Sponsor Kelulusan

868 106 24
                                    


Happy Reading!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

  "KABAR BAIK!"
Teriak Sunoo tak perduli dengan keadaan sekitar.
Melupakan fakta kalau sekarang mereka tengah mengikuti kelas olahraga gabung dengan kelas lainnya.

"Nu! Ngapain sih teriak-teriak? Buat malu gue aja lo."

"Dih! Siapa lo?! Kita kenal?"

"-_-"

"Ada kabar baik apa, Nu?" Sunghoon coba mengalihkan atensi mereka dari perdebatan tak jelas Jay-Sunoo itu.

"Ah, iya!"
"Kata Jake cabang perusahaan Papanya mau jadi sponsor buat acara kelulusan kita entar!!" Sunoo berbicara dengan wajah antusias nya sampai ia tak sadar wajah terkejut Sunghoon dan Jay.

"Hah? Serius lo?!" tanya Geonu hampir tak percaya.
"Gila sih dia bukan dari sekolah kita tapi mau ngasih sponsornya ke kita."

"Tanpa embel-embel apa pun?"
Sunoo mengangguk menjawab pertanyaan Hueningkai.

"Emang sponsor dari gue gak cukup?" tanya Jay dengan wajah datar pada Sunoo

"Bukan gak cukup Jay, cuman gak enak nolak pemberian orang. Lagian bagus kan kalo sponsor kelulusan kita entar banyak."

"Kalo mau banyak Daniel kan kemarin nawarin, Abangnya Bang Yeonjun juga nawarin."

"Tapi Jake sudah terlanjur, malah dia udah tinggal datang lagi ke sekolah kita buat bicara langsung."

"Suruh Jake batalin." ucap Jay datar.

"Mana bisa! Lo kira batalin begituan gampang apa?!"
Tatapan Jay pada Sunoo semakin datar.
Disebelahnya Sunghoon sudah mulai merasa tak tenang. Jake sepertinya tak akan meninggalkan dirinya dengan tenang.

"Batalin. Kalo lo gak bisa ngomong biar gue yang langsung nemuin dia nanti." Jay meninggalkan 4 orang yang menatap tak percaya dengan kata-katanya barusan.

"Tuh anak kenapa sih?!! Ngeselin banget sumpah!" Sunoo menunjuk-nunjuk punggung Jay yang sudah bergabung dengan tim sepak bola kelas mereka.
"Pengen gue putar kepalanya! Pengen tak HIIIIIHHHHH gitu!."

"Gemes gue!!!"

"Nu! Udah lu diliatin tau." Hueningkai menarik Sunoo yang masih asik meremas-remas tangannya sambil menatap punggung Jay dengan berapi-api.

"Gue jengkel tau lah sama tuh anak. Di kira gue enak apa ngomong batal-batal aja ke Jake"

"Sabar~ Kim Sunwoo harus sabar." Geonu menepuk pundak Sunoo kemudian berlalu sambil merangkul Sunghoon.

"Ayo! Gabung ama yang lain dari pada lo emosi gini."

❄❄❄

"Jay?"

Yang di sebut namanya menoleh sebentar kemudian memberi isyarat menyuruh si pemanggil untuk duduk di sebelahnya.

"Kenapa disini?"

"Lo sendiri ngapain disini?"

"Nyamperin lo doang."

Hening.

"Entar balik antar gue ke sekolah lama, bisa?"

"Ngapain ke sana?"

"Nemuin Jake."

"Emang berani?"

"Jelas lah gue kan laki!"

"Gak takut di apa-apain lagi, lo?"

"....."

"....."

Jay menatap Sunghoon yang masih diam di sampingnya. Tangannya refleks membenarkan letak rambut di pelipis Sunghoon, membuat sang empu menoleh pada nya. Jay tersenyum melihat wajah Sunghoon yang sebenarnya tak pandai menyimpan   ekspresi. Setiap Jay memandang Sunghoon ia akan langsung tau apa yang anak itu pikirkan, karena memang akan se-nampak itu di wajah Sunghoon.

YOUR EYES TELL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang