13. Berdosa ???

1.4K 118 8
                                        

Mina tidak bisa tidur entah karena apa, ia berniat pergi kedapur untuk mengambil air dingin namun niat itu berganti saat ia melihat ruang music di rumahnya menyala dan terdengar alunan piano.

Mina tahu itu pasti Dahyun yang bermain, berjalan mendekati ruangan itu tidak berniat masuk hanya mendengarkan dibalik pintu ruangan itu yang sedikit terbuka, alunannya sangat indah seolah sang pianis menyalurkan emosinya dalam setiap sentuhannya. Saat Dahyun bermain piano seperti ini menjadi obat penenang bagi Mina.

Music yang sedang dimainkan oleh Dahyun 'Chopin Ballade No.1 Op 23'

Dulu waktu mereka masih kecil Mina selalu meminta Dahyun mengiri latihan baletnya dengan lagu yang sedang dimainkan Dahyun saat ini. Mina hanya tersenyum ketika mengingat hari-hari itu. Tanpa Mina sadari music telah berhenti namun Mina masih tetap dalam posisi bersandar, melamun. Dahyun terkaget saat ia membuka pintu hendak keluar, melihat Mina yang berdiri disisi pintu sedang melamun.

"Kak" ucap Dahyun sembari menyentuh pundak Mina, ada sentuhan Mina pun kembali tersadar ke dunia nyata, menghembuskan nafas, menetralkan dadanya. Setelah netral Mina menatap Dahyun sinis lalu pergi meninggalkan Dahyun.

Dahyun menahan tangan Mina.

"Kak, mau sampe kapan cuekin aku? Aku bahkan gak tau salahku dimana. Kak kalo aku salah, tegur jangan di diemin aku jadi bingung kak" ucap Dahyun tanpa melepaskan genggamnya.

"Hyun lepas, gue gak mau kasar sama lo"

"Engga. Sampe kak Mina ngasih tau salahku dimana?"

"Lo gak pernah salah, gue yang sal..." nada bicara minta mendadak meninggi

"Kak" potong Dahyun.

"I'm sorry. I don't know whats wrong with me, please. Biarin gue pergi" Dahyun melepaskan genggamannya namun kini Dahyun memeluk Mina dari belakang.

"Hyun" panggil Mina tidak ada jawaban dari Dahyun hanya terdengar isakan.

"Jangan nangis" ucap Mina sembari mengusap tangan Dahyun yang melingkar indah di perutnya.

"Bis..akah, kita kaya du..lu. I miss you so much, I miss your hug, I miss your laugh, I just..."

Irene yang mendengar isakan pun mencari sumber isakan itu dan mendapati Mina di peluk oleh Dahyun.

"Mina, kamu apakan adikmu sampai menangis?" Tanya Irene pada Mina dengan nada khawatir.

"Mana gue tau, orang jelas jelas dia yang meluk gue, gue Cuma numpang lewat mau kedapur. Diputusin pacarnya kali" jawab Mina mendadak sinis.

"Lepasin napa sih, sesek gue" bentak Mina pada Dahyun. Dahyun menurut, ia tidak ingin Mina bertengkar dengan Irene.

"Kamu kenapa Hyun?" Tanya Irene dan merangkul Dahyun, Mina melangkah pergi tanpa menengok kebelakang. Tidak ada jawaban dari Dahyun, ia hanya menangis kemudian memeluk Irene.

Mina sampai dapur, mengambil air didalam kulkas dan meminumnya. Kemudian terdiam saat melihat Irene menghampirinya. Kaget sebernernya, hampir keselek untung engga.

"Bisakah kamu berhenti membuat masalah disekolah maupun diluar sekolah?"

"ngomong sama gue?" pertanyaan di jawab dengan pertanyaan oleh Mina. Irene menatap Mina dengan sabar.

"Min, kakak bicara baik-baik loh" ucap Irene sabar.

"Sejak kapan lo peduli sama gue? Udah inget kalo lo punya adek yang mananya Mina?" Mina menaruh sembarangan botol yang tadi ia minum, sedikit membanting, lalu berlalu meninggalkan dapur. Irene hanya menghela nafas. Irene bahkan tidak sadar sejak kapan Mina menjadi seperti sekarang padahal dulu Mina anak yang baik, selalu tersenyum, sayang dengan Irene dan Dahyun. Bahkan Mina memaksa ingin selalu 1 sekolah 1 kelas dengan Dahyun.

HANDLE IT (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang