyonya, tapi Soobin masih menangis." Jawab baby sitter.

"Ah baiklah, sini sayang sama mama." Lisa menggendong Soobin dan menyandarkan nya di pundak nya, seketika Soobin langsung tenang. "Ooohh anak baik." Lisa menepuk-nepuk pundak Soobin.

Terukir senyum kecil di bibir Jungkook yang sejak tadi memperhatikan secara diam-diam.

"Wah sepertinya Soobin merasa nyaman di pangkuan nyonya." Kata baby sitter.

"Tentu saja." Lisa tersenyum. Lisa tahu bahwa anak kecil akan merasa nyaman saat bersama orang yang menyayangi nya dengan tulus. Insting anak kecil sangat kuat.

Setelah memastikan bahwa Soobin sudah lelap, Lisa menidurkan nya perlahan agar bayi mungil itu tidak terbangun.

"Tolong pastikan popok nya di ganti empat jam lagi ya. Jangan sampai muncul ruam. Oke?"

JEON'S WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang