4. Terkejut

1.8K 140 3
                                    

»Kelas«

Terdengar suara gaduh diluar kelas karena jam makan siang telah berbunyi, Chaeyoung tetap tidak mempedulikannya, dia tetap dalam posisi ternyamannya, menatap keluar jendela. Namun karena diluar sana mulai banyak siswa yang berlalu lalang yang membuat Chaeyoung pusing melihatnya, ia memutuskan pergi rooftop sekolah namun langkahnya terhenti ketika ia mendengar alunan musik klasik yang lembut menyapa telinganya, alunan itu berada diruang music.

Chaeyoung masuk, tanpa diketahui oleh sang Pianis yang sedang memainkan piano dengan sangat indah dan dengan penuh perasaan. Chaeyoung menikmati alunan piano tersebut dan sedikit mengembangkan senyumnya, nyaman yang ia rasakan saat ini. 8 menit berlalu dan suara piano pun berhenti tanda bahwa music telah selesai.

"Beethoven – Moonlight Sonata, Piano Sonata no.14" ucap Chaeyoung yang mengagetkan sang pianis. Sang pianis menghampiri Chaeyoung yang tengah duduk bersandar dan menatap atap ruang musik.

"Bener. Lo suka music klasik?" sang pianis duduk disebelah Chaeyoung.

"Myoi Dahyun ternyata seorang pianis hebat wow Saya terkesan dan terima kasih sudah membuat saya sedikit tenang, music itu favourite saya, sekedar info" Chaeyoung bertepuk tangan dan terdiam beberapa detik saat melihat Dahyun tersenyum manis.

"Moonlight Sonata karya Beethoven adalah komposisi paling indah diantara sonata yang lainnya, karya ini berkisah tentang kemalangan jiwa. Tempo adagium diawal, bermain dengan nada rendah pada bagian tengah dengan hentakan tangga nada yang tidak terduga" papar Chaeyoung sebagai jawaban atas pertanyaan Dahyun lalu ia berjalan keluar ruangan meninggalkan Dahyun yang terdiam setelah mendengar paparan Chaeyoung.

Chaeyoung sudah berada rooftop sekolah, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Tanpa ia sadari ada yang sedang memperhatikannya, Mina sudah lebih dulu berada di sana, tadinya ia ingin menemui Dahyun yang berada di ruang musik namun ia urungkan karena melihat Chaeyoung masuk terlebih dahulu.

Karena rooftop sekolah, Mina susah menyalakan korek api untuk membakar rokoknya. Chaeyoung yang sadar akan suara korek api yang tidak bisa menyala pun menghampiri dan menutupi korek api agar tidak terkena angin, Mina terdiam melihat tingkah Chaeyoung lalu menyalakan koreknya dan mulai membakar ujung rokoknya.

"thanks" ucap Mina.

"bagi" pinta Chaeyoung singkat dan duduk disamping Mina, Mina memberikan kotak beserta koreknya tanpa bertanya apapun.

"angin sialan" umpat Chaeyoung saat menyalakan korek namun selalu ditiup oleh sang angin. Chaeyoung menarik kerah seragam Mina yang membuat Mina terkaget, kini wajah Chaeyoung dan Mina hanya berjarak sekitar 10cm, Chaeyoung mendekatkan ujung rokoknya pada ujung rokok Mina yang menyala, agar rokoknya menyala. Mina terdiam, mendadak membeku, Chaeyoung menyipitkan mata saat melihat Mina hanya diam beberapa saat kemudian Chaeyoung meniupkan asap rokok pada wajah Mina yang membuat Mina terbatuk-batuk, Chaeyoung melihat sekitar untuk menahan tawanya.

"tumben lo ga bully Tzuyu" memulai pembicaraan.

"lagi males" menjawab tanpa dosa, Chaeyoung hanya menganggukan kepala tanda mengerti.

"gue kira lo anak baik-baik yang gak akan nyentuh rokok" berdiri untuk meregangkan otot-otot tubuhnya.

"atas dasar apa lo bilang gue anak baik-baik, tapi makasih" Menyapu rambutnya yang mengganggu karena terkena angin.

"soalnya beberapa kali lo ngelawan gue, lo ga takut dikeluarin dari sekolah, siswa kaya lo harus dikeluarkan karena ganggu." Menghisap rokoknya lalu meniupkan asapnya keudara agar terbawa angin.

"gue dikeluarin ? Gak masalah, gak akan ada yang peduli juga gue mau sekolah apa engga" menyimpan puntung rokok. Chaeyoung tidak suka membuang sampah sembarang. Chaeyoung pergi tanpa permisi pada Mina yang tengah asik menikmati angin yang menerpa wajah dan rambut cantiknya.

HANDLE IT (MiChaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang