18. i love u for u

2.4K 117 9
                                    

Mina sampai rumah dengan wajah datar, menghampiri sang ayah yang sudah menunggu diruang tamu.

"Duduk" perintah Tuan Myoi saat melihat Mina.

Mina hanya menghela nafas lalu duduk. "Pasti ngajak ribut" berkata dalam hati.

"Aku bahkan belum membuat masalah" ucapan itu dengan santai keluar dari mulut Mina dengan lancar dan penuh ketenangan.

"Mina, ayah ini ayah kamu. Dimana sopan santunmu?"

"Gak penting nih?. Ya udah, aku kekamar aja" Mina berdiri, baru satu langkah untuk meninggalkan sang ayah. Aksinya terhenti saat sang ayah berkata

"Berhenti mencari tau keberadaannya Mina" ucap Myoi.

Mina hanya berdecih saat sang ayah bahkan tidak mau memanggil istrinya dengan sebutan istriku. Ia berbalik kembali duduk, kini duduknya tepat dihadapan sang ayah.

Mina menatap sang ayah dengan tatapan tidak suka lalu berkata

"Dan Tuan Myoi tidak bisakah Anda berhenti memata-matai Saya dan biarkan saya melakukan apa yang ingin saya lakukan"

"Mina, dia sudah meninggalkan anak-anaknya" Tuan Myoi membalas tatapan Mina.

Mina tidak sanggup menahan tawanya dan dia pun tertawa terbahak-bahak, bagi Mina perkataan ayahnya sangat lucu.

"Coba ulangi perkataan ayah? Maaf Mina gak paham"

Dengan sabar ayahnya mengulangi perkataanya dan itu kembali membuat Mina tertawa.

"Lalu masalahnya dimana jika aku mencari ibuku?" Tanya Mina setelah ia berhenti tertawa.

"DIA SUDAH MENGHIANATI KELUARGA KITA MINA" Myoi berteriak

"Apa aku tidak salah dengar. AYAH YANG MENGHIATANI IBU TERLEBIH DAHULU DAN AYAH... MEMUKUL IBU ITU YANG MEMBUAT IBU PERGI. SEMUA KARENA ULAH AYAH. APA AKU SALAH?" ikut berteriak.

"JANGAN ASAL BICARA KAMU MYOI MINA"

"Asal bicara? AKU MELIHAT SEMUANYA SAAT ITU UMURKU 15TAHUN DAN AKU TIDAK BODOH AYAH"

"Pelankan suaramu" Tuan Myoi menatap Mina. Ia sedang menahan emosinya. Begitupun dengan Mina

"Tenang saja ayah. Tidak ada yang tau selain aku" Mina berdiri dihadapan Ayahnya.

"Dan berhentilah berbisnis dengan cara kotor Tuan Myoi"

Tuan Myoi tidak menyangka bahwa Mina mengetahui semua tentangnya, ia menggenggam gelas yang ada di hadapannya

"Apakah itu yang membuatmu menjadi berandalan? Dan membenci ayahmu sendiri?"

"Saya bahkan benci mengakui Anda adalah ayah kandung Saya, sungguh. Dan semakin Saya membenci Anda, SAYA... SEMAKIN MIRIP DENGAN ANDA DAN SAYA BENCI ITU" Mina menuju kamarnya ah bukan ia hanya ingin melihat Dahyun

Ayahnya melempar gelas ke tembok didekat Mina, ada pecahan yang mengenai wajah Mina, untung saja tidak mengenai mata Mina. Tentu saja ada luka diwajah Mina.

Irene berteriak "TIDAK BISAKAH KALIAN BERHENTI BERTENGKAR"

Mina mengabaykan teriakan Irene dan melewatinya. Irene menahan tangan Mina namun dengan cepat Mina menghempaskan tangan Irene.

"MYOI MINA, minta maaf pada ayah. Cepat" tentu saja ucapan Irene diabaykan oleh Mina.

Mina sampai pintu kamar Dahyun, ia mengetuk pintu terlebih dahulu, tidak ada jawaban, ia pun memutuskan masuk karena pintu tidak terkunci, pintu kamar Dahyun tidak boleh di kunci. Mina melihat Dahyun yang tertidur pulas hanya mengembangkan senyumnya, tanpa alasan. Lalu ia membenarkan selimut Dahyun. Dan pergi.

HANDLE IT (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang