Episode ini cerita utuh dari episode sebelumnya ;)
Kalem bacanya yaa dihayati, disimak baik-baik wkwkSepanjang syuting berlangsung, Lee Jun Ho sama sekali tidak bisa mengontrol perasaannya sendiri. Kepala dan kedua telinganya terus berisik, merasa terusik karena terngiang-ngiang suara Na Eun saat berkata,
"Aku juga mencintaimu. Tolong jangan sakit seperti ini lagi."
Beberapa kali juga mereka bertemu tatap saat di kantor dan merasakan canggung berkali-kali lipat dari biasanya. Seperti ada bom yang akan meledak di dadanya. Tinggal menunggu waktu saja, dan rasanya dia sudah tidak sabar untuk meledakkannya.
"Jun Ho.."
Jun Ho terhenyak saat mendapati wajah Eun Seop sudah terpampang jelas di depannya.
"Syuting sudah selesai." Katanya meneruskan.
Lelaki Lee itu langsung mengusap wajahnya kasar. Na Eun benar-benar membuat pikirannya berantakan. Dia dibuat bingung tak karuan. Bingung harus bagaimana sekarang. Bahkan fokusnya sampai berceceran seperti ini.
"Kau aneh sekali akhir-akhir ini. Kau terlihat sama sekali tidak berselera." Kata Eun Seop seraya membereskan beberapa keperluan syuting dan memasukkannya ke dalam tas hitam berukuran cukup besar.
"Eun Seop-a.." panggil Jun Ho.
Yang dipanggil langsung menolehkan kepala, menengadah karena asistennya itu sedang berjongkok, lalu menyahut,
"Kenapa? Apa kata-kataku tadi menyinggungmu?"
"Jika hatimu berkata A, lalu kau mengatakannya kepada seseorang dan orang itu mengatakannya padamu juga, apa yang akan kau lakukan?"
Eun Seop mengernyit, kedua alisnya menyatu sempurna mendengar pertanyaan Jun Ho yang tak jelas kemana arah tujuannya.
"Kau ini kenapa sebenarnya?"
"Jawab saja!"
"Aku benar-benar bingung harus menjawab apa. Kau sangat tidak jelas!"
"Aku sedang mendekati seseorang. Dan dia juga mengatakan hal yang sama." Kata Jun Ho tanpa basa basi.
"Mwo? Maksudmu kau menyatakan cinta?"
"Astaga. Jawab saja Eun Seop!"
"Ya berarti cintamu tak bertepuk sebelah tangan. Dia membalas perasaanmu. Apalagi memangnya? Kau telat berpikir atau bagaimana?"
"Benarkah? Itu berarti kami resmi berpacaran?" Jun Ho bertanya kembali.
'Kenapa dia ini? Dia telat pubertas atau apa?' Eun Seop menggerutu dalam hati kemudian dia segera berdiri menghadap boss nya setelah dari tadi sibuk membereskan barang-barang.
"Dimana-mana itu, kalau seseorang telah menyatakan cinta dan orang itu mengatakannya juga, berarti dia tak keberatan dengan apapun yang akan terjadi setelahnya." Jawab Eun Seop masih dengan raut bingungnya karena pertanyaan Jun Ho tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Bali to Paris
Fiksi Penggemar[COMPLETED] - Hidup Kim Na Eun berubah drastis semenjak ia bertemu dengan aktor menyebalkan bernama Lee Jun Ho. - Kim Na Eun adalah seorang General Manager di sebuah agensi cukup besar di Korea. Dia dikenal sebagai orang yang kalem dan selalu bisa d...