41. Mencintai Takdir

844 173 331
                                    

"Selamat datang kepada para pengujung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang kepada para pengujung. Silahkan untuk bergabung dengan keseruan ini. Kami menyediakan banyak produk dan makanan yang dijual dengan harga yang murah. Kami berharap anda semua bisa menikmati festival ini sampai akhir."

"Eomma, berapa lama lagi kita harus mengantri? Aku benar-benar tak lapar. Aku ingin segera bermain di area permainan."

Seorang gadis remaja yang manis dengan rambut dikuncir duanya nampak menarik-narik rok yang dipakai ibunya yang tengah mengantri untuk membeli tteokbokki dan beberapa camilan lain dengan tidak sabaran. Pasalnya dia ingin cepat-cepat bermain permainan kesukaannya dan di acara festival ini mereka bilang akan ada tiket gratis jika membeli banyak tiket.

"Sebentar, nak. Eomma juga sedang menunggu teman Eomma untuk bertemu." Jawan ibunya seraya bergerak gusar saat pandangan orang-orang di sekitarnya memperhatikan mereka.

"Ahh Eommaaa! Suruh dia untuk menunggu di lantai atas saja. Aku tak mau kehabisan tiket bermain." Rengek anak itu semakin menjadi jadi.

"Na Eun-ah. Jangan begini nak. Sebentar lagi saja. Teman Eomma juga membawa seorang anak yang seusia denganmu. Nanti kau bisa bermain dengannya."

Gadis remaja yang diduga bernama lengkap Kim Na Eun itu memberengut kesal, sambil menunggu ibunya, dia terus menatap ke arah gedung dimana area permainan itu berada. Riuhnya suasana, juga padatnya orang-orang yang turut serta menghadiri acara Festival besar-besaran yang rutin diadakan setiap tahunnya.

Festival di Kota Busan. Acara tersebut tepatnya diselenggarakan di sebuah mall ternama disana. Banyak sekali bazar dan jajanan yang tersedia. Selain itu panggung megah nan mewah terpampang jelas di pusat acara, dengan sejumlah pengiring musik dan penyanyi yang ikut turut meramaikan suasana.

"Ayo Nak." Ajak ibunya seraya menenteng satu buah kantung plastik di tangan kirinya.

Kim Na Eun beserta ibunya lantas berjalan secara beriringan menuju gedung Mall yang dimaksud. Dan baru saja langkahnya sampai di tangga pertama, ibunya kembali berhenti dengan raut gelisah.

"Kenapa lagi Eomma?" Protes Na Eun.

"Sebentar, nak. Apa perlu ibu membeli Kue kacang? Kau bukannya sangat suk-"

"Tidak. Aku tidak lagi menyukai makanan itu, Eomma. Mulai saat ini."

Ibunya terkekeh, menertawakan raut lucu milik anak perempuannya yang nampak sudah tak sabar sejak tadi.

""Ayolah Eomma. Perutki tidak lapar." Rengeknya lagi.

Mereka lalu melanjutkan langkah kakinya yang akhirnya lagi dan lagi harus terhenti sebelum tiba di tempat tujuan. Kali ini bukanlah makanan alasannya, tapi teman ibunya yang tak sengaja berpapasan ditengah-tengah tangga.

"Lee Young Ae ssi?"

"Kim Na Ri ssi?"

Sapa mereka secara berbarengan.

From Bali to ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang