34. Three Words

784 179 364
                                    

Siapa yang rindu series ini???
Siapin tisu yaa 🤧

Siapa yang rindu series ini???Siapin tisu yaa 🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nuna. Dia pingsan?"

Kim Joo Hyuk bertanya ditengah usahanya melajukan mobil secepat mungkin menuju rumah sakit. Dia terus menancap gas dengan kecepatan tinggi. Banting setir ke kanan dan ke kiri, mengebut dan menyalip layaknya orang kesetanan.

"Hyung, tetaplah bertahan. Jangan pejamkan matamu! Nuna, jangan biarkan Jun Ho Hyung tertidur-"

"Tutup mulutmu!" Desis Na Eun kesal karena omelan adiknya di sepanjang perjalanan yang tak berkesudahan.

"Bisakah kau fokus menyetir saja Joo Hyuk-a? Kau mau kita mengalami kecelakaan huh?"

Bukannya membuat keadaan menjadi lebih tenang, Joo Hyuk malah membuatnya semakin panik terhadap orang yang kini tengah berbaring di atas pahanya. Lee Jun Ho. Lelaki yang biasanya terlihat segar dan banyak tingkah itu, kini terkulai lemas di pangkuannya dengan pandangan yang terbuka samar. Na Eun terus mengusap-usap kepala dan wajah Jun Ho, berusaha agar kekasihnya itu tak merasakan sakit dan tetap terjaga dalam kesadarannya.

"Aku baik-baik saja." Ucap Jun Ho parau, meyakinkan ditengah rasa sakit yang sedang ditahannya. Suaranya kian serak, seperti ada sesuatu yang mengganjal.

Tangan Jun Ho terangkat mengusap sudut mata Na Eun, mencegah agar wanita itu tak lagi mengeluarkan tangisan karena mengkhawatirkannya.

//

"Jun Ho. Gwencahana?"

"Gwenchana."

"Maafkan aku."

"Karenaku, kita harus mengalami ini."

"Kita akan terus mengalami ini kedepannya. Kumohon kuatlah."

"Aku baik-baik saja, selama kau ada di dekatku."

//

Kepingan ingatan saat di Villa Jeju tempo hari kembali berkelebat di kepala Na Eun. Dimana saat itu Klaustrophobia Jun Ho kembali kambuh karena mereka bersembunyi di dalam lemari. Bahkan tak peduli berapa kali mereka melalui segala sebab yang terulang ini, Jun Ho lagi-lagi menggunakan kata 'Gwenchana' agar Na Eun tak mengkhawatirkannya.

'Justru karena kita selalu berdekatan, kurasa kita tak akan selalu baik-baik saja Jun Ho.'

"Na Eun-"

Na Eun terperanjat saat tangan hangat Jun Ho merangkum pipinya yang basah oleh linangan air mata. Pandangannya terlihat sayu, seperti bisa menebak apa yang kembali mengganggu pikiran Na Eun.

Ketakutan.

Pada keadaan dan perasaan mereka nantinya.

"Jun Ho-"

From Bali to ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang