"S-ssun Sunbae.."
"Bicaralah." Sahut Minho sibuk menatapi Macbook nya saat seseorang datang ke ruangannya.
Lelaki yang terlihat pucat dan kikuk itu hanya berdiri di dekat pintu dengan tangan yang saling bertaut gelisah. Menyadari hal itu, Minho menyimpan segala kesibukannya untuk kemudian terfokus pada salah satu juniornya yang kini menatap penuh keraguan ke arahnya.
"Wae? Bicarakan saja. Biasanya juga mulutmu tak pernah bisa dihentikan."
"Emm begini.."
Minho menatap kesal. Ro Woon. Lelaki jahil yang tak bisa diam itu, kenapa sekarang terlihat seperti seekor tikus yang terjepit perangkap.
"Sunbae.."
"Kenapa? Kalau terjadi sesuatu bicarakan saja." Kata Minho lagi, tangannya kini mengambil gelas di mejanya lalu meminum air di dalamnya.
"Sunbae, pergelangan kaki Suho cedera."
"MMWOOOOOO??"
Ro Woon memejamkan matanya erat, dia ingin sekali menyumpahi seniornya itu yang telah menyemburkan air dari mulut tepat ke wajahnya. Napasnya terhembus kasar sembari mengusap sisa air itu menggunakan tangannya.
"Telan dulu minumanmu Sunbae!"
"Apa maksudmu? Pagi tadi dia baik-baik saja!" Jawab Minho mengabaikan kekesalan Ro Woon.
"Aku tak tahu. Kata Irene, akhir-akhir ini, Suho selalu tak fokus saat latihan. Ottokhae? Besok lusa dia comeback."
Minho terlihat berpikir. Dia agaknya tahu penyebab kenapa Suho bisa sampai tak bisa fokus saat latihan. Ya, tidak salah lagi. Kim Na Eun, karena dia.
"Dasar ceroboh!"
-
"Gwenchana.."
"Aku hanya terkilir.."
"Irene!"
Orang yang dipanggil namanya itu akhirnya berhenti bergerak dengan gusar. Namun dia masih bungkam seraya menatap Suho sendu. Kekhawatiran akan keadaan lelaki itu terlihat begitu besar terpancar dari matanya. Irene tak mau sesuatu terjadi pada Suho. Apalagi lelaki itu akan segera comeback besok lusa.
"Kka kk kau-" imbuh Suho tergagap.
"Kenapa menangis?" Lanjutnya, memaku manik Irene yang kini mengeluarkan linangan air mata.
Irene terkejut. Napasnya sempat berhenti beberapa sekon dengan tangan yang masih mengolesi minyak angin di kaki Suho yang nampak semakin membengkak. Dan ketika menyadari tatapan Suho yang terpaku lama padanya, dia kontan menyingkirkan tangannya, cepat-cepat mengusap air mata di pipinya.
"A-aa nii, anii.. itu mataku panas kena minyak angin- aahhh."
Dan benar. Kini matanya memang benar-benar terkena minyak angin yang masih tersisa di tangannya yang dia gunakan untuk mengusap air matanya. Bodoh. Irene sangat mengakui kebodohan dirinya yang satu ini. Dan dia selalu saja mengulang kebodohannya itu di depan Suho, lelaki yang dia sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Bali to Paris
Fanfiction[COMPLETED] - Hidup Kim Na Eun berubah drastis semenjak ia bertemu dengan aktor menyebalkan bernama Lee Jun Ho. - Kim Na Eun adalah seorang General Manager di sebuah agensi cukup besar di Korea. Dia dikenal sebagai orang yang kalem dan selalu bisa d...