11. Pitcher

1.1K 117 5
                                    

Sana terkena bola homerun dari tim baseball sekolahnya yang sedang berlatih dan mendapatkan benjolan dikepalanya, seketika itu Sana pun tumbang.

"kepala ku terasa melayang-layang, inikah namanya cinta?" Sana memegang kepalanya yang terasa pusing.

"bukan. Benjolmu" ucap Momo yang membantu Sana berdiri.

"MAAF" terdengar teriakan salah satu siswa.

Chaeyoung tidak suka melakukan sesuatu yang melelahkan, hanya melihat siswa lain berolahraga atau hanya main-main. Chaeyoung merasa sangat lapar memutuskan kekantin selagi anak-anak lain masih berada dilapangan untuk mengikuti jam olahraga. Anehnya Chaeyoung tidak melihat GM dan Tzuyu.

Sesampainya dikantin, ia mengambil nampan makanan yang sudah disiapkan, ia mengambil masakan apa yang ia ingin kan, duduk manis mulai memakanannya dengan lahap.

Mina yang duduk dibangku kantin menaikan kakinya keatas meja, sehingga membuat sedikit kegaduhan. Mina memasukan permen tangkai ke dalam mulutnya. Disusul oleh ketiga temannya yang diikuti oleh Tzuyu. Mina menyuruh Tzuyu duduk didepannya, menurun kakinya saat melihat Chaeyoung sendirian. Mina berbisik pada Tzuyu dan Tzuyu pun menghampiri Chaeyoung yang asik makanan.

"Chaeyoung, disuruh duduk disana" Chaeyoung menatap Tzuyu lalu menggelengkan kepalanya. Tzuyu kembali ketempatnya Mina tanpa membawa yang di inginkan, Mina bangkit menarik tangan Tzuyu sampai tempat duduk Chaeyoung lalu duduk tepat di depan Chaeyoung yang bahkan tidak memperdulikan yang sedang terjadi.

Disisi lain ketiga temannya Mina tidak ikut dengan Mina mereka tetap ditempat sedang asik makan sambil memperhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya, mereka tidak ingin ikut campur jika Chaeyoung yang ingin Mina ganggu, Mina hanya cari perhatian saja pada Chaeyoung walaupun kadang berlebihan sampai menyebabkan pertengkaran dengan Chaeyoung.

Mina menyuruh Tzuyu mengambil ponsel Chaeyoung, belum sempat Tzuyu mengambilnya Chaeyoung dengan santai memberikan ponselnya pada Tzuyu. Mina menatap Chaeyoung dengan aneh, Tzuyu yang tidak tahu apa yang harus ia lakukan hanya diam menatap ponsel Chaeyoung. Mina mengambil ponsel Chaeyoung dari tangan Tzuyu, memperhatikan ponsel Chaeyoung.

"sekaya itu kah keluarga lo, ponsel merek terbaru baru rilis kemaren, jam tangan mahal" Mina yang kesal karena benar-benar diabaykan Chaeyoung pun memasukan ponsel yang ia pegang ke mangkok yang berisi kari, Tzuyu membelalakan matanya melihat ulah Mina. Chaeyoung membanting sendok yang ia pegang membuat siapa pun yang sedang makan dikantin menatapnya, dan mulai meninggalkan makanannya demi melihat apa yang sedang terjadi.

Jihyo, Jeongyeon dan Nayeon menghampiri Mina dan Chaeyoung yang mulai dikerumuni banyak siswa. Jihyo menarik Tzuyu agar agak menjauh dari Mina dan Chaeyoung.

Chaeyoung melipatkan kedua tangan didadanya. Hanya menatap datar Mina tanpa berniat meladeninya. 3 menit berlalu tidak ada yang terjadi antara mereka, siswa lain pun kecawa dan mulai membubarkan diri untuk kembali kebangku tempat mereka makan.

Chaeyoung mulai bergerak, ia mengambil mangkok berisi kari dan ponselnya, ia mengambil ponsel yang kotor oleh kari lalu mengelapnya dengan segaram Mina dan menuangkan kari yang tersisa di kepala Mina, Chaeyoung mendekatkan wajahnya pada wajah Mina lalu berbisik

"Lo bau kari" Mina yang tidak terima menggenggam pergelangan tangan Chaeyoung yang masih membawa mangkok, Chaeyoung melemparkan mangkok tersebut tepat mengenai wajah Mina. Chaeyoung menghempaskan genggaman Mina dan meninggalkan tempat kejadian dengan menunjukan senyum liciknya pada Mina. Semua siswa yang melihat kejadian itu menahan tawa. Bagaimana tidak Mina yang biasanya membully kini terbully oleh Chaeyoung.

