Care?

1K 104 38
                                    

Happy Reading!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~lanjutan chapter 14~

"Kol!"

"Panggil nama gue yang bener!"

"Ck! Nama lo kan Nicholas wajar gue manggil 'kol' apa yang salah?!"

Di ujung sana teman mereka yang lain hanya menggeleng melihat kelakuan Sunghoon dan Nicholas yang dari tadi tak pernah diam selalu saja ada perdebatan diantara mereka mana rusuh pula.

"Terserah lo deh! Yang lagi patah hati mah iyain aja." cibir Nicholas.

Sunghoon mendelik kesal.
"Bacot ah! Diam aja lo jomblo!"

"-_-"

"Ck! Sudah mau malam padahal, kalian gak ada yang mau balik ini?" Sungchul selaku orang paling jengah berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Na, lu balik sama siapa?"

"Gatau.." Nana dia si wanita sebatang kara di circle pertemanan sejak SMP itu.

"Nebeng gue aja sekalian rame-rame. Hun? Lo gak ikutan?"

"Boleh, deh." Sunghoon bangkit dari acara-mari merusuh di atas tempat tidur Nicholas-kemudian pergi menyusul yang lain.
Tanpa peduli wajah kesal Nicholas melihat betapa berantakan isi kamarnya saat itu.

❄❄❄

"Thanks!" Sunghoon keluar dari dalam mobil milik Seon berbicara sebentar kemudian teman-temannya pergi.
Di halaman rumahnya, ia melihat ada mobil familiar disusul suara tawa rame dari dalam rumahnya.
Sunghoon buru-buru masuk dan langsung disuguhi oleh beberapa orang yang sedang duduk melingkar depan tv di ruang keluarga nya.

Di sana ada Sunoo, Jay, Daniel, Jungwon, dan Ni-ki.
Kenapa bisa seramai itu? Bahkan abang dan sang Ayah turut serta ada di sana juga.

"Heh! Ngapain berdiri disitu aja? Kamu tuh buat panik Mamah, Sunghoon!" sang Ibu menghampiri si anak yang menatap terkejut padanya kemudian memukul pelan pundak Sunghoon.

"Udah sana ganti baju dulu, habis itu makan baru samperin mereka."

"Iya, mah. Nanti aku jelasin aku kemana."
Mamahnya mengangguk saja toh tidak perlu di minta juga pasti Sunghoon akan cerita sendiri.
Anak itu hampir tak pernah menyimpan rahasia pada pada Ibunya.

• • • • • •

"Kak Sunghoon?"

Sunghoon menoleh sambil meneguk air minumnya. Itu Sunoo dan Daniel mereka berdua membawa banyak sekali kaleng cola kosong bekas mereka tadi.
Sepertinya ingin membuang sampah.

"Ayo, ngumpul kak."

"Hmm, lo berdua duluan aja entar gue nyusul masih mau nyuci ini dulu." Ia mengangkat piring bekas makannya.

"Lo duluan deh Niel, gue mau nemenin kak Sunghoon."

"Hmm!" Daniel pergi.

Sambil menunggu Sunghoon mencuci piring Sunoo menarik kursi dan duduk memperhatikan punggung Sunghoon.
Dengan melihat punggungnya saja Sunoo sudah manyun-manyun kesal sendiri mengapa ia dari dulu hanya kenal saja dengan Sunghoon tidak pernah bisa sedekat anak-anak yang lain.
Terutama Jay yang sama sekali tidak pernah bertemu Sunghoon, tapi bisa bahkan langsung merubah status mereka.

"Jay beruntung banget bisa lebih dekat sama kak Sunghoon. Mereka cocok."

"Kapan gue juga bisa begitu? Selama ini perasaan gue cuman sebatas gue doang yang rasain,"

YOUR EYES TELL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang