22. Terbakar Cemburu

1.4K 211 534
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"JO EUN SEOP!!"

"Berhenti berteriak Lee Jun Ho. Aku tidak tuli!!"

Kedua mata Jun Ho menyalang entah menahan amarah atau apa pun itu, yang jelas menakutkan bagi Eun Seop. Mood lelaki itu buruk sekali hari ini, helaan napasnya pun terdengar berat seperti malas mengisi paru-parunya sendiri dengan oksigen. Kepala Eun Seop saja nyaris meledak karena seharian ini menghadapi laki-laki paling keras kepala di dunia seperti Lee Jun Ho.

"Jangan bercanda terus! Bereskan barang-barangku. Aku sedang terburu-buru." Ujar Jun Ho dengan sarkas.

"Siapa yang bercanda? Astaga!" Eun Seop menggerutu seraya membereskan beberapa barang-barang yang dipakai syuting dan memasukkan ke dalam sebuah tas berwarna hitam.

"Menyebalkan sekali. Jeongmal!!"

Samar-samar Eun Seop bisa mendengar Jun Ho sedang memaki. Entah kepada siapa makian itu ia tujukan. Padanya, dirinya sendiri atau pada seseorang yang-? Ahhh benar!

Jun Ho terlihat menyibak rambut poni bagian depannya dengan kasar. Seperti sudah hilang kesabaran. Kemudian tanpa sadar, lelaki itu menggeram cukup keras. Sungguh, Eun Seop bergidik ngeri dengan situasi ini. Dia sampai menengok ke arah kanan kirinya, takut-takut orang lain menyadarinya dan membenci sikap Jun Ho yang sering aneh belakangan ini.

"Jun Ho.." imbuh Eun Seop agak setengah-setengah.

Atensi Jun Ho teralih ke arah asistennya yang kini melangkah mendekat padanya.

"Sebaiknya kau jangan menyerah. Jika dia memang wanita yang terbaik untukmu, kau harus terus mengerjarnya." Katanya membuat raut bingung terlukis jelas di wajah tampan Jun Ho. Apa maksud lelaki idiot ini?

"Kau bicara apa?"

"Aku membicarakan yang kemarin kau tanyakan. Kau ditolak olehnya kan?" Tanya Eun Seop berbisik, tak ingin orang-orang sampai mendengarnya dan menjadikannya sebagai bahan gosip.

"APA MAKSUDMU?"

Nada suara Jun Ho meninggi membuat lelaki Jo itu sedikit tersentak. Selanjutnya Jun Ho berdehem seperti sedang merasa canggung sedang kedua telinganya seketika memanas dan memerah.

"Kau ini kenapa sih?" Tambah Jun Ho seraya bangkit dari duduknya hendak pergi.

"Aku tahu ini berat untukmu. Wanita mana yang berani menolak aktor tampan sepertimu. Dia sulit untuk digapai bukan?" Jo Eun Seop nekat mengatakannya. Dia kepalang gemas dengan bossnya itu.

"Ya! Jun Ho ssi, aku sedang bicara padamu.." Eun Seop berteriak saat Jun Ho berlalu dari hadapannya.

"Bicara pada cermin sana! Tidak jelas sekali!"

Eun Seop terpaku menahan emosi. Ingin sekali dia menendang punggung Jun Ho sampai terjungkal. Untung saja dia tidak punya otak kriminal seperti itu. Dia masih bisa mengendalikan amarahnya.

From Bali to ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang