Heyoooo vote and koment!!
______________________________________
Selamat membaca
______________________________________.
.
.Dhaerang menatap nanar peti mati itu,hatinya hancur berkeping keping seperti sebuah trauma ia sangat membenci peti mati itu. Menurutnya setiap adanya benda itu,tangis dan rasa sakit akan bermunculan bayang bayang masalalu terlihat jelas semua ketakutan akhirnya nampak jelas di depan mata.
Sang paman meninggal karena di bunuh,ia di suntik mati oleh seorang perawat gadungan yang menyamar menjadi kariawan di rumah sakit itu dan menyuntik paman saat ia sedang ter tidur. Padahal sang paman sudah menyiapkan sebuah berita baik,namun ternyata Tuhan sepertinya masih belum percaya akan kesabaran dan ketabahan Dhaerang ia masih memberikan sedikit cobaan sebelum seluruh kebahagiaan itu akan hadir di hidup nya.
Dhaerang hancur benar benar hancur,ia anak yang ceria dan tegar semua orang tidak pernah melihat Dhaerang se hancur ini. Apapun masalahnya ia akan tersenyum,namun sepertinya setelah kejadian pertemuan dengan sang ayah yang membuat hatinya ngilu.
Ia juga sadar,bahwa sang ayah mendapatkan masalah besar karena telah bertemu dengannya. Dhaerang akan tetap melindungi sang ayah walaupun ia harus menahan sakit saat melihat ayahnya harus berbahagia dengan anak nya dan itu bukan dirinya.
"Paman harus segera di kuburkan,pemakamannya sudah disiapkan?"Tanya Dahyun, Dhaerang mengangguk matanya masih menatap peti sang paman.
"Iya,di dekat makam bunda"Lirih Dhaerang,air matanya kembali keluar entahlah marah,sedih,kesal,benci semuanya tengah beraduk menjadi satu saat ini.
"Dhaerang ayo, kau kuat?"Eunwoo menatap khawatir Dhaerang, Dhaerang tersenyum membuat hatinya sakit.
Senyuman manis itu,aku tau kau sekarang sedang hancur tapi percayalah akan ada kebahagiaan di depan matamu yang sedang menunggu mu - batin Eunwoo.
"Ayo"Lisa merangkul Dhaerang.
Sekarang semua orang sudah sampai di tempat pemakaman umum,sang paman di kuburkan tepat di samping sang bunda. Air matanya kembali mengalir,bulir kristal itu tak mau berhenti keluar dari matanya kakinya melemas Dhaerang segera jongkok dan menaburi bunga tepat di atas gundukan tanah itu.
"Paman hiks"Lirih Dhaerang.
Semua orang menatap iba kepada Dhaerang,termasuk orang orang yang kerap menyebut nya anak haram atau si pembawa sial. Dhaerang rapuh sekarang sangat rapuh bahkan seperti kayu yang rapuh bila di sentuh akan hancur,bagaikan sinar matahari cerah yang tiba tiba mendung sumber keceriaan itu kini meredup digantikan dengan kilat badai kebencian.
"Ayo pulang"Ajak guanlin lembut.
"Duluan saja,aku masih ingin disini"Lirih Dhaerang sendu.
"Kami akan menunggumu di ujung sana,bila sudah selesai temui kami arra?"Jiso, Dhaerang mengangguk lalu terdiam menunduk. Semua faham dengan kondisi Dhaerang,mereka memilih memberikan sedikit ruang untuk memberikan ketenangan.
Semua beranjak meninggalkan tempat itu, Dhaerang masih terdiam menatap makam sang ibu dan paman kesayangannya. Dari kejauhan banyak sekali orang yang menatap khawatir pada Dhaerang,mereka sangat salut kepada Dhaerang yang masih tetap bertahan walaupun sudah di hujani berbagai masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia environment /Nct
ActionLee Dhaerang, awalnya semuanya terlihat normal. Namun semenjak kematian sang Bunda, dan kepergian sang ayah yang tak di ketahui keberadaan nya kehidupan nya bak di jungkir balik kan dalam satu malam berbagai teror dan percobaan pembunuhan menghampir...