Mina tidak terima ia dipermalukan pun mengambil mangkok berisi nasi didepannya, berdiri untuk melemparkan mangkok tersebut dan mendarat tepat di kepala bagian belakang Chaeyoung, pemilik kepala berbalik menengok sang pelempar, Chaeyoung membuang nafas kasar, mengambil ancang-ancang, mengangkat kaki kirinya, menarik tangan kanan kebelakang dan melemparkan ponselnya dengan bergaya ala pitcher, Mina tidak sempat menghidar karena kecepatan lemparan Chaeyoung sekitar kurang lebih 65 mph.

Ponsel milik Chaeyoung mendarat tepat di hidung Mina, mulai mengeluarkan darah, sedangkan Chaeyoung tertawa terbahak-bahak melihat lemparannya tetap sasaran, sampai ia harus berjongkok memegang perutnya yang terasa keram karena tawanya, semua siswa melihat Chaeyoung yang tertawa hanya diam tidak mengerti apa yang sedang ditertawakan. Saat Chaeyoung melihat Mina kesakitan, ia semakin terbahak-bahak sampai memukul-mukul lantai kantin.

"ahh sepertinya aku berbakat menjadi pitcher" masih tertawa, ia menghampiri Mina bukan untuk menolongnya namun ia ingin mengambil kembali ponsel yang telah ia lempar.

"hp mahal tidak pernah mengecewakan" memuji ponselnya karena tidak ada retak sedikit pun. Chaeyoung berjalan santai melewati GM, Tzuyu melihat Chaeyoung pergi meninggalkan tempat kejadian ikut berjalan di belakang Chaeyoung, ia melihat ada beberapa nasi di rambut Chaeyoung.

"Chaeyoung, rambut kamu ada nasinya" ucap Tzuyu membuat Chaeyoung berhenti dan memutar tubuhnya lalu menatap Tzuyu.

"Lo mau bantuin gue bersihin?" ucap Chaeyoung tersenyum manis pada Tzuyu, membuat Tzuyu salah tingkah dan memalingkan wajahnya.

"Tidak. Nanti jantungku berdetak" Tzuyu pergi meninggalkan Chaeyoung dengan wajahnya yang memerah.

"Ya kan semua manusia jantungnya berdetak. Punya masalah hidup apa sih dia" ucap Chaeyoung, menatap Tzuyu yang sudah pergi dengan langkah panjang.

...

Beda hari.

Chaeyoung sibuk dengan computer dan game baru yang akan dirilis 3 bulan lagi, ia harus mencari bug dan melaporkan pada pengembang game. 4 jam berlalu Chaeyoung yang merasa lelah melepaskan Headset dan kacamata yang ia kenakan, mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Beranjak dari kursi gaming, berjalan menuju kulkas untuk mengambil apa saja yang ada didalam namun naas kulkasnya kosong hanya tersisa air putih, Chaeyoung memukul kepalanya pelan karena merasa bodoh terlalu sibuk bekerja sampai ia lupa belanja mingguan.

Momo melihat Chaeyoung duduk diluar mini market sambil memakan es krim dengan sangat nikmat membuatnya sidikit kesal. Dengan tanpa rasa bersalah Momo memukul kepala Chaeyoung dengan tas sekolahnya, membuat Chaeyoung terkaget lalu menatap Momo dengan senyum tololnya.

"Enak ya, gak sekolah malah asik makan es krim" mengambil es krim di tangan Chaeyoung dan mulai memakannya.

"Kelas sepi kalo gak ada lo sama Mina. Tidak ada keributan, tidak ada tontonan" Chaeyoung mengabaykan ucapan Momo, tidak perduli.

"Chaeng, mata lo terlalu suram" ucap Momo.

Chaeyoung yang mendengar ucapan Momo hanya menghela nafas, membalikan badan lalu berteriak "BACOD LO"

"KASAR ANJENG. GAK USAH TERIAK ANJENG GAK BUDEG GUE" ikut berteriak, Chaeyoung hanya tertawa mendengar Momo ikut mengumpat.

"Mo kerja gak lo ntar malem?" Tanya Chaeyoung sambil merangkul pundak Momo yang duduk disampingnya.

"iya. Napa? Mau ngajak gue kencan?"

Chaeyoung mendekatkan wajah pada wajah Momo.

"Kalo iya gimana?" Chaeyoung tersenyum.

"Kedeketan asw" Momo membenturkan jidatnya ke jidat Chaeyoung, Chaeyoung hanya mengusap jidatnya. Chaeyoung berdiri dan mulai berjalan menuju apartementnya. Meninggalkan Momo yang mengusap-usap jidatnya yang terasa sakit karena ulahnya sendiri.

Chaeyoung merebahkan tubuh di sofa dan dengan susah payah meraih ponselnya. Berniat mengajak Tzuyu untuk minum malam nanti, namun ternyata Tzuyu sudah mengajaknya untuk minum dirumah dia.

"Kalo bisa gratis kenapa harus bayar" ucap Chaeyoung, lalu membalas pesan dari Tzuyu meng-iya-kan. Rebahan, rebahan, ketiduran, Son Chaeyoung.

HANDLE IT (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang