Son Chaeyoung, siswa tingkat akhir di SMA Toza School, ia bahkan tidak tertarik dengan mata pembelajaraan disekolahnya. Satu-satunya alasan ia bersekolah hanya ingin mendapatkan ijazah kemudian kuliah lalu mendapatkan gelar sarjana.
Chaeyoung adalah seorang ahli dalam pemrograman komputer dan beta tester games, ia menciptakan Ai bernama "Mercy" (Artificial Intelligence) untuk membantunya dalam pekerjaanya. Chaeyoung sangat kaya karena hasil kerja kerasnya tidaklah sia-sia, selain menciptakan Ai, ia juga menciptakan game arcade gratis yang bisa dimainkan dengan cara online maupun offline.
Chaeyoung sangat terganggu dengan suara kebisingan yang dilakukan Mercy untuk membangunkannya,
"sial, gue yang buat program gue yang kesal. Baiklah Mercy gue bangun dan berhentilah" bergumam seraya mengusap wajahnya. Mercy berhenti membuat kebisingan.
"baru juga tidur jam 3 pagi tiba tiba sudah jam 7 pagi, sial. Terlalu bersemangat berkerja jadi lupa tidur" berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, dan bersiap-siap pergi ke sekolah.
...
Sesampainya disekolah, ia bergegas menuju kelas dan kursinya untuk melanjutkan tidur. Ia tidak pernah peduli dengan keadaan sekitarnya, bukan, bukan tidak peduli tapi pura-pura tidak peduli, ia tahu apa yang sedang terjadi, ia tahu siapa yang sedang dibully dan siapa yang membully, ia hanya tidak ingin ada urusan dengan GM, tentu saja Chaeyoung kasihan pada Tzuyu. Tapi tetap tidak peduli.
Chaeyoung's POV on
Jam pembelajaraan pertama berakhir dan jam selanjutnya katanya para guru dan OSIS ada rapat "mau rapat, mau engga, gue.gak.peduli" mengoceh dalam hati. Beberapa detik kemudian aku ingat dengan buku yang kupinjam 2 hari yang lalu dan berniat mengembalikannya saat ini juga. Aku dengan susah payah berdiri karena sebenarnya aku malas bergerak saat ini karena sedang dalam posisi ternyaman, aku pun berhasil berdiri namun secara tiba-tiba ada sebuah tubuh menabrak punggungku, dan rasa dingin dibelakang sana sampai sepatu, aku menoleh dan menghela nafas, aku melihat seseorang yang menabrakku terjatuh dekat dengan tempat dudukku dan tidak sengaja aku melihat wajah polos yang memiliki memar di samping bibirnya. 'shit' mengumpat dalam hati.
Aku pun pergi dari keributan yang disebabkan MG-sialan itu tanpa mempedulikan sekitarku yang sedang –hanya—melihat saja. Aku berjalan dengan cepat kemudian berlari kearah kantin membeli 2 botol minuman bersoda dingin berukuran besar—yang biasa dibeli untuk diminum bersama-- kemudian berlari dengan cepat agar soda didalam tergoncang. Sampailah aku dikelas dan mereka masih membully Tzuyu,
"ok, kita jalankan rencana mendadak ini" berbicara sendiri. "posisi bagus GM", mereka –GM- belum menyadari kehadiranku, ada kursi siswa lain tepat dibelakang geng sialan itu, "keadaan memihakku, bi+ch", aku naik keatas kursi, membalikan minuman dingin sehingga tutup botolnya tepat diatas kepala geng sialan, tutup botol pertama aku buka dan otomatis isi minumannya menyembur tepat sasaran dan aku melompat kebelakang sebelum terjadi apa apa jika aku terjatuh dari kursi pasti sakit. Mereka kompak membalikan badan dan menatapku dengan tatapan ketidakpercayaan dan kemarahan, aku membuang botol pertama karena sudah tidak ada isi, membuang sembarangan dan membuka botol kedua dan tepat menyembur ke muka mereka ber-empat –GM- mereka berusaha menutup muka dengan tangan mereka, sialnya aku kehabisan isi minuman. Dengan nada tanpa berdosa aku berteriak "yaaah pertunjukannya selesai, ahh seharusnya tadi gue beli lebih banyak, HAHAHAHA, muka kalian jadi manis terkena minuman, HAHAHA" tertawa terbahak-bahak. Mereka selesai mengusap wajah mereka yang terkena minuman.
"heh, lo siapa anjink, ikut campur urusan orang Hah" teriak ketua –Mina-- GM sambil mendorong tubuhku. Tanpa aba-aba dari Mina, Jihyo dan Nayeon memegang kedua tanganku dan menginjak kedua kakiku agar aku tidak melawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANDLE IT (MiChaeng)
FanfictionComplete Feb 04, 2021 / Selamat membaca / I Can't Handle It ©kidrale Bahkan jika memori dikupas seperti stiker, tanda tersebut tetap ada dan terlihat lebih gelap. Jejakmu tetap ada di sana-sini sehingga cahayanya tidak bisa dimatikan, terbakar, terb...